MWA Unhas setujui pendirian Prodi Magister Kesehatan Lingkungan di FKM

  • Whatsapp
Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam pada pertemuan daring membahas urgensi Prodi Kesehatan Lingkungan (dok: Humas Unhas)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan rapat terbatas dalam rangka membahas persetujuan pembukaan Program Studi Kesehatan Lingkungan jenjang magister pada Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).

Kegiatan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Jumat (11/02).

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua MWA Unhas, Prof. Dr. Ir. Ambo Ala, MS., beserta jajaran anggota MWA, Wakil Rektor Bidang Akademik (Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP), Senat Akademik, beberapa Direktur dan Kepala Lembaga serta Dekan FKM dan Tim Taskforce pembukaan prodi magister Kesehatan Lingkungan.

Read More

Mengawali kegiatan, Prof. Restu menjelaskan Prodi Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu bagian dari upaya untuk pengembangan pendidikan dalam lingkup FKM. Dirinya berharap, berbagai masukan ataupun saran dari MWA akan menjadi bahan untuk penyempurnaan prodi jika mendapatkan persetujuan.

“Ini sudah melalui proses bertahap, mulai dari fakultas, LPMPP hingga senat. Berdasarkan hal tersebut, prodi ini sudah layak untuk diusulkan kepada MWA. Kita tentu menginginkan kedepan prodi ini bisa menjadi salah satu prodi yang memiliki banyak peminat,” jelas Prof. Restu.

Dekan FKM Unhas, Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med.Ed., mengatakan prodi ini merupakan bagian dari integrasi Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat yang didalamnya terdiri dari beberapa konsentrasi.

Kehadiran prodi ini akan membantu masyarakat khususnya bagian timur Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan magister Ilmu Kesehatan Lingkungan. Untuk itu, beliau mengharapkan agar prodi tersebut mendapatkan persetujuan dari MWA.

Kehadiran jenjang magister kesehatan lingkungan di FKM mempunyai visi menjadi pusat unggulan pengembangan Ilmu kesehatan lingkungan kawasan pesisir dan kepulauan terbaik di Indonesia tahun 2030.

Sejauh ini, terdapat 15 PTN dan 52 PTS di wilayah Timur Indonesia yang memiliki prodi S1 Kesehatan Lingkungan. Dengan demikian, menurutnya akan membuka peluang bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan jenjang magister.

“Mengenai sumber daya manusia, kami memiliki 10 orang tenaga pendidik bidang kesehatan lingkungan yang terdiri dari 3 orang professor, 4 orang doktor, dan 3 magister. Nantinya, tenaga pengajar dari bidang kesehatan lainnya akan dilibatkan. Bukan hanya mengenai SDM, tersedia juga berbagai sarana prasarana dalam membantu proses pembelajaran,” jelas Dr. Aminuddin.

Setelah memberikan pemaparan singkat mengenai kesiapan pembukaan prodi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab serta pembahasan mendalam terkait kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada masa mendatang mengenai prodi yang akan dibuka.

Di akhir rapat, setelah mendengarkan saran dan masukan serta pendapat dari seluruh peserta rapat, maka diputuskan untuk memberikan persetujuan pembukaan Prodi Kesehatan Lingkungam jenjang magister pada Fakultas Kesehatan Masyarakat. Kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 15.30 Wita. (*/mir)

Related posts