Unhas, kampus pertama di Indonesia vaksinasi seluruh dosen dan tendik

  • Whatsapp
Suasana vaksinasi di Unhas (dok: Humas Unhas)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin menjadi kampus pertama di Indonesia yang memberikan vaksinasi Covid-19 untuk dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Kegiatan vaksinasi dosis pertama telah berlangsung sejak Kamis (4/3) hingga Senin (8/3), bertempat di Gelanggang Olah Raga JK Arenatorium, Kampus Unhas Tamalanrea, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Direktur Komunikasi Unhas, Ir. Suharman Hamzah, Ph.D., menjelaskan penyelenggaraan vaksinasi bagi dosen dan tendik lingkup Unhas dimaksudkan sebagai bentuk dari komitmen dalam mendukung target vaksinasi nasional mencapai herd immunity sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19.

Read More

“Selama tiga hari, yaitu Kamis, Jum’at dan Senin, sejumlah 2.546 dosen dan tenaga kependidikan Unhas telah mengikuti vaksinasi. Sebelumnya, pada tanggal 1 Februari lalu, kita juga telah melakukan vaksinasi kepada dosen dan tendik dari fakultas klaster kesehatan sebanyak 786 orang. Dengan demikian, sebanyak 3.332 dosen dan tendik Unhas telah divaksinasi,” kata Suharman.

Unhas menargetkan seluruh dosen dan tendik sebanyak 3.687 orang akan diberikan vaksin. Akan tetapi dari hasil skrining, terdapat sekitar 10  persen dosen dan tendik yang belum dapat diberikan vaksinasi. Penyebabnya macam-macam, ada yang tekanan darahnya tinggi, atau karena ada penyakit, atau pernah terkonfirmasi positif Covid-19 kurang dari tiga bulan terakhir.

“Selain dosen dan tendik, kita juga telah memberikan vaksinasi kepada lebih 1.500 mahasiswa koas dan dokter residen. Jadi, jumlah sivitas akademika Unhas yang telah divaksinasi sangat signifikan,” kata Suharman.

Pemberian vaksinasi yang diselenggarakan oleh Unhas merupakan kolaborasi dan dukungan pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Unhas sebagai lembaga pendidikan memperoleh kesempatan awal melaksanakan vaksinasi tahap dua bagi tenaga pelayan publik dalam hal ini dosen dan tenaga kependidikan.

“Kami melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan Kota, Provinsi dan Kementerian Kesehatan. Alhamdulillah, Unhas berhasil memperoleh kesempatan pertama untuk tahap vaksinasi bagi pelayanan publik. Ini juga adalah bagian dari upaya kita mempersiapkan diri menghadapi perkuliahan tatap muka langsung jika pemerintah telah mengijinkan,” kata Suharman.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, memberi apresiasi atas keseriusan dosen dan tenaga kependidikan Unhas menjalani vaksinasi untuk menghentikan Covid-19.

Pada saat dimana banyak hoax bertebaran tentang vaksin, maka kehadiran dosen dan tendik Unhas dapat menjadi contoh nyata bagi masyarakat.

“Saya salut dan bangga, dosen-dosen dan staf kami antusias untuk menjadi menjalani vaksinasi. Pandemi ini hanya dapat kita lawan jika kita bersatu, dan menjalankan peran saling mendukung. Sebagai kampus humaniversity, Unhas ingin memberi contoh agar masyarakat jangan takut divaksin. Kita berharap, herd immunity segera tercipta,” kata Prof. Dwia.

Selama masa pandemi Covid-19, Unhas telah beberapa kali mengambil terobosan dalam langkah edukasi untuk mengatasinya.

Unhas adalah kampus pertama yang secara terbuka mendeklarasikan sivitas akademik-nya yang terpapar Covid-19, sehingga langkah tracing dan tracking dapat difungsikan. Unhas juga merupakan kampus pertama yang menggelar rapid test massal, sehingga potensi penularan virus corona dapat dideteksi sejak dini.

“Meskipun telah divaksin, saya harap kita tetap menjaga protokol kesehatan. Tetap memakai masker dan menjaga jarak, untuk memghentikan penularan Covid-19,” pesan Prof. Dwia.(*/mir/ir)

Related posts