PELAKITA.ID – Perjalanan Andi Rosman menuju tampuk kepemimpinan tertinggi di Kabupaten Wajo bukanlah sebuah cerita instan, atau semudah membalik telapak tangan.
Ia yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengabdi sebagai birokrat di Pemerintah Kabupaten Maros sebelum akhirnya mengambil keputusan besar: mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2024 demi bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wajo.
Alumni STPDN tahun 1994 itu disebut tak punya uang banyak, tapi tetap gigih untuk menatap Pilkada Wajo 2025.
Keputusan itu terbukti tepat. Berduet dengan dr. Baso Rahmanuddin (DBR), Ketua DPD II Partai Golkar Wajo, mereka membentuk pasangan politik yang dikenal sebagai AR-Rahman.
Dengan dukungan luas dari masyarakat, mereka berhasil meraih kemenangan telak, mengantongi 130.061 suara dan menumbangkan petahana, Amran Mahmud-Amran SE.
Di balik hiruk-pikuk politik, ada satu hal yang membuat sosok Andi Rosman mencuri perhatian. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 31 Desember 2023, ia tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp895.046.254, menjadikannya salah satu bupati dengan aset paling rendah di Sulawesi Selatan.
Justru di situlah letak keistimewaannya: pemimpin yang lebih mengutamakan ketulusan pengabdian daripada kemewahan pribadi.
Pada 20 Februari 2025, momen bersejarah itu tiba. Andi Rosman dan dr. Baso Rahmanuddin resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Wajo.
Dengan amanah besar di pundak mereka, keduanya tidak hanya menerima gaji dan tunjangan sesuai ketentuan, tetapi juga tanggung jawab untuk mewujudkan harapan rakyat Wajo: perubahan nyata dan kemajuan daerah.
Dengan latar belakang birokrasi yang mumpuni serta dukungan politik yang solid, Andi Rosman diharapkan tidak sekadar menjadi pemimpin, tetapi juga sosok yang melahirkan kebijakan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Ucapan selamat mengalir, salah satunya yang dipantau Pelakita.ID adalah dari IKA SMP Tanasitorlo.
“Semoga Allah senantiasa memberikan sebaik-baik perlindungan, petunjuk dan bimbingan kepada Bupati dan Wakil Bupati Wajo 2025-2030 Andi Rosman dan Baso Rahmanuddin Makkaraka dalam mengemban amanah mewujudkan Wajo MARADEKA, menghadirkan sebaik-baik kesejahteraan bagi seluruh rakyat Tanah Wajo,” harap Rudi Hartono, dari IKA SMP Tanasitolo.

Kunci Kemenangan AR-Rahman
Kemenangan pasangan AR-Rahman dalam Pilkada Wajo 2024 bukanlah kebetulan. Ada sejumlah faktor kunci yang berperan dalam mengantarkan mereka meraih kemenangan atas petahana, pasangan Amran Mahmud-Amran SE (Pammase).
Pertama, Koalisi Politik yang Solid.
Dukungan dari berbagai partai besar seperti Gerindra, PPP, PDIP, Hanura, Demokrat, dan NasDem memperkuat posisi AR-Rahman dalam kontestasi. Koalisi ini tidak hanya memperluas basis pemilih, tetapi juga memberikan legitimasi serta sumber daya kampanye yang memadai.
Kedua, Strategi Kampanye yang Efektif
Tim pemenangan yang dikomandoi oleh Ashar Karateng memainkan peran krusial dalam strategi kampanye.
Sebuah video berdurasi 9 detik menjadi bukti kedekatan dan penghormatan yang tinggi dari seorang Andi Rosman ke Ashar.
Dengan latar belakang sebagai aktivis kampus, pentolan HMI, serta pekerja LSM sejak awal 90-an, Ashar membawa pendekatan kampanye yang terstruktur dan berbasis data.
Dalam wawancaranya dengan Pelakita, Ashar menekankan pentingnya sistem pendataan dan monitoring yang cermat.
“Tim sukses bekerja dengan teliti, semua data divalidasi dengan baik, dan kami tidak mudah percaya informasi lapangan tanpa dokumen verifikasi,” sebut Ashar.
Pendekatan cermat dan tegas ini memungkinkan AR-Rahman menyampaikan visi dan program mereka secara langsung serta membangun kepercayaan yang kuat dengan masyarakat dan komitmen tinggi tim sukses.
Selain itu, berbagai pertemuan strategis dengan elite partai turut membantu membangun kesepahaman jangka panjang terkait agenda perubahan yang diusung oleh AR-Rahman.
Tiga, Dukungan Tokoh Berpengaruh
Keberhasilan AR-Rahman juga ditopang oleh dukungan dari tokoh politik terkemuka seperti Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan, Andi Iwan Darmawan Aras, serta tokoh lainnya seperti Ni’matullah dari Partai Demokrat, Taufan Pawe dari Golkar, dan Azhar Arsyad dari PKB.
Kehadiran figur-figur ini meningkatkan kredibilitas AR-Rahman serta memperkuat daya tarik mereka di mata pemilih. Sosok Ashar disebut sebagai ‘master mind’ di balik dukungan dari sejumlah partai besar itu.
Empat, Keinginan Publik untuk Perubahan
Meskipun petahana memiliki rekam jejak kepemimpinan, di kalangan masyarakat mulai tumbuh aspirasi akan pembaruan.
AR-Rahman dengan cerdas memanfaatkan momentum ini dengan menawarkan visi dan program yang lebih segar serta dianggap lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Wajo saat ini.
Salah satu momen yang mencerminkan legitimasi kemenangan AR-Rahman adalah sikap sportif dari pasangan Pammase yang langsung mengakui hasil Pilkada dan mengucapkan selamat.
Dalam dunia politik yang kerap diwarnai sengketa hasil pemilu, sikap ini menjadi bukti bahwa kemenangan AR-Rahman didapatkan secara sah dan meyakinkan.
Gabungan dari koalisi politik yang kuat, strategi kampanye yang efektif, dukungan tokoh berpengaruh, keinginan masyarakat akan perubahan, serta pengakuan dari lawan politik menjadikan kemenangan AR-Rahman di Pilkada Wajo 2024 bukan hanya sebuah hasil, tetapi juga cerminan dari aspirasi rakyat yang menginginkan kepemimpinan baru yang lebih berpihak pada mereka.
Penulis: Kamaruddin Azis