Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman sebut tren COVID-19 menurun, Jokowi: Penanganan cukup baik

  • Whatsapp
Tren kasus COVID-19 melandai di Sulawesi Selatan (dok: akun Instagram Andi Sudirman Sulaiman)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Setelah gencar menjalankan Gerakan Sulsel Kebut Vaksin, menggiatkan penanganan penderita COVID-19 melalui pusat-pusat isolasi terpadu dan kolaboratif, seperti berfungsinya Bapelkese Antang hingga isolasi mandiri di atas kapal Umsini, kabar baik pun tiba untuk Sulsel.

Kabar baik disampaikan oleh Plt Gubernur Sulawesi Selatan tentang kecenderungan kasus COVID-19 di Sulawesi Selatan.  Melalui akun Instagramnya, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan melandainya tren tersebut.

Read More

“Alhamdulillah grafik menunjukkan tren penurunan, kita berdoa bersama mudah-mudahan Allah melindungi kita selalu dari pandemi Covid-19,” tulis Plt Gubernur Sulawesi Selatan melalui akun Instagramnya.

Pada grafik yang dikirimkannya sesuai update Kementerian Kesehatan, nampak jelas tren menurun kasus tercatat 105.

“Tetap jaga protokol kesehatan, Iman dan Imun kita,” tambahnya.

Berdasarkan update kasus aktif, sembuh dan meninggal per 30 Agustus 2021 menurut grafik nasional, kasus aktif per hari untuk Susel tercatat 5,673, sementara kasus kumulatif sembuh per hari 96,575 sedangkan kasus meninggal per hari 1,993,” katanya.

Kondisi nasional

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Jokowi melaporkan bahwa Situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air mengalami tren perbaikan dalam satu minggu terakhir, di mana tingkat positivity rate terus menurun dalam tujuh hari terakhir.

Data kssus aktif, sembuh dan meninggal nasional per 30 Oktober 2021. Posisi Sulsel ada di tengah. Kasus aktif, berada di bawah Papua (dok: istimewa)

Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya terkait perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 30 Agustus 2021 menyebutkan bahwa tingkat keterisian rumah sakit untuk kasus Covid juga semakin membaik.

“Rata-rata BOR nasional sudah berada di sekitar 27 persen,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah memutuskan mulai tanggal 31 Agustus hingga 6 September 2021 mendatang terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke PPKM level 3, yakni Malang Raya dan Solo Raya. Sementara itu, wilayah Semarang Raya berhasil turun ke level 2.

“Sehingga wilayah yang masuk ke dalam level 3 pada penerapan minggu ini adalah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, dan Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya,” imbuhnya.

Presiden Jokowi menambahkan bahwa secara keseluruhan penanganan pandemi Covid-19 di Jawa-Bali memiliki perkembangan yang cukup baik.

Wilayah yang masuk ke level 4 mengalami penurunan dari 51 kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota, wilayah yang masuk ke level 3 dari 67 kabupaten/kota menjadi 76 kabupaten/kota, dan wilayah yang masuk ke level 2 dari 10 kabupaten/kota menjadi 27 kabupaten/kota.

Selain itu, untuk wilayah di luar Jawa-Bali juga terjadi perbaikan, di mana wilayah yang masuk level 4 dari tujuh provinsi menjadi empat provinsi dan dari 104 kabupaten/kota menjadi 85 kabupaten/kota.

“Level 3 dari 234 kabupaten/kota menjadi 232 kabupaten/kota, dan level 2 dari 48 kabupaten/kota menjadi 68 kabupaten/kota, kemudian level 1 dari tidak ada kabupaten/kota menjadi 1 kabupaten/kota,” ungkap Presiden.

Related posts