Mantapkan Persiapan, Kopdes Merah Putih Diluncurkan 28 Oktober 2025

  • Whatsapp
Menko Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas usai rapat Kopdes Merah Putih di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2025).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)

PELAKITA.ID – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengumumkan bahwa Koperasi Desa Merah Putih akan resmi dilaunching pada 28 Oktober 2025.

Pengumuman ini disampaikan Zulhas usai mengikuti rapat bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (8/5/2025).

“Targetnya, 28 Oktober nanti akan dilakukan launching sekaligus mulai operasional koperasi-koperasi yang ada di desa-desa itu,” ujar Zulhas dikutip dari Kompas.Com.

Zulhas menjelaskan bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih bertujuan untuk memangkas rantai pasok yang selama ini dinilai terlalu panjang. Dengan koperasi ini, distribusi barang pokok akan lebih efisien dan langsung menyasar masyarakat desa.

“Jadi nanti, Kopdes itu bisa menyalurkan sembako dari produsen langsung ke koperasi di desa,” terangnya.

Lebih lanjut, Koperasi Desa Merah Putih juga dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat desa, mulai dari pupuk, sembako, hingga tabung gas.

Koperasi ini juga akan menjadi penyalur bantuan pemerintah, bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.

“Bantuan-bantuan pemerintah nanti akan disalurkan ke Kopdes, bekerja sama dengan Pos, lalu Kopdes yang akan mendistribusikannya kepada masyarakat,” jelas Zulhas.

Tak hanya itu, koperasi ini juga akan berperan sebagai lembaga simpan pinjam yang menggandeng bank-bank nasional seperti BRI dan BNI.

Menurut Zulhas, keberadaan Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya akan memotong rantai pasok dan distribusi yang mahal, tetapi juga menghapus peran tengkulak dan rentenir yang selama ini mencekik masyarakat kecil.

“Selain memangkas rantai pasok, koperasi ini juga akan menghilangkan praktik rentenir dan pinjaman online ilegal. Karena ada BRI di situ, maka rakyat bisa langsung mendapat akses pembiayaan. Begitu juga untuk distribusi pupuk—dari pusat langsung ke koperasi dan ke rakyat. Tengkulak-tengkulak akan habis,” pungkasnya.

Progress Sulsel

Pelakita mendapat informasi dari Herwin Niniala, aktivis pengorganisasian dan kelembagaan sosial ekonomi desa bahwa kini terdapat lima kabupaten teratas di Sulsel yang sudah mencapai hampir 100 persen pembentukan Kopdes Merah Putih sesuai desa yang ada.

”Saya dapat informasi kalau Maros yang pernah kita datangi kini sudah 100 persen selesai pembentukan di semua desa dan kelurahan,” ungkap Herwin kepada Pelakita.ID, Sabtu, 10 Mei 2025.

Selain Maros, kata Herwin terdapat kabupaten Takalar yang kini dipimpin Mohammad Firdaus Manye yang sudah terbentuk 110 unit, Maros terbentuk 103 unit Kabupaten Selayar sebanyak 88 unit, Gowa 70 unit dan Pinrang sebanyak 69 unit,” ungkap Herwin.

Bupati Selayar adalah Nasir Ali, Gowa Hursniah Talenrang, Pinrang Andi Irwan Hamid.

Data yang disampaikan Herwin itu merupakan rilis Deputi Kelembagaan dan Digitalisasi Kementerian Koperasi pada Rabu 7 Mei 2025. Pukul 9 malam.

Sementara itu, Bupati Chaidir Syam membenarkan informasi yang disampaikan Herwin tersebut. “Alhamdulillah Maros sudah 100 persen selesai pembentukan di semua desa dan kelurahan,” tanggap Chaidir.

Ilustrasi 5 kabupaten dengan jumlah koperasi terbentuk terbanyak (dok: Pelakita.ID)

Herwin memberi apresiasi atas inisiatif sejumlah kepada daerah di Sulsel, terutama kelima kabupaten tersebut. Pria yang juga Ketua Projo Sulsel dan berkawan dekat Menteri Koperasi itu menyebut kelima kabupaten ini sangaat responsif dengan harapan Presiden Prabowo untuk menjadikan koperasi sebagai sokoguru ekonomi bangsa.

“Proses pembentukan atau akselerasi ini merupakan hal yang biasa apalagi jika ada berita acara bukti bahwa ada proses fasilitasi dan mufakat bersama membentuk koperasi,” ucap Herwin yang mengaku pernah ke Maros dan ke beberapa daerah semata melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan pemerintah setempat.

“Tentu bukan bahwa telah terbentuk mencapai 100 persen yang perlu disyukuri tetapi apa yang mau dilaksanakan koperasi ini. Dasarnya adalah kesadaran kolektif untuk membangun desa, dengan pengumpulan dana dan penyusunan rencana bisnis ke depan. Itu yang perlu disusun baik-baik,” kunci Herwin.