Tim JOB Tomori Paparkan Efektivitas Metode RAPTOR untuk Konservasi Karang di Banggai

  • Whatsapp
Tahapan operasi RAPTOR (dok: Istimewa)

PELAKITA.ID – Metode RAPTOR dipaparkan oleh Tim Kerja JOB Tomori Pertamina Meco Energi dan dianggap telah terbukti meningkatkan kelangsungan hidup dan pertambahan luasan terumbu karang di perairan Banggai.

Demikian penjelasan Muhammad Syakir, koordinator tim kerja terkait hasil Program inovatif Adopsi Karang yang mengadaptasi metode Reef Artificial Protection Table for Ocean Restoration (RAPTOR) yang kini diterapkan di Pantai Kilo 5, Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Dia menyampaikan itu pada seminar dan deklarasi Jaringan Adopsi Karang Indonesia di Unhas Hotel and Covention di Tamalanrea, 27 Februari 2025.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan survival rate dan luasan terumbu karang yang ditransplantasi, dengan anggaran sekitar Rp 48 juta melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi dan instansi terkait di wilayah tersebut,” kata Syakir.

Metode RAPTOR yang digunakan dalam program ini telah mengalami modifikasi dengan penambahan struktur pagar penghalang di keempat kaki meja transplantasi.

“Struktur ini dikombinasikan dengan material scrap yang sudah tidak terpakai dari CPP Senoro, sehingga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkap Syakir.

Salah satu manfaat utama metode ini adalah perlindungan anakan karang dari ancaman bintang laut pemakan karang (Acanthaster plancii), yang secara signifikan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate, SR) anakan karang yang ditransplantasi.

Inovasi desain RAPTOR ini bahkan telah mendapatkan Hak Paten dari Dirjen HAKI Kemenkumham, membuktikan efektivitasnya dalam rehabilitasi ekosistem laut.

Sebagai bagian dari program Adopsi Karang Kilo 5 Luwuk Batch 1, pemasangan Name Tag dilakukan pada minggu ke-3 dan ke-4 Juli 2024, dan peserta yang berpartisipasi akan menerima E-Sertifikat setelah proses pemasangan selesai.

Redaksi