PELAKITA.ID – Berpengalaman sebagai pelaku usaha keripik pisang sejak tiga tahun terakhir dan menjadi salah satu peserta Ekspor Merdeka 2021 dan diluncurkan Presiden Jokowi, Reza Alamsyah terpilih sebagai ketua Asosiasi UMKM Hortikultura se-Indonesia.
Reza Alamsyah terpilih secara aklamasi pada Jambore Hortikultura 2022 di Depok beberapa pekan lalu.
Setelah terpilihnya Reza, deklarasi pelantikan pengurus Asosiasi UMKM Hortikuktura Indonesia turut mewarnai Jambore Hortikultura 2022.
Kegiatan ini digelar Ditjen Hortikultura, Kementerian Peetanian di Grand Ballroom The Margo Hotel Depok. Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto, mengatakan kehadiran asosiasi ini diharapkan merangkul dan menginkubasi seluruh pelaku UMKM hortikultura se-Indonesia.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Reza Alamsyah berjanji mengembangkan UMKM dengan membentuk sinergitas antara wilayah di Indonesia.
Pihaknya segera melakukan pendataan komoditas produk segar dan olahan hortikultura. “Kami juga akan melakukan inkubasi di setiap pelaku UMKM hortikultura,” ujar pengusaha keripik pisang Bachiss yang juga telah diekspor ke Hongkong ini.
“Ketiga, siap menguasai pasar retail nasional dan internasional dengan produk segar dan olahan kelompok tani hortikultura Indonesia,” ucapnya.
Reza dan Keripik Bachiss
Kripik pisang Bachiss asal Pinrang telah menembus pasar ekspor.
Setelah berdiri dalam tahun 2018, keripik pisang ini telah mengubah pandangan publik tentang seberapa lama bertahan dan seberapa inovatif UMKM bisa menembus pasar ekspor. Dengan pengertian bahwa selama ini yang bisa ekspor adalah dalam jumlah besar dan padat modal. Mereka bisa ekspor dan menjadi bagian dalam ekspor Merdeka dalam bulan Agustus 2021.
Bachiss adalah produk olahan berbagan pisang asal Pinrang yang selama imi dikenal sebagai produsen pisang kepok.
Pisang ini memiliki cita rasa manis sehingga banyak disukai oleh semua orang jika diolah dalam bentuk keripik. Pinrang adalah wilayah dimana pisang banyak ditemukan terutama pisang kepok.
Tidak perlu khawatir akan ketersediaan bahan baku. Bachiss merupakan terobosan anak muda Bernama Reza Alamsyah, dia sukses memanfaatkan peluang tersebut dengan membuat usaha keripik pisang bermerk Bachiss sejak Januari 2018.
Berbekal pengalaman sebagai salah satu manajer perusahaan pembiayaan selama 12 tahun, dia adopsi kemampuan manajerialnya dan memulai usaha keripik pisang. Inisiatif yang disebutnya bisnis prospektif dan punya peluang pasar yang terbuka dan menggiurkan.
Keripik pisang Bachiss nan gurih, bisa dinikmati di berbagai toko, gerai usaha hingga swalayan atau market place, sudah menjadi oleh-oleh di Pangkep, Maros dan Makassar dengan permintaan pesanan yang meningkat setiap bulannya.
Reza, Sang Perintis telah melewati serangkaian proses dan perbaikan bungkus, warna, aroma keripik hingga pola marketing atau branding. Kemasan lebih cantik dan moderen.
Awalnya plastik dalam tahun 2019 dan pada tahun 2020 diubah menjadi almuniumfoil standing pouch dan dua kali perubahan desain dan varian warna untuk mempercantik kemasan.
Dia menggunakan bahan lokal serta menjaga keamanan bahan baku sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) BPOM, MUI serta Dinas Kesehatan dengan standar rumah produksi yang telah ditetapkan.
Untuk menjaga kualitas pisang sesuai dengan standar produksi seperti spesifikasi, pisang harus gemuk dan betul-betul matang dan bahan-bahan pendukung produksi seperti minyak goreng, bumbu penyedap rasa, garam, gula pasir harus bersertifikat atau berbadan POM.
Dalam proses pembuatan keripik pisang Bachiss dilakukan sortir pisang dengan kualitas pisang yang sudah ditentukan, lalu pembersihan, pengupasan, penggorengan pisang, selanjutnya disortir pisang untuk rasa manis, jagung bakar, dan balado setelah itu pendistribusian ke pasar offline dan distributor di Makassar.
Ada dua sistem pemasaran, yaitu offline dengan menitipkan produk ke toko dan perusahaan retail di Sulawesi Selatan dan untuk online, menerapkan sistem reseller, promosi di media sosial, serta distributor ke seluruh Indonesia.
Bachiss sudah mejeng di Alfa Midi dan Alfa Mart bahkan sudah tembus pasar domestik ke luar pulau Sulawesi, seperti Papua, Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Bachiss sukses merambah 25 persen pasar Indonesia termasuk di dalamnya wilayah Sulsel, Sulbar, dan Sulteng. Selama masa pandemi, ada peningkatan signifikan produk keripik pisang Bachiss setelah perubahan kemasan menjadi almunium foil standing pouch pada 2020.
Tantangannya adalah perlunya inovasi terbaru untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan yang muncul oleh konsumen.
Lalu seperti apa trend produksinya? Selama tahun 2019 lalu penjualan produk keripik pisang Bachiss kurang lebih 12 ribu bungkus, kemudian di tahun 2020 tercatat 71.230 bungkus hingga 29 December 2020 dan target produksi perbulannya telah 10 000 bungkus. Omset usaha keripik pisang Bachiss mencapai Rp100 Juta/bulan.
Salah satu pintu masuk kesukses Bachiss adalah karena telah masuk bergabung dengan kelompok D’ Great UMKM Kabupaten Pinrang bersama dengan produk-produk lainnya yang telah dilepas ke pasar Internasional.
Saat itu, Gubernur Sulawesi Selatan melepas kontainer perdana ekspor produk UMKM Kabupaten Pinrang ke pasar internasional menuju ke Hongkong.
Beberapa produk UMKM Kabupaten Pinrang yang tergabung di D Great UMKM kabupaten Pinrang yakni, Kemiri Sultan, keripik Bachiss, Coffee Forest, Drip Herbal Daun Kelor dan Daun Sukun, Abon Ikan Tuna, Pomade Ideal Promade, jahe, kue kering kelapa, kerupuk khas Pinrang, Sambal, ikan teri karamel, Terasi Mami Tito, Kayu Manis Pinrang, dan beberapa sampel produk UMKM kabupaten Pinrang lainnya.
Editor: K. Azis