Tjhai Chui Mie: Srikandi Tionghoa di Singkawang

  • Whatsapp
Tjhai Chui Mie mengawali perjalanan politiknya dengan penuh ketekunan. Ia pertama kali menjejakkan langkah di dunia legislatif sebagai anggota DPRD Kota Singkawang untuk dua periode berturut-turut, 2009–2014 dan 2014–2019. (Dok: Istimewa)

PELAKITA.ID – Di balik gemerlap budaya Kota Singkawang yang kaya akan keberagaman, lahir seorang pemimpin perempuan yang tak hanya mencatat sejarah, tetapi juga membawa perubahan besar bagi tanah kelahirannya.

Dialah Tjhai Chui Mie, perempuan Tionghoa pertama yang menduduki kursi Wali Kota di Indonesia.

Lahir pada 27 Februari 1972 di Singkawang, kota yang dikenal sebagai “Kota Seribu Kelenteng,” Tjhai Chui Mie mengawali perjalanan politiknya dengan penuh ketekunan.

Ia pertama kali menjejakkan langkah di dunia legislatif sebagai anggota DPRD Kota Singkawang untuk dua periode berturut-turut, 2009–2014 dan 2014–2019.

Dalam periode pertamanya, ia bahkan dipercaya memegang jabatan Ketua DPRD, sebuah bukti bahwa kehadirannya tak sekadar mengisi ruang, melainkan membawa pengaruh nyata dalam perumusan kebijakan.

Puncak karier politiknya tiba pada Pilkada 2017, ketika ia memenangkan kepercayaan rakyat dan dilantik sebagai Wali Kota Singkawang bersama wakilnya, Irwan.

Di bawah kepemimpinannya, kota yang menjadi simbol harmoni antarbudaya ini berulang kali dinobatkan sebagai Kota Tertoleran di Indonesia, sebuah pencapaian yang membanggakan dan menggambarkan komitmen kuatnya dalam merawat keberagaman.

Tak hanya mengukuhkan Singkawang sebagai kota yang damai dan rukun, Tjhai Chui Mie juga mendorong pembangunan infrastruktur demi kemajuan daerahnya.

Salah satu pencapaian monumental adalah terealisasinya pembangunan Bandara Singkawang, yang akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Maret 2024.

Keberadaan bandara ini membuka gerbang baru bagi perekonomian dan pariwisata Singkawang, menjadikannya semakin strategis di peta Indonesia.

Langkahnya tak berhenti di sana. Pada Pilkada 2024, ia kembali maju dan berhasil memenangkan hati rakyatnya untuk periode kedua. Pelantikannya yang dijadwalkan pada 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara menjadi bukti bahwa kepercayaan masyarakat kepadanya tak surut, melainkan semakin menguat.

Di luar gelimang prestasi, Tjhai Chui Mie dikenal sebagai sosok tegas dan disiplin. Ia tak ragu menunjukkan ketegasannya ketika menemukan ketidakberesan.

Salah satu peristiwa yang menjadi sorotan publik terjadi pada Desember 2019, ketika ia dengan lantang menegur kontraktor di depan masyarakat karena buruknya pengerjaan proyek drainase.

Sikapnya ini menegaskan bahwa baginya, amanah rakyat bukan sekadar janji, melainkan tanggung jawab yang harus diwujudkan dengan kerja nyata.

Dengan segala dedikasi dan keberaniannya, Tjhai Chui Mie bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia.

Ia membuktikan bahwa keberanian, ketekunan, dan kepedulian mampu menembus batasan-batasan sosial, menjadikan dirinya simbol perubahan bagi Singkawang dan generasi pemimpin masa depan.

Redaksi