Makassar Metaverse menurut bos WIR Group Daniel Surya

  • Whatsapp
Wali Kota Makassar, M. Ramdhan Pomanto, penggiat literasi media sosial Maqbul Halim dan Daniel Surya (dok: K. Azis)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Penulis menyempatkan diri untuk memahami, menangkap dimensi, termasuk membincang perihal apa yang bisa dilakukan jika kita menjadi bagian dari  konsep ‘Makassar Metaverse’.

Pada acara Rapat Koordinasi Khusus 2022 Menuju Makassar Metaverse, Daniel Surya, bos WIR Group yang diundang Wali Kota Danny Pomanto sebagai keynote speaker terkait Konsep Metaverse membagikan beberapa informasi, pernik dan apa saja yang bisa dilakukan jika Makassar Metaverse berjalan.

Read More

Secara ringkas, Daniel menyebut bahwa Metaverse mengusung konsep dunia yang terintegrasi tanpa batasan ruang dan waktu, Dia optimis bahwa Metaverse akan menjadi langkah baru dalam perkembangan dunia informasi dan teknologi apalagi di tengah dunia yang semakin tak pasti ini.

Baginya, dengan menggunakan pendekatan Metaverse potensi perorangan, perusahaan, hingga lembaga pemerintahan di Makassar, dapat menggunakannya untuk pencapaian baru dan penting bagi visi organisasi.

Pemkot Makassar, menurut Daniel bisa memanfaatkan konsep ini untuk memudahkan pencapaian visi misinya. Apalagi sudah ada 20 program unggulan yang bisa diakselerasi dan difasilitasi dengan piranti terkait Internet of Things (IoT).

Daniel menyebut Metaverse adalah ruang virtual 3D terintegrasi di internet yang dapat digunakan bersama untuk berinteraksi. Makassar menurutnya bisa menjadi yang pertama di pemerintahan daerah di Indonesia yang mengadopsi konsep ini.

“Jadi sederhananya merupakan interaksi, berbasis internet, menggunakan aplikasi dan perlu diisi konten,” kurang lebih begitu pernyataannya saat disapa Pelakita.ID di ruang transit Four Points by Sheraton, 15/3/2022. Dia ditemani Wali Kota Danny dan Maqbul Halim, penggiat literasi media sosial. 

Menurutnya, di dalam Metaverse, para penggunanya akan diwakilkan avatar ‘wajah lain’ dan dapat berinteraksi dengan lingkungan, obyek, dan orang lain, di manapun dia ada, di situasi apapun.

Dengan demikian,  jelas bahwa Metaverse tak semata urutan atau rangkaian catatan pengalaman, atau mengalami satu peristiwa tetapi serangkaian aksi-aksi digital imersif yang akan tersedia bagi pengguna di masa depan.

Teknologi imersif merupakan teknologi yang mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia digital atau dunia simulasi, sehingga penggunanya bisa merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata.

Dia mencontohkan ini dengan seorang guru yang sedang mengajr online dan pada saat yang sama bisa menunjukkan dinosaurus sebagai contoh mudah bagi anak-anak didik.

“Selama ini kan gambar ya, jadi dengan melihat animasi seperti itu akan mudah,” imbuhnya.

“Pemerintah Kota Makassar dapat terlibat dalam berbagai aktivitas yang berbeda di ruang digital,” ujarnya.

Menimpali itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyebut beberapa dinas telah menyatakan kesiapan atau pada posisi siap mengadopsi konsep ini seperti Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial hingga Infokom.

Lalu, seperti penjelasan Danny, dengan masuk ke dalam Makaverse maka seorang penumpang ‘pete-pete smart’ bisa berkelana di dunia metaverse dengan menggunakan piranti khusus, dia bisa menjelajah ruang dan waktu, kesejarahan, tokoh, dan tentunya menghadirkan ‘the imaginated actors’ di momen yang sama.

Itu pun digambarkan bagaimana Daniel menghadirkan Gus Dur atau Soekarno yang sedang berbicara saat pengunjung datang ke museum. Jadi yang terpajang foto Gus Dur dan Soekarno tapi ketika menggunaakn teknologi Metaverse maka akan terjadi dialog antara kedua tokoh itu dengan pengunjung.

Daniel menyebut kombinasi sederhana Makassar Metaverse adalah antara hardware, perangkat internat, lalu aplikasi dan update konten. Jadi konten adalah segalanya. Ini pulalah yang disebut mengapa Big Data itu perlu dikuasai.

Hal yang disebut Danny sebagai cara Pemkot menjaga data kota agar tidak direbut pihak lain. “Makassar Metaverse ini adalah cara kita mengendalikan konten, dan Big Data kita,” ucap Danny.

Sebagai anak Kelautan, saya membayangkan kalau Makassar Metaverse berjalan, seluruh isi lautan Spermonde, atau spesies di pesisir dan laut Makassar akan menjadi data base, terupdate, terhubung dengan Internet of Things, masuk ke aplikasi dan bisa dijelajahi oleh siapa saja tetapi ‘Kita’ yang mengendalikan dan mengupdate datanya melalui riset dan networking.

Atau, saya membayangkan dengan konsep itu, saya bisa menyelam dengan leluasa di samudera dunia meski posisi saya di Tamarunang. Bisa menyusuri gua-gua terumbu di Malidive hingga menjelajah di kaki gunung api Banda Neira. Dengan metaverse semua piranti terhubung dan memanja kita semua.

Tentang WIR Group

Dia juga menceritakan sepak terjang WIR Group, tempat dimana dia eksis dan mengembangkan gagasan Metaverse itu.

“Jadi kami pelopor perusahaan berbentuk augmented reality di Asia Tenggara yang sudah membangun solusi untuk puluhan industri mancanegara dengan mengkombinasikan teknologi imersif seperti Virtual Reality (VR) & Artificial Intelligence,” sebutnya.

WIR Group didirikan oleh Daniel Surya, Michael Budi, Philip Cahyono, dan Jeffrey Budiman pada tahun 2009, WIR Group merilis inovasi terbesarnya yang dinamakan Metaverse Indonesia, WIR Group menyajikan pengalaman dunia Metaverse dengan mengedepankan unsur unsur kearifan lokal budaya Indonesia.

WIR Group menurut Daniel berkontribusi pada pengembangan Metaverse Indonesia dengan mengusung konsep kearifan lokal.

“Kita integrasikan teknologi terkini dengan kekayaan budaya Indonesia, Metaverse Indonesia diharapkan akan menjadi langkah maju perkembangan teknologi sekaligus melestarikan kebudayaan di Indonesia,” terangnya.

Pihaknya mendukung lembaga keuangan, organisasi pendidikan, hingga sektor kuliner untuk dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan Metaverse Indonesia.

“Metaverse Indonesia tahap pertama ditargetkan akan meluncur pada akhir tahun ini. Pemerintah, yang turut mendukung pengembangan Metaverse Indonesia, menargetkan platform metaverse ini akan diperkenalkan pada di ajang Presidensi G20 Indonesia 2022,” ucapnya.

Untuk Makassar yang berminat pada pengembangan Makaverse, Daniel berharap tetap mengedepankan adopsi teknologi, penggunaan internet of things, pengembangan SDM OPD, hingga updating konten.

Dia juga mengunci bahwa Metaverse yang akan digunakan oleh Kota Makassar dapat diartikan sebagai dunia virtual 3 dimensi dimana pengguna menggunakan avatar sesuai keinginan mereka.

Dia juga menyebut beberapa perusahaan besar seperti Facebook, Google, dan Microsoft telah terlibat dalam Metaverse. Yang terakhir muncul perusahaan Amerika Serikat, Portl Inc. yang mampu ciptakan metaverse tanpa kacamata dan headset virtual reality.

Dikutip dari laman Disrupto.Co.Id, diperoleh informasi bahwa telah inovasi baru dalam dunia metaverse muncul tanpa ada alat bantuan kacamata dan headset VR, teknologi ini disebut holoportation.

Holoportation merupakan teknologi yang dapat merekam wujud fisik sebuah objek dan diproyeksikan di tempat lain ke dalam bentuk cahaya 3D atau hologram. Perusahaan Portl menyediakan perangkat bernama Portl Epic, sebuah ruangan atau bilik seukuran orang dewasa setinggi 2,5 meter.

Bilik tersebut dilengkapi kaca bagian depan serta sensor kamera, layar sentuh resolusi 4K, speaker dan mikrofon di dalamnya.

Layar sentuh 4K dibuat untuk interaksi dan kontrol swipe and tap. Speaker dan mikrofon bertujuan agar pengguna tetap mampu mendengar orang-orang di depan proyeksinya dan memungkinkan percakapan tatap muka di real time. Dari bilik ini hologram si pengguna muncul.

Teknologi holoportation ini dapat secara langsung menempatkan seseorang di hadapan kita, bahkan jika tubuh asli orang tersebut berada ribuan kilometer jauhnya.

Portl Inc. mengeluarkan produk lainnya bernama Portl M, dengan ukuran lebih kecil. Tetap menggunakan teknologi holoportation, sehingga memungkinkan pengguna seolah-olah bertatap muka dengan orang yang diajak ngobrol, mirip video call.

Kelebihan Portl M memungkinkan pengguna melihat seluruh bagian tubuh dan dari segala arah. Pengguna hologram yang lain hanya memerlukan kamera, speaker dan mikrofon. Nantinya sistem software menghubungkan pengguna Portl M dengan portal hologram melalui internet. Portal yang terhubung mampu melebihi satu unit.

Catatan di atas tentu menurut yang saya dengar dan peroleh. Sosodara punya info lain?

Penulis: K. Azis | founder Pelakita.ID

Related posts