Dr. Saibun Tjuatja: Mendorong Inovasi dan Inklusivitas dalam Komunitas Penginderaan Jauh Global

  • Whatsapp
Dr Saibun Tjuatja (source: https://www.uta.edu/academics/faculty/profile?user=tjuatja)

PELAKITA.ID – Nama Dr. Saibun Tjuatja kini tengah menjadi sorotan di kalangan ilmuwan dan profesional teknologi penginderaan jauh dunia. S

ejak 1 Januari 2025, ia menjabat sebagai Presiden IEEE Geoscience and Remote Sensing Society (GRSS), sebuah organisasi ilmiah global di bawah payung Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) yang berperan penting dalam pengembangan ilmu geospasial dan penginderaan jauh.

Sebagai Profesor di Departemen Teknik Elektro, University of Texas at Arlington (UTA), Dr. Tjuatja telah menapaki perjalanan panjang dalam dunia akademik dan penelitian.

Ia memperoleh gelar B.S. dan Ph.D. di bidang Teknik Elektro dari UTA, serta M.S.E.E. dari Purdue University, salah satu universitas teknik terkemuka di dunia.

Di kampus dan komunitas ilmiah, ia dikenal bukan hanya karena kapasitas intelektualnya, tetapi juga karena visinya yang menempatkan teknologi pada posisi strategis bagi kemanusiaan.

Information of the eACRS 2025 event

Dari Gelombang Mikro hingga Misi Kemanusiaan

Fokus riset Dr. Tjuatja terletak pada pemodelan gelombang elektromagnetik, hamburan dan emisi dari media acak (random media) seperti es laut, salju, dan permukaan bawah tanah.

Penelitiannya membantu mengembangkan pemahaman ilmiah tentang bagaimana gelombang mikro berinteraksi dengan permukaan Bumi — fondasi penting bagi peningkatan akurasi penginderaan jauh di wilayah ekstrem seperti daerah kutub.

Hasil risetnya banyak digunakan dalam pemantauan lingkungan, perubahan iklim, dan sistem observasi Bumi yang kini menjadi bagian penting dalam aplikasi GIS (Geographic Information System) modern.

Menariknya, Dr. Tjuatja juga menaruh perhatian besar pada aplikasi kemanusiaan dari teknologi ini, seperti dalam deteksi ranjau darat, pengelolaan sumber daya alam, dan mitigasi bencana.

Dengan pendekatan lintas disiplin, ia menjembatani antara teori fisika, teknik elektro, dan solusi sosial-ekologis yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat global.

Kepemimpinan Transformasional di IEEE-GRSS

Sebagai Presiden GRSS, Dr. Saibun Tjuatja membawa semangat baru yang dirangkumnya dalam tiga pilar strategis:

  1. Enhancing Member Experience — meningkatkan pengalaman keanggotaan melalui akses publikasi yang lebih terbuka, biaya konferensi yang lebih terjangkau, dan dukungan terhadap pengembangan karier ilmuwan muda.

  2. Fostering Innovation — mendorong inovasi dengan memperluas dampak teknologi penginderaan jauh ke masyarakat luas, khususnya untuk menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim dan ketahanan lingkungan.

  3. Expanding Global Participation — memperluas partisipasi global melalui kolaborasi dengan komunitas ilmiah di Asia-Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin, sekaligus memastikan keterlibatan yang lebih inklusif bagi negara berkembang.

Dalam arah kebijakannya, Dr. Tjuatja menekankan pentingnya menjembatani riset teknis dengan aplikasi nyata yang menyentuh kehidupan manusia.

Ia percaya, penginderaan jauh bukan sekadar soal teknologi tinggi, melainkan cara untuk memahami dan menjaga bumi secara berkelanjutan.

Membangun Komunitas Ilmiah yang Inklusif dan Berdaya

Dr. Tjuatja aktif memimpin berbagai konferensi besar, termasuk IEEE International Geoscience and Remote Sensing Symposium (IGARSS).

Pada tahun 2017, ia menjadi General Co-Chair IGARSS di Fort Worth, sebuah momentum penting dalam memperkuat kolaborasi lintas negara dan generasi ilmuwan.

Dalam berbagai forum, ia kerap menekankan pentingnya sinergi antara teknologi modern dan pengetahuan lokal (indigenous knowledge). Pendekatan ini dianggap krusial dalam menjawab tantangan global—mulai dari perubahan iklim, ketahanan pangan, hingga pengelolaan bencana—dengan solusi yang kontekstual dan berkelanjutan.

Dalam salah satu wawancara, ia berkata dengan rendah hati namun penuh makna:

“We have this new technology and new knowledge… we can help share data sites, the motivation for innovation, and promote technology for the benefit of humanity.”

Ungkapan ini menggambarkan filosofi dasar kepemimpinannya: bahwa ilmu dan data hanya bermakna bila dikembalikan untuk kepentingan manusia dan lingkungan.

Warisan dan Dampaknya bagi Dunia GIS dan Penginderaan Jauh

Kontribusi Dr. Tjuatja tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga struktural dan etis. Dalam bidang teknis dan ilmiah, risetnya mengenai gelombang mikro dan media acak telah meningkatkan kemampuan penginderaan jauh dalam kondisi ekstrem, yang kini menjadi bagian penting dari basis data GIS untuk pemodelan iklim dan pemantauan lingkungan.

Dari sisi aplikasi sosial, ia menegaskan bahwa teknologi harus digunakan untuk “benefit of all humanity.”

Pendekatan ini memberi arah baru bagi penggunaan GIS dan sistem penginderaan jauh — tidak hanya untuk riset akademis, tetapi juga untuk kepentingan publik, mitigasi bencana, dan konservasi sumber daya alam.

Dalam dimensi komunitas, kepemimpinannya membuka ruang yang lebih luas bagi ilmuwan dari negara berkembang untuk terlibat aktif dalam jaringan GRSS dan memperoleh akses terhadap pengetahuan, teknologi, serta peluang kolaborasi global.

Warisan terbesarnya mungkin terletak pada upayanya membangun jembatan antara teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan, antara laboratorium dan masyarakat, antara ilmuwan senior dan generasi baru.

Menuju Masa Depan GIS yang Lebih Manusiawi dan Berkelanjutan

Melalui karier akademik dan kepemimpinannya di GRSS, Dr. Saibun Tjuatja telah menanamkan warisan yang mendalam: bahwa masa depan penginderaan jauh dan GIS haruslah inovatif, inklusif, dan etis.

Bagi komunitas ilmiah di Asia, termasuk Indonesia, kehadiran Dr. Tjuatja sebagai Presiden GRSS menjadi peluang besar untuk memperkuat keterlibatan dalam jaringan global, meningkatkan riset kolaboratif, dan mempercepat transformasi teknologi geospasial untuk menghadapi tantangan lokal dan global.

Ia adalah contoh ilmuwan yang tidak hanya menatap ke langit melalui satelit dan radar, tetapi juga menunduk rendah untuk memastikan bahwa pengetahuan yang dihasilkan dapat menyentuh bumi dan manusia yang tinggal di atasnya.

Sumber Referensi:

  • IEEE Geoscience and Remote Sensing Society (GRSS), Leadership and Mission Statements, 2024–2025.

  • University of Texas at Arlington, Department of Electrical Engineering Faculty Profile: Dr. Saibun Tjuatja.

  • IEEE IGARSS Conference Archives, 2017–2024.

  • IEEE Spectrum, Feature Interview with Dr. Saibun Tjuatja, 2024.

  • Purdue University Engineering Alumni Notes, 2023.