Tentang Fondasi Plazgozz, a Place Called Home

  • Whatsapp
PlazGozz Yusuf Daeng Ngawing (dok: Istimewa)

DPRD Makassar

Setiap tegukan adalah perjalanan ke dalam dunia rasa yang tak tergantikan. Kopi bukan sekadar minuman, tapi kisah yang terungkap setiap pagi.

FB  Plazgozz, tertanggal 10 Januari 2024.

PELAKITA.ID – Kunjungan penulis ke Plazgozz Pettarani bermula sepekan lalu, kala menunggu jemputan istri.

Koordinatnya di ujung selatan Jalan Pettarani membuat nyaman untuk dapat akses ke arah Sungguminasa.

Koinsidens, di tempat itu ada Ema Husain, Ira Husain Haddade dan Husna Husain, tiga perempuan superaktif di kegiatan sosial IKA Unhas Sulsel.

Jadilah saya memesan kopi gula aren dan ubi goreng.

Di ruang sejuk PlazGozz, Ema dan kawan-kawan aktivis perempuan Makassar rupanya baru saja menggelar diskusi publik tentang Legislator dan Kemudahan Akses Perempuan pada Bidang Pendidikan dan Kesehatan.

Narasumbernya bukan bale’ bale’keppo tapi tokoh terpandang.  Ada Andi Rahmatika ‘Cicu’ Dewi, ada Andi Muhammad Irfan A.B dan Umiyati. Dua nama pertama anggota DPRD Sulsel dan yang ketiga Caleg terpilih untuk DPRD Kota Makassar.

“Tempatnya asik, bisa buat diskusi indoor, dan outdoor,” kata Ema, pentolan Saya Perempuan Anti Korupsi SPAK Sulawesi Selatan yang juga berpengalaman di pembelaan hukum warga terutama perempuan.

Pembaca sekalian, PlazGozz Pettarani ini adalah titik kedua PlazGozz yang hadir di Kota Makassar setelah beroperasi pertama kali dalam bulan April 2022.

Yang pertama ada di Jalan Yusuf Daeng Ngawing.

Penulis sudah lama tertarik pada PlazGozz saat tahu kalau café ini hadir dari akumulasi kesadaran, harapan dan kesungguhan sejumlah anak-anak Teknik Unhas, tepatnya alumni angkatan 90-an.

PlazGozz Yusuf Daeng Ngawing, saat dibangun (dokL Istimewa)

“Tidak semua juga 96 karena ada juga supporters dari angkatan lain,” kata Marwan Hussein, Elektro Unhas angkatan 85 saat ditanya penulis.

Dari Marwan pula, penulis mengenal nama Caca – lupa nama lengkapnya.

“He is the main behind the ideas.” sebut Marwan.  Dia mengaku beberapa kali ngobrol tentang anak-anak Teknik 90-an, di kedai kopi, sehingga muncul ide untuk mulai menginkubasi ide bisnis berbasis alumni, kopi, dan kuliner ini.

Penulis beberapa kali bertemu Caca di PlazGozz Yusuf Daeng Ngawing, sosok yang kelihatannya irit bicara meski punya modal senyum persahabatan yang manis, tsah!

Tentang PlazGozz Yusuf Daeng Ngawing

Tanggal 28 Februari 2024 awal linimasa akun medsos Facebook mereka. Tanda bahwa mereka ada dan mulai memasarkan diri di media sosial.

Di ujung Februari itu dibagikan gambar harapan tentang sebuah café di Makassar yang mereka sebut sebagai Tempat nongkrong dan bersantai, yang bisa melahirkan Ide berlatar view dan lokasinya sangat nyaman.

“Lokasinya di Jalan Yusuf Daeng Ngawing No 17, Makassar, diapit Jalan Pettarani dan Kawasan Toddoppuli.” Tulis mereka.

Tanda-tanda bahwa mereka beroperasi dengan manajemen moderen, baru dan profesional ditandai dengan rekrutmen karyawan yang dibuka ke publik. Mereka merekrut dan dipublikasi pada tanggal 1 Maret 2022.

Saat berdiri PlazGozz menyebut diri sebagai tempat yang nyaman dengan hidangan yang lezat dan nikmat, serta ditemani live music yang bisa membuat kita betah dan bersemangat.

SEANTAG dan SPAK Indonesia memfasilitasi Diskusi terkait Perempuan dan Akses ke Bidang Kesehatan dan Pendidikan di PlazGozz Jalan Pettarani, Selasa, 23/4/2024.

Plazgozz memproduksi produk kopi, produk lokal yang berkualitas tinggi, dikarenakan kopinya yang berasal dari dataran tinggi Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan.

“Di Plazgozz Cafe nantinya, Anda tidak hanya disuguhkan dengan hidangan lezat, namun juga akan ditemani alunan musik yang membuat anda merasa bersemangat saat bersantai di Plazgozz Café,” tulis mereka.

Pendek cerita, owner dan pengelola café ini menunjuk angka 8 April 2022 sebagai waktu peluncuran. 8 April adalah hari ulang tahun PlazGozz Café.  Grand Opening digelar 8 April 2022. Delapan, angka hoki bagi sebagian orang.

Begitulah pembaca sekalian, jika menyebut café di Makassar saat ini maka nama PlazGozz adalah salah satunya.

Penulis pertama kali datang ke sini saat diundang oleh keluarga IKA Smansa Makassar angkatan 92 di tahun 2022.

Ada gathering dan hepi-hepi sealumni. Ibu Ketua IKA Smansa Makassar Andi Ina Kartika Sari datang ke tempat ini dan melantunkan satu dua lagu juga.

Kunjungan kedua saat janjian dengan lawyer jebolan Fakultas Hukum Unhas bernama Abdul Azis yang lama di LBH Makassar.

Pernah pula gathering dengan keluarga Smansa angkatan 89 Makassar dan merekam rasa nyaman, indah dan lempang, juga nasi goreng dan kopinya yang nikmat.

Pembaca sekalian, semua orang menyukai layout café ini, unik, luas, nyaman dan tampil berbeda.

Dari depan jalan Yusuf Daeng Ngawing, kita menyaksikan pagar khas, kita masuk tidak seperti ketika memasuki café dengan gerbang dan pintu yang standar tapi seperti memasuki dua dinding bersisian yang kokoh.

Melangkahkan kaki masuk, di kanan ada stage lebar – di sinilah banyak atraksi digelar, juga kehebohan. Awal-awal café ini eksis, saya terkenang karyawan café ini yang pandai menyanyi dan berjoget. Lupa namanya. Mengingatnya saya terkenang Ruben Onsu. Dia daya tarik.

PlazGozz menyiapkan kopi terbaik dari Toraja (dok: Istimewa)

Askari Uda Azis, alumni Teknik Mesin Unhas angkatan 86 saat bertemu penulis di Plazgozz Pettarani, 29 April 2024 menyebut nama PlazGozz ini sesuai dengan tempat nongkrong di Kampus Fakultas Teknik Unhas bertahun silam.

“Namanya plaza gossip, atau gozzip. Itulah mengapa mereka menyebut PlazGozz ini sebagai a place called home, tempat nongkrong, sekaligus rumah kedua,” kata Uda.

Dia menyebut Plaza Gozzip di Tamalanrea itu bisa diakusisi anak-anak Antek dari berbagi jurusan.

Ketua IKA Smansa Makassar Andi Ina Kartika Sari dan alumni Smansa Makassar di PlazGozz Yusuf Daeng Ngawing (dok: Istimewa)
Bersama menikmati PlazGozz dengan riang gembira (dok: Pelakita.ID)

“Plazgozz masa itu adalah tempat berbagi ide, maggossip, juga bicara tentang kehidupan kampus dan program-program. Kratif anak-anak itu…” kata Uda yang duduk ditemani Dendy Tenriajeng dan Marwan Hussein.

Terkait penamaan PlazGozz, saat ini sudah ada franchise yang bisa digunakan dengan pembicaraan owner atau pemegang otoritas, salah satunya Caca, alumni Teknik Perkapalan angkatan 96.

Basis PlazGozz Pettarani eksis dengan shareholder yang berbeda namun merujuk pada standar layanan PlazGozz yang dikomandoi Caca.

Menurut Caca, untuk Plazgozz yang berlokasi di Pettarani ini ada pembicaraan khsusus dengan PT Telkom untuk memanfaatkan space tersedia, fasilitas yang masih bisa digunakan dan yang pasti dibubuhi sentuhan warna, layout, interior dan menu-menu khas PlazGozz.

“Yang saya tahu, PlazGozz ini punya sistem pencatatan yang memungkinkan shareholder membaca cashflow daily, jadi bisa memantau progress dan tentu saja bisa dievaluasi jika memang perlu evaluasi,” tambah Marwan Hussein.

Penulis atau anda pembaca bisa saja jatuh hati pada café ini karena fondasi spirit kebersamaan yang diboyongnya.

Penulis bersama Marwan Hussein Elektro 85 dan Askari Uda Azis Teknik Mesin 86 (dok: Pelakita.ID)

Tentang solidaritas khas Antek Unhas yang dipupuk, dirawat, dikembangkan dengan sangat kreatif dan menyenangkan.

Menyaksikan seorang runner dan aktivis perempuan Ira Haddade yang Arsitektur, lalu Legislator Andi Muhammad Irfan A.B yang Teknik Sipil hadir di PlazGozz semacam bukti bahwa mereka nyaman dan riang gembira berkontribusi bagi nama baik Plazgozz sebagai wahana gathering dan menghadirkan nuansa kreatif.

Menyaksikan sosok super senior seperti Marwan Elektro dan Askari Mesin hadir dan disalami dengan takzim yuniornya dari Kampus Teknik Gowa di Plazgozz adalah contoh inspiratif.

Tentang relasi dan transformasi semangat lintas generasi. Tentu masih banyak sosok lain yang bangga dengan kebersamaan di Plazgozz ini.

Sosodara, Plazgozz adalah inspirasi, pesan baik bagi solidaritas alumni, produktif di tengah keragamam.

Setidaknya, hingga detik ini, penulis belum mendapatkan kabar tak sedap tentang kepemilikan, franchise, bagi hasil dan bagi dampak.

Bagimana dengan spirit kebersamaan alumni dan komunitas milik sosodara?

 

Penulis: Denun

Related posts