PELAKITA.ID – Pembangunan harus benar-benar dirasakan oleh seluruh warga — tidak hanya di pusat kota, tetapi juga hingga ke pulau-pulau terpencil.
Karena itu, kami menata ulang prioritas: mengarahkan anggaran untuk memperkuat layanan dasar di wilayah kepulauan — mulai dari akses listrik, infrastruktur yang memadai, hingga layanan publik yang lebih manusiawi.
Demikian pandangan Wali Kota MakassarMunafri Arifuddin terkait agenda pembangunan dan bagaimana perencanaan dijalankan unruk Kota Makassar ke depan.
Ada beberapa pulau berpenghuni dalam wilayah administrasi Kota Makassar seperti Laelae, Barrang Caddi, Kodingareng Lompo, Barrang Lompo, Bonetambung, Lumulumu, Lanjukang hingga Langkai.
Beberapa yang tidak namun dapat menjadi destinasi wisata dan konservasi laut seperti Kodingareng Keke, Pulau Kayangan hingga Gusung di sekitar pulau Laelae dan Barrang Lompo.
Ditambahkan Appi, semangat ini kami bawa dalam setiap langkah, termasuk dalam penyusunan RPJMD 2025–2029. pihaknya memilih untuk memangkas biaya seremonial agar lebih banyak anggaran bisa langsung menyentuh kebutuhan rakyat.
“Salah satu contoh kecilnya, kami menggelar Musrenbang secara terbuka di Lapangan Karebosi, bukan di hotel — agar lebih banyak warga bisa hadir, berbicara, dan didengar,” kata Appi.
“Saya sendiri turun langsung, mendengar satu per satu aspirasi yang disampaikan. Karena bagi kami, pembangunan yang baik tidak lahir dari ruang rapat tertutup, tetapi dari keberanian untuk hadir, mendengar, dan berpihak,” ucapnya.
“Efisiensi bukan sekadar soal menghemat, tetapi soal memilih dengan hati: memastikan setiap rupiah benar-benar kembali kepada rakyat yang membutuhkannya,” pungkasnya.
Sumber FB Munafri Arifudddin