Ema Husain: Kak Mappi Tidak Benar-Benar Pergi

  • Whatsapp
Ema Husain dan Buku Mappinawang (dok: Istimewa)

Sangat, sangat, sangat kehilangan…

PELAKITA.ID – Kadang saya ingin bermain-main dengan perasaan. Membayangkan bahwa Kak Mappinawang Yusuf tidak benar-benar pergi, hanya keluar daerah sebentar.

Bahwa masih bisaji kita kirim WA atau menelpon, seperti biasanya. Tapi itu hanyalah pengandaian—cara saya untuk mengurangi rasa kehilangan yang begitu dalam.

Terima kasih untuk semua sahabat yang telah menyiapkan buku ini (dok: Istimewa)

Hari ini, Kak, kami semua berkumpul. Orang-orang yang mencintai Kakak, tanpa peduli dari mana mereka berasal. Mereka hadir karena kenangan, karena hormat, karena cinta.

Ada empat orang yang memberikan testimoni—dalam bahasa kerennya disebut narasumber. Mereka membedah dan memberi ulasan tentang buku “Mengenang Jejak Mappinawang: Santri Pejuang HAM dan Demokrasi.”

Semua berbicara tentang Kakak. Tentang kebaikan, keteguhan, dan pengabdianmu.

Santri Pejuang itu Mappinawang (dok: Istimewa)

Mereka orang-orang hebat, Kak. Tapi mereka juga bilang: “Kita mengenang orang hebat, karena dia juga membuat orang lain merasa hebat.”

Semua mengenang kebaikan Kakak… karena memang Kakak adalah orang baik.

Empat orang itu adalah:

  • Prof. Dr. H. Larta Jayadi, M.Sn

  • Prof. Dr. H. M. Said Karim, SH., MH., M.Si., CM., CLA

  • Alwi Rahman

  • Sudirman Nasir, Ph.D.

Saya perhatikan, banyak orang menatap ke atas, seakan menahan air mata agar tak jatuh. Tapi saya, Kak… saya tak sanggup menahan. Saya menangis saja.

Perjuangan Pak Mappi akan terus berlanjut (dok: Istimewa)

Terima kasih kepada Kaka Armin Mustamin Toputiri, Kaka Wahyuddin Kessa, Baharuddin Moenta, Ulfah Fadeli, juga Puang Helmi Ali, Yudha Yunus Andi, Abdul Rasyid Idris—semua yang menggagas dan mewujudkan acara ini.

Ada yang bilang: “Pa Mappi itu orang baik dan pendiam.” Mungkin benar, Kak. Katanya, orang baik memang jarang bicara. Tapi saat dia tiada, semua orang bicara tentang kebaikannya…

Al-Fatihah untuk Kakak yang baik, penjaga banyak kunci kehidupan kami.

Saya bersaksi atas segala kebaikanmu. 💔

Editor: Denun