Prof. Dr. Andi Muhammad Akhmar: Menyulam Tradisi di Tengah Arus Zaman

  • Whatsapp
Andi Akhmar, dikukuhkan sebagai Guru Besar FIB Unhas (dok: Ami Ibrahim)

PELAKITA.ID – Hari ini Andi Akhmar, alumni Fakultas Sastra – kini, Ilmu Budaya Unhas – dikukuhkan sebagai guru besar FIB Unhas, Selasa, 17 Juni 2025.

Menilik latar belakang karir sebagai dosen, sebagai yang pernah ber-LSM, dia adalah pengecualian. Mengapa? Sebab di tengah derasnya arus globalisasi yang kerap menggulung identitas lokal, masih ada sosok yang teguh menjaga denyut tradisi dan warisan budaya seperti Andi Akhmar.

Pria bernama lengkap, Prof. Dr. Andi Muhammad Akhmar, M.Hum. ini adalah akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas) yang telah lama mendedikasikan diri pada studi linguistik, sastra, dan kebudayaan Sulawesi Selatan.

Sebagai pengajar dan peneliti, Prof. Akhmar dikenal dengan pendekatan ilmiah yang membumi namun tetap berwawasan luas.

Ia kerap memulai dari akar budaya lokal untuk menjawab persoalan global.

Salah satu karyanya yang paling dikenal adalah “Poured from the Sky: The Story of Traditional Ecological Knowledge in Céré kang Forest Conservation”, yang menggambarkan bagaimana pengetahuan tradisional masyarakat tentang alam dapat menjadi fondasi konservasi dan pelestarian identitas.

Kecintaannya terhadap sastra dan budaya Bugis-Makassar tercermin dalam berbagai telaahnya, termasuk kajian mendalam tentang proses Islamisasi dalam epik monumental La Galigo.

Lewat karya-karya ini, Prof. Akhmar menjadi salah satu pemikir penting dalam diskursus budaya dan transformasi identitas di kawasan timur Indonesia.

Namun peran Prof. Akhmar tak berhenti di ruang kelas atau lembar jurnal ilmiah. Pada awal 2025, ia mendapat kepercayaan besar dari sivitas akademika dengan terpilih sebagai Dekan FIB Unhas periode 2025–2029.

Pilihan ini mencerminkan dukungan terhadap visi kepemimpinan yang inklusif, progresif, dan berakar pada nilai-nilai budaya.

Di samping kiprah akademiknya, Prof. Akhmar juga menjabat sebagai Direktur Hubungan Alumni.

Dalam posisi strategis ini, ia menjembatani kampus dengan dunia industri dan para alumni, sekaligus menyulam kolaborasi untuk pengembangan pendidikan yang lebih relevan dan berdampak.

Bagi Prof. Akhmar, kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, melainkan juga ruang untuk membangun solidaritas, memperkuat jaringan kemanusiaan, dan menyalakan obor pengabdian.

Tentang Poured from the Sky

Terkait penelitian berjudul “Poured from the Sky: Kisah Pengetahuan Ekologis Tradisional dalam Konservasi Hutan Adat Cérékang”, ini adalah artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal Forest and Society, Volume 6, Edisi 2 (2022).

Penelitian ini mengkaji bagaimana masyarakat Cérékang di Sulawesi, Indonesia, berhasil menjaga kelestarian hutan adat mereka melalui pemanfaatan pengetahuan ekologis tradisional (Traditional Ecological Knowledge/TEK).

Temuan Utama berkaitan Koneksi Mitologis: Upaya konservasi hutan oleh masyarakat Cérékang berakar kuat pada mitologi dan kosmologi mereka, terutama yang tercermin dalam epik La Galigo.

Konstruksi mitologis ini membentuk sikap protektif mereka terhadap hutan dan selaras dengan konsep ekologi sakral (sacred ecology).

Ekologi Sakral: Masyarakat Cérékang meyakini pentingnya menjaga harmoni antara manusia, alam, dan dunia spiritual. Kepercayaan ini diwujudkan dalam bentuk larangan memasuki kawasan hutan sakral, kecuali untuk keperluan ritual.

Pengetahuan Simbolik: Perlindungan terhadap hutan dilakukan bukan melalui pendekatan teknis, melainkan berdasarkan pengetahuan simbolik yang diwariskan secara turun-temurun. Pendekatan ini tidak hanya melestarikan jasa ekosistem budaya, tetapi juga jasa pengaturan seperti pencegahan banjir.

Strategi Adaptasi: Untuk menjaga kelestarian hutan dalam jangka panjang, masyarakat membentuk organisasi baru yang terintegrasi dengan kelembagaan adat, dan mendapatkan dukungan dari LSM, pemerintah daerah, serta kalangan akademisi.

Tantangannya adalah pada Status Hukum yang Tidak Pasti, Ketidakjelasan status hukum hutan sakral menjadi ancaman terhadap keberlangsungan konservasi. Aktivitas Pertambangan, keberadaan perusahaan tambang di sekitar kawasan hutan turut membahayakan kelestariannya.

Penulis:

  • Andi Muhammad Akhmar

  • Fathu Rahman

  • Supratman Supratman

  • Husain Hasyim

  • M. Nawir

Penelitian ini menekankan pentingnya pengakuan dan dukungan terhadap pengetahuan ekologis tradisional sebagai bagian integral dalam upaya konservasi hutan.


Profil Singkat

  • Nama: Prof. Dr. Andi Muhammad Akhmar, M.Hum.

  • Latar Belakang: Akademisi Unhas spesialis linguistik, sastra, dan budaya Sulawesi Selatan.

  • Posisi: Dekan FIB Unhas 2025–2029, Direktur Hubungan Alumni & Dana Abadi.

  • Karya Penting: Poured from the Sky, kajian Islamisasi dalam La Galigo.

  • Komitmen: Merawat budaya, memajukan pendidikan, dan menghidupkan peran sosial kampus.