Percik Inspirasi Om Boer | Kebaikan Tak Pernah Sia-sia

  • Whatsapp
Muhammad 'Om Boer' Burhanuddin

Wangi bunga menyebar hanya mengikuti arah angin. Tapi, kebaikan seseorang menyebar ke semua arah. Begitulah kebaikan yang datang tulus dari lubuk hati terdalam.

Muhammad ‘Om Boer’ Burhanuddin, Ketua DPP GAN 

PELAKITA.ID – Dalam hidup, kita sering dihadapkan pada godaan untuk mengejar harta, jabatan, dan segala bentuk kemewahan dunia. Tidak ada yang salah dengan bekerja keras dan berusaha mencapai kesejahteraan.

Pembaca sekalian, ada hal yang jauh lebih berharga dari semua itu — yaitu kebaikan hati dan amal yang tulus.

“Harta tidak menjamin keselamatanmu, tapi kebaikanmu, sekecil apa pun itu, akan selalu kembali menolongmu. Sebab di sisi Allah, tidak ada satu pun kebaikan yang sia-sia.”

Kalimat sederhana ini menjadi pengingat atau bahkan cambuk membekas, mendalam tentang hakikat hidup.

Sahabat sekalian, bahwa ukuran keberhasilan seseorang bukan pada apa yang dimilikinya, melainkan pada seberapa banyak manfaat yang ia berikan bagi orang lain.

Untuk semua peristiwa, untuk semua penilaian orang, kita hanya perlu untuk tersenyum hangat dengan jempol terangkat.

Kita harus membiasakan diri untuk punya ekspresi bahagia, antusias dan selalu menunduk tanda hormat pada apa pun yang nampak atau menjadi perlakuan orang di depan kita, di belakang kita.

Kenapa? Karena kita hanya perlu optimisme dan ketulusan. Senyum dan isyarat semacam itu bisa menjadi bentuk kebaikan kecil yang membawa dampak besar.

Kadang kita tak menyadari, satu senyum, satu bantuan ringan, atau satu kata penyemangat bisa menjadi penyelamat bagi seseorang di saat yang tak terduga.

Begitulah sahabat sekalian, kebaikan adalah investasi yang tak pernah rugi. Banyak kisah di kitab-kitab suci menyebutkan pertolongan di kemudian hari karena tindakan kita pada lampau yang bisa jadi sudah kita lupa.

Kita membantu melepaskan tali yang menjerat kaki kucing, atau memberi air bagi seekor anjing dahaga, melepaskan kawat yang mengikuat kaki burung bisa jadi akan jadi penolong di lain waktu, tanpa terduga.  Apatah lagi kalau membantu sesama insan.

Ia mungkin tak langsung kembali dalam bentuk materi, tapi ia selalu menumbuhkan kedamaian dalam jiwa. Ketika seseorang menanam kebaikan, ia sedang menyiapkan perlindungan untuk dirinya sendiri — di dunia maupun di akhirat.

Sebab di hadapan Allah, setiap kebaikan akan dicatat, sekecil apa pun itu, dan akan menjadi cahaya yang menuntun kita menuju keselamatan.

Mari kita terus berbuat baik, bukan karena ingin dipuji, tapi karena sadar bahwa kebaikan adalah bagian dari tugas kemanusiaan kita.

Dunia boleh berubah, waktu boleh berlalu, tapi nilai kebaikan akan selalu abadi.

Karena sesungguhnya, tidak ada kebaikan yang sia-sia.

___

Muhammad ‘Om Boer’ Burhanuddin, Ketua Garuda Astacita Nusantara
Jakarta, 2 November 2025