Prof Amran Razak lontarkan ide Museum Reformasi 98 di Makassar

  • Whatsapp
Semarakkan Mubes IKA Unhas sembari ngopi bareng dan pajang foto Reformasi 98 (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Prof Amran Razak seperti tungku perjuangan nan tak kunjung padam menghangatkan kehidupan dan demokrasi di jantung Sulawesi Selatan, Makassar.  Semangat dan idenya untuk Indonesia terus memijar.

“Saya membayangkan nanti, terutama di Makassar akan ada Muesum 98,” usulnya saat diwawancarai Pelakita.ID, 1 Maret 2022 terkait event yang sedang disiapkannya di tengah perhelatan Mubes IKA Unhas yang akan digelar 4 hingga 6 Maret 2022.

Read More

“Sungguh saya merindukan adanya museum itu. Biar generasi paham bahwa pernah ada di Makassar, sehimpunan kaum muda merangsek di jalanan memperjuangkan demokrasi dan keadilan sosial,” harap pria berjuluk Sang Demonstan dari Lorong Kambing ini.

Guru Besar FKM Unhas itu sedang menyiapkan Bincang Ngopi dan Pajang Foto Reformasi 98 bernuansa Makassar di Warkop Kopizone, Jalan Boulevard, Makassar pada pada momentum paralel Mubes IKA Unhas.

“Ya. Kita ikut semarakkan Mubes IKA Unhaslah. Alhamdulillah. Pembina kemahasiswaan Unhas, WR3 dan WD3, bersedia wawancanda di malam kedua ngopi bareng kita,” ungkap Amran yang mengaku didesak beberapa aktivis Reformasi 98 untuk ngumpul usai makan malam peserta Mubes IKA Unhas.

Amran mengaku apa yang dilakukan anak-anak Makassar yang berdemo dari Tamalanrea hingga pusat Kota Makassar di barat itu disebut oleh jurnalis dan pemerhati poltik nasional sebagai gerakan “Reformasi dari Mahasiswa Seberang.”

“Peristiwa itu heroik, membanggakan dan berujung manis bagi negara ini. Soeharto menepi dan turun dari singgasana, hanya masa 66 yang selevelnya,” tegas Amran.

“Saya saksikan, termasuk bagaimana anak-anak mahasiswi, diseruduk masuk hingga rapat di dinding kaca ruang tunggu bandara. Mereka histeris. Itu yang membuat kami sangar waktu itu, menawarkan diri untuk ditembak saja,” kenangnya.

“Di sisi lain, kami juga mendengar celetukan, para penumpang kendaraan yang pacidda, mereka pikir kepentingannya terganggu karena ulang sehimpunan mahasiswa berjaket merah yang tumaph ruah di jalan-jalan Makassar,” ucapnya.

“Itu beberapa pertimbangan mengapa Makassar, Unhas, jas merah begitu membanggakan sebagai anasir dalam gerakan Reformasi 1998. Ini yang akan kita tunjukkan melalui bentuk foto-foto dan bincang sembari ngopi di Kopizone itu dinda,” jelasnya.

“Tentu, kita akan memanfaatkan momentum Mubes IKA Unhas. Supaya khalayak tahu, alumni tahu, generasi muda Unhas tahu, Unhas adalah rumah para pejuang demokrasi. Demokrasi dari Pulau Seberang dalam kelindan dan jalinan Nusantara,” jelasnya.

“Luar biasa kalau ide Museum Reformasi 98 bersambut di Mubes IKA Unhas,” pungkasnya.

Editor: K. Azis

Related posts