Alfian hanyut empat hari, diselamatkan Polairud dibantu Fisher Center dan Serikat Awak Kapal

  • Whatsapp
Alfian, rakit dan aksi penyelamatan oleh Polairud, Fishce Center dan Serikat Awak Kapal Perikanan Sulut (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Personil  Satuan Polairud Polres Bitung  bersama Fisher Center Bitung dan Serikat Awak Kapal Perikanan Sulawesi Utara melakukan evakuasi salah seorang  nelayan penjaga rakit yang hanyut, (14/2/2021)

Hal tersebut disampaikan oleh La Ode Hardiani kepada Pelakita, 14/2/2021.

Menurutnya, korban bernama Alfian Manopo (40). Alfian adalah warga Kelurahan Kema, Minahasa Utara  yang sehari-hari berprofesi sebagai penjaga lampu di rompong atau rumah rakit di lautan yang sering digunakan sebagai wahana mengundang ikan datang sebelum dipancing. Kapal ikan biasanya datang sekali dalam dua minggu.

“Dia dikabarkan telah hanyut sejak tanggal 10 Februari 2021. Alfian bekerja sebagai penjaga rompong sejak 31 Desember 2020. Dengan gaji 1 juta per bulan,” sebut Hardiani.

Pria yang biasa disapa Diani itu menyebut tepat dua bulan 15 hari di atas rompong. tiba-tiba datang gelombang  tinggi yang disertai angin kencang. Tali ikatan rakit putus, Alfian terombang-ambing selama beberapa hari.

Rakit Alfian kian menjauh karena derasnya arus. Dengan bermodalkan radio handy talky, Alfian mencoba menghubungi pihak pemilik kapal, namun belum mendapatkan sambungan.

“Nahas, selama empat hari, Alfian tak tentu arah di atas lautan. Dia masih bisa gunakan HT tetapi tetap belum mendapat bantuan. Saat kapal lewat ia selalu berteriak meminta pertolongan namun tidak diindahkan oleh orang-orang d iatas kapal tersebut,” kata Diani.

Hingga pada tanggal 12 Februari 2021, pukul 08.00 waktu setempat, Beruntung, Alfian masih bisa memfungsikan telepon genggam setelah dapat pasokan listrik dari panel surya yang masih bisa difungsikan.

Dia pun mencoba menghubungi Serikat Awak Kapal Perikanan Bersatu Bitung untuk minta pertolongan.

Berdasarkan informasi tersebut pada tanggal 13 Februari 2021 Serikat Awak Kapal Perikanan Sulawesi Utara melaporkan hal tersebut pada Fisher Center Safe Seas Bitung.

“Selanjutnya atas aduan tersebut tanggal 14 Februari 2021, Tim Fisher Center dan anggota serikat awak kapal perikanan meneruskan informasi adanya nelayan hanyut ke kantor Polairud Polres Bitung agar segera mengirim bantuan,” terang Diani.

Setelah menerima laporan tersebut,  pada pukul  13.00 waktu Bitung, personil satuan Polairud Polres Bitung dan Tim Fisher Center Bitung bersama Serikat Awak Kapal Perikanan Bersatu Sulawesi Utara,  berangkat dari Dermaga Mako Polairud Tandurusa, Bitung dan menjuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban.

Tim evakuasi menggunakan kapal  milik Polairud yang berukuran relatif lebih besar karena gelombang di perairan Siau amat besar.

Kurang lebih 2 jam pencarian akhirnya korban ditemukan di Perairan Siau pada titik koordinat “N 01˚45.063‘ –  E125˚30.836‘ atau sekitar 40 mil laut dari  Kota Bitung.

“Korban sekarang telah berada di kantor Fisher Center Safe Seas Bitung yang selanjutnya menunggu jemputan dari keluarga yang berada di Kema, Minahasa Utara,” pungkas Diani yang juga personil pada proyek SAFE Seas Yayasan Plan Indonesia dan DFW Indonesia yang giat mengadvokasi awak kapal perikanan ini.

 

Editor: K. Azis

Related posts