Pokok pikiran Arief Rachman Pabettingi tentang peran strategis jasa layanan logistik

  • Whatsapp
H. Arief Rachman Pabettiingi (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Pengusaha jasa pengangkutan, H. Arief Rachman Pabettingi yang juga ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) DPD Sulselbar serta kordinator Hubungan Internasional DPP Apindo Sulsel membagikan pokok-pokok pikirannya terkait substansi dan seperti apa peran strategis usaha logistik kini dan nanti.

Mari simak paparannya.

***

Dalam konteks negara , kinerja logistik suatu negara ditunjukkan dengan Logistics Performance Index ( LPI ) yang dirilis  tiap tahunnya oleh Bank Dunia.

Dari survey yang dilakukan oleh lembaga Manajemen FEUI (2013), biaya Logistik di Indonesia +14,7 persen dari harga jual produk. Bila dihitung dari biaya pokok produk( cost of produk) , biaya logistik Indonesia rata-rata 24 persen  (Lihat Frost and Sullivan, 2014).

Secara agregat terhadap Gross Domestic Product (GDP), biaya logistik di Indonesia rata-rata 24 persen.

Angka tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggirs,Perancis, yang kurang dari 10 persen atau Argentina, Brazil,India dan China yang berkisar di angka 11 hingga 20 persen. Bahkan di antara negara Asean kita ada di peringkat 5 (Singapore, Thailand, Malaysia dan Vietnam).

Patut dicatat bahwa daya saing suatu negara sangat ditentukan  oleh LPI ( Logistic Performance Index) . Ada beberapa aspek yang menjadi tolak ukurnya ; Efficiency Custom  dan pengelolaan perbatasan (Customs), kualitas perdagangan dan infrastruktur transportasi (infrasktruktur, kemudahan mengatur pengiriman dengan harga yang kompetitif), kemampuan untuk melacak dan menelusuri kiriman. dan frekuensi pengiriman yang tepat waktu.

Dengan demikian, strategi  logistik selain berkontribusi terhadap keunggulan bersaing suatu perusahaan , secara agregat juga berkontribusi terhadap keunggulan bersaing suatu negara.

Untuk menjadi pilihan bagi pelanggan , paling tidak ada dua cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan di tengah pandemi covid 19 ini.

Pertama, memposisikan produk dengan harga yang murah melalui strategi efisiensi biaya produk dan distribusi, dengan standar kualitas dan pelayanan yang setara dengan produk pesaingKedua, perusahaan dapat memposisikan produk dengan kualitas dan pelayanan yang lebih baik dari pesaing, dengan harga yang relatif setara dengan produk pesaing.

Meminjam istilah Porter (1985), strategi pertama sering dikenal dengan strategi cost leadeship. Perusahaan akan berusaha melakukan efisiensi biaya produksi dan distribusi, sehingga dapat menjual produk dengan harga lebih murah dengan produk pesaing.

Sedang strategi kedua lebih dikenal sebagai product differentation atau service leader. Pada pilihan ini perusaaan akan menyediakan produk yang berkualitas denagan pelayanan yang memberikan best experience bagi pelanggannya.

Sehingga, pengguna akan rela membayar lebih karena kualitas pelayanan yang dinikmati memang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing yang ditawarkan.

Pilihan strategi cost leadership dan strategi service leader dapat dilakukan melalui implementasi strategi logistik yang efektif. Sasaran logistik adalah memberikan jaminan bahwa produk dapat disediakan secara tepat ( the right) : kuantitas , kualitas, tepat, waktu,kondisi, pelanggan, dan biaya  (Rushton et al, 2010).

Dari sasaran tersebut, jasa layanan atau usaha ogistik memiliki peran yang penting dalam mencapai dua keunggulan bersaing perusahaan sekaligus, yaitu; efisiensi cost product dan peningkatan value product.

Sebagaimana halnya suatu siklus, untuk mencapai kinerja logistik sesuai dengan sasaran yang ditetapkan, perlu dilakukan penjajakan (assessment) dan evaluasi atas proses aktivitas strategi logistik tersebut.

Eksekusi strategi logistik secara efektif dan selalu dilakukan perbaikan terus menerus akan mampu memposisikan perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing melalui kinerja logistik dari aspek cost leader dan service leader.

Jadi, bila kinerja perusahaan menunjukkan kinerja yang excelence, maka secara agregat kinerja logistik negara kita pun semakin baik, dan bisa dipastikan daya saing negara pun akan meningkat.

Editor: K. Azis

 

 

Related posts