Kondisi mangrove yang ditanam warga di Lampia Desa Harapan

  • Whatsapp
Penampakan mangrove usia tiga tahun yang ditanam di Dusun Lampia (dokL istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Muhammad Irwan Dacosta memutar pegangan starter perahu karet yang bertolak dari Tanjung Parasulu ke satu hamparan di Dusun Lampia, Desa Harapan, Kecamatan Malili, 7/2/2022.

Siang itu, Pelakita.ID baru saja pulang dari Rumah Apung yang letak di beranda bukit batas Luwu Timur dengan Kolaka Sulawesi Tenggara. Rumah Apung ini adalah pusat konservasi sekaligus wisata bahari yang dirintis oleh Merah Putih Parasulu, Mori Dive Club dan Lanal Lampia.

Di lokasi itu, tersaji ekosistem karang berikut asoisiasinya seperti ikan-ikan karang.  Lokasinya sungguh eksotik karena mengapung di atas lautan biru dan menawarkan keindahan bawah air yang memukau. Ikan-ikan ekor kuning, beronang dan ikan karang lainnya bermain di bawah rumah itu.

Adalah Irwan atau yang disapa Ilho – putra berdarah Piqueque Timor-Leste – yang mengantar Pelakita.ID datang datang bersama Jumardi Lanta dan pendamping kecamatan Program Pengembangan Kawasan dan Pemberdayaan Masyarakat PKPM Malili Andi Narwis ke lokasi itu.

“Kita bisa mampir ke lokasi penanaman mangrove,” kata Andi Narwis saat kami bersiap balik ke Malili. “Ini usia tanamnya sudah hampir tiga tahun, program rehabilitasi pesisir,” imbuhnya.

Sekilas =, jenis mangrove yang ditanam adalah jenis Rhizophora. Rhizophora, adalah jenis mangrove yang disebut berfungsi sebagai greenbelt bagi kawasan pesisir. Semakin banyak pohon ini semakin amanlah kawasan itu.

Meski demikian, terdapat kenyataan bahwa keberadaan mangrove semakin terancam karena pengembangan permukiman dan eksploitasi sebagai kayu bakar.

Hamparan tanam mangrove baru yang akan kami kunjungi ini membentang dari muara sungai kecil yang disebut oleh Ilho sebagai sisa longsoran yang membentuk sedimentasi. Di sini tumbuh mamgrove dengan daun yang sudah menghijau dengan jumlah daun hingga belasan.

Secara umum jika melihat bahwa tanaman ini bisa bertahan selama tiga tahun bisa disebut pertumbuhannyua amat baik meski pada beberapa bagian nampak kerdil terutama yang jauh dari muara sunga.

Usia vegetasi yang ditanam warga tersebut melalui skema PKPM memasuki tahun ketiga setelah penanaman dalam tahun 2019. Ini berarti hahwa secara biologi dan ekologi mangrove cocok dan bisa bertahan di lokasi itu.

Di sisi selatan Dusun Lampia, terdapat vegetasi mangrove yang tertata dan berukuran setinggi 4 meter. Ada yang menyebut ini merupakan hasil penanaman oleh organisasi lingkungan pada beberapa tahun silam sekaligus menunjukkan bahwa upaya perlindungan kawasan pesisir Malili telah dilakukan sejak lama.

Di kawasan ini terdapat Pelabuhan Waruwaru sehingga perlu diantisipasi ke depannya mengenai relasi antara usaha kepelabuhanan dan ekosistem pesisir dan laut yang ada termasuk masa depan mangrove Dusun Lampia yang tumbuh semakin baik itu.

 

Penulis: K. Azis

Related posts