FIKP Unhas Selenggarakan Simposium Internasional Keberlanjutan Laut dan Pesisir, Tujuh Universitas Mitra Luar Negeri Hadir

  • Whatsapp
FIKP Unhas Selenggarakan Simposium Internasional Keberlanjutan Laut dan Pesisir, Tujuh Universitas Mitra Luar Negeri Hadir (Dok: Pelakita.ID)

PELAKITA.ID – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (FIKP Unhas) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan ilmu kelautan dan mendorong kolaborasi internasional dengan menyelenggarakan simposium internasional bertajuk The 2nd International Postgraduate Symposium on Ocean Sustainability.

Simposium yang dirangkaikan dengan program pertukaran mahasiswa internasional ini berlangsung mulai Senin, 16 Juni 2025, di Aula FIKP, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., yang hadir bersama Dekan FIKP Prof. Safruddin, S.Pi., M.P., Ph.D., para Ketua Departemen, serta Koordinator Program Studi Magister dan Doktoral di bidang kelautan dan perikanan.

Turut hadir pula perwakilan dari tujuh universitas mitra dari tiga negara, yakni Universiti Malaysia Terengganu dan Universiti Malaysia Sabah (Malaysia), Beibu Gulf University dan Jimei University (Tiongkok), serta Kasetsart University dari Thailand.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Prof. Dr. Ir. Yushinta Fujaya, M.Si., menjelaskan bahwa simposium tahun ini mengangkat tema “Bridging Research, Writing, and Global Collaboration for a Sustainable Ocean”. Tema ini menekankan pentingnya membangun jembatan antara riset, penulisan ilmiah, dan kerja sama internasional demi mendorong keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir secara global.

“Selama dua pekan ke depan, peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan intensif, mulai dari sesi tatap muka selama lima hari di Makassar, hingga sesi daring selama sembilan hari,” ujar Prof. Yushinta.

Ia menambahkan bahwa fokus utama kegiatan ini adalah pada peningkatan kapasitas dalam penulisan manuskrip ilmiah dan proses pengajuan ke jurnal internasional bereputasi.

Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya mempertemukan mahasiswa pascasarjana dari berbagai negara, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan akademik yang relevan dan aplikatif.

Dalam sambutannya, Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi pembentukan komunitas ilmiah global yang berkomitmen terhadap solusi berbasis sains untuk persoalan keberlanjutan laut.

“Mahasiswa pascasarjana adalah ujung tombak pengembangan ilmu. Namun, lebih dari itu, konektivitas personal dan jejaring yang terbentuk dalam kegiatan seperti ini menjadi kunci kolaborasi jangka panjang antar-negara,” ujar Prof. JJ, sapaan akrabnya.

Untuk memperkuat semangat kolaboratif dan membangun kedekatan antar peserta, panitia juga merancang berbagai sesi non-akademik. Termasuk di dalamnya kegiatan capacity building, permainan tim kolaboratif, serta kunjungan lapangan ke Balai Budidaya Air Payau (BBAP) di Takalar dan situs prasejarah Leang-Leang di Maros.

Kegiatan lapangan ini tidak hanya memperkenalkan kekayaan biodiversitas dan warisan budaya Sulawesi Selatan, tetapi juga membuka ruang refleksi atas keterkaitan antara sistem sosial dan ekologi yang menjadi inti pembahasan dalam simposium.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari 30 mahasiswa pascasarjana dan 20 dosen pendamping dari tujuh perguruan tinggi mitra.

Simposium ini tidak hanya menjadi forum pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi contoh konkret bagaimana perguruan tinggi memainkan peran strategis dalam membangun diplomasi akademik dan memperkuat solidaritas regional dalam menghadapi tantangan keberlanjutan laut secara bersama-sama.

Dengan terselenggaranya simposium ini, Universitas Hasanuddin kembali menegaskan perannya sebagai pusat unggulan (center of excellence) dalam pengembangan ilmu kelautan yang berbasis kolaborasi, inovasi, dan keterlibatan aktif lintas negara. Sebuah langkah nyata menuju laut yang lebih lestari dan masyarakat pesisir yang lebih berdaya.