Gelar PIF 2022 di Makassar, Bupati A. Irwan Hamid ungkap keunggulan Pinrang

  • Whatsapp
Bupati Pinrang bersama narasumber (dok: istimewa)

DPRD Makassar

“Saya ingatkanPMTSP PInrang untuk memperhatikan aspek ketersediaan lahan ini, sudah banyak pengalaman Pemda-pemda ingin punya kawasan industri tetapi lahan tidak tersedia, mahal, banyak masalahnya.”

Ir Sulkaf S. Latief, Kadis PMPTSP Sulsel.

Read More

PELAKITA.ID – Bupati Pinrang A. Irwan Hamid menghadiri sekaligus membuka acara Pinrang Investment Forum (PIF) 2022 yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pinrang melalui Dinas PMPTSP Pinrang, Rabu (19/10/2022) di Makassar.

Forum yang telah dilaksanakan sebanyak tiga kali sejak tahun 2019 ini menghadirkan investor, manajerperusahaan, akademisi, LSM, perbankan, perusahaan asuransi, IKA Unhas, KKSS Pinrang, OPD Pinrang hingga awak media.

Beberapa undangan yang hadir seperti perwakilan Dewan Ekonomi Indonesia Timur DEIT, Apindo, perusahaan udang PT Bomar, pengusaha dari Penajam Paser (IKN).

Hadir pula Unhas yang diwakili Dr Haryadi dari Maiwa Breeding Farm, akademisi FIKP Unhas Dr Ahmad Bahar, akademisi Uncokro Dr Hermien A. Magga, anggota TGUPP Dr Iqbal Djawab, Sekjen IKA Unhas Prof Yusran Jusuf, sekretaris KKS Pinrang Sulsel, Sahman A.T, pelaku UMKM Ridwan Altundungkury dari Pangkep hingga pengusaha wisata Irwan F. Uno (Kamtuu).

Kadis PMPTSP Pinrang, Andi Mirani menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan data dan informasi serta gambaran peluang investasi di Pinrang.

“Dengan PIF 2022 ini kami hendak menggambarkan dan menawarkan kondisi, potensi daerah Pinrang sebagai upaya ‘jemput bola’ untuk bisa berjalannya investasi. Tema yang diusung ini adalah Partnership for Accelerated-Investment, atau kemitraan untuk akselerasi investasi,” terangnya.

“Kegiatan ini adalah yang ketiga sejak 2019, sebagai ajang memberi apresiasi bagi pelaku usaha. PIF adalah salah satu inovasi kami terkait layanan publik untuk kemudahan investasi,” jelas Andi Mirani.

Bupati A. Irwan Hamid pada kesempatan itu menjabarkan potensi – potensi yang dimiliki Pinrang di berbagai sektor di antaranya di bidang pertanian, perkebunan, pariwisata, peternakan dan sektor lainnya untuk dikembangkan dan dikerjasamakan.

“Pencapaian kami selama pandemi terbantu oleh adanya inovasi Rajin dan Jabat Erat. Rajin atau Gerai Perizinan sampai pada level desa kelurahan. Semua orang bisa mengakses perijinan berusaha, sementara Jabat Erat satu inovasi untuk membantu UMKM kami bisa berkembang,” ucapnya.

Khusus untuk Jabat Erat, UMKM di Pinrang menurut Irwan telah mengekspor komoditi unggulan seperti kopi, kemiri hingga keripik pisang.

Para narasumber bersama Bupati Pinrang (dok: istimewa)

Bupati menyampaikan bahwa apa yang ditempuh ioleh Pemda mendapat apresiasi Pemerintah Pusat dimana Jabat Erat dan Rajin yang masuk Top 45 besar inovasi layanan publik nasional.

“Baru-baru ini kami masuk jadi nominee 8 besar untuk kabupaten ramah investasi dari Kementerian Penanaman Modal dari 400-an kabupaten di Indonesia. Kami ramah investasi,” ungkapnya.

Irwan Hamid yang hadir setelah mengikuti Hari Ulang Tahun Sulawesi Selatan ke-343 ini juga mengaku mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi untuk beberapa bidang seperti kesehatan dan catatan sipil.

Pada PIF 2022 ini digelar pula Talk Show yang menghadirkan Kepala Dinas DPMPTSP Sulsel, Ir Sulkaf S, Latief, yang menjelaskan dukungan Pemprov untuk investasi di Pinrang.

“Pinrang ini contoh kabupaten yang berhasil menghadirkan perusahaan pengolahan rumput laut BLG terbesar di dunia padahal bukan daerah budidaya rumput laut, malah hampir tidak ada. Tetapi mereka bisa menghadirkan investasi besar di sana,” ucapnya.

“Itu kenapa? Karena pemerintah daerah menyiapkan akses, bangun jalan untuk memudahkan investasi, demikian pula Pinrang sebagai kabupaten dengan ketersediaan air tawar yang besar. Pengolahan rumput laut ini butuh air tawar yang banyak,” terang Sulkaf dengan berapi-api.

“Saya ingatkan ibu Kadis PMTSP PInrang untuk memperhatikan aspek ketersediaan lahan ini, sudah banyak pengalaman Pemda-pemda ingin punya kawasan industri tetapi lahan tidak tersedia, mahal, banyak masalahnya,” ucapnya.

Hadir juga Drs La Tunreng yang berbagi pengalaman dalam perintisan usaha dan apa saja yang perlu disiapkan dan dipatuhi dalam berusaha. Menurutnya, Pemerintah Kabupetn Pinrang sangat luar biasa dalam menarik masuknya investasi.

“Tidak banyak pemerintah daerah di Sulawesi Selatan yang bisa menggelar acara seperti ini, ini bentuk konsistensi. Ibu Kadis Andi Mirani luar bisa dalam menyiapkan acara penting seperti ini. Bagi saya yang pertama ini kita harus ikut regulasi, harus taat aturan,” tuturnya.

Selain keduanya, hadir pula pembicara dari BIG Indonesia, Dwi Andayani yang menceritakan hasil penjajakannya di Pinrang dan disebutnya sangat potensial untuk pengembangan usaha seperti pariwisata. Pihaknya juga punya pengalaman dalam memfasilitasi usaha peternakan di Nusa Tenggara.

“Saat ini BIG Indonesia menempatkan personil di Pinrang untuk bisa menjadi jembatan dalam mempromosikan potensi daerah. Bagi yang ingin menitip brosur atau informasi investasi bisa disampaikan ke tim kami yang akan ke Turki untuk promosi usaha,” ujar perempuan yang selama ini menjadi konsultan untuk beberapa program pemberdayaan masyarakat dan pengembangan UMKM.

Pada talk show yang dipandu Kamaruddin Azis dari COMMIT Foundation beberapa hal yang disimpulkan adalah, iklim investasi di Kabupaten Pinrang sangat terbuka. Terdapat berbagai kemudahan untuk investor berdasarkan regulasi dan tidak berbelit-belit.

Yang kedua adalah perlunya memastikan ketersediaan lahan dan patuh pada regulasi, tata ruang daerah. Pinrang pun sudah menyiapkan regulasi yang mendukung tumbuhnya investasi, nyaman dan aman. Telah ada inovasi Paksi, Siap Boss, Jabat Erat hingga Rajin.

Kadis DPMPTSP Pinrang saat memberi penghargaan untuk pemangku usaha dari Pinrang (dok: istimewa)

Catatan Kantor DPMPTSP Pinrang menyebutkan nilai investasi tahun 2018 mencapai 1,8 triliun sementara 2019 mencapai 1.92 triliun. Tahun 2020 turun ke angka 1,7 triliun lalu naik menjadi 1,8 triliun di 2021. Sebagai perbandingan nilai investasi di Sulsel tahun 2021 mencapai 16,1 triliun.

Terkait itu. Andi Irwan Hamid menyebut pihaknya sangat terbantu dengan adanya inovasi Jabat Erat dan Rajin.

“Tahun 2021 nilai investasi untuk UMKM setelah adanya inovasi Rajin mencapai 500 miliar dengan jumlah usaha mencapai 4000-an. Sebelumnya seribun usaha,” tambah Andi Mirani.

Pada kesempatan itu, selain menyerahkan beberapa penghargaan dalam ajang Pinrang Investment Award untuk pelaku UMKM di Pinrang, Bupati Pinrang juga menyerahkan santunan beasiswa mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi 2 orang anak maksimal 174 juta rupiah dan santunan JKM senilai 42 juta rupiah atas nama Jusmawati Pelaku UMKM dari JCC Komputer.

Kegiatan Pinrang Investment Forum ini juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama. Dua di antaranya PT Celebes Bayu Energy untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dan PT Julia Marennu Rasa untuk investasi peternakan.

Related posts