Cerita tentang KOMANDAN CAKKE

  • Whatsapp
Penulis bersama Kolonel (Kav) Abdul Haris, Andi Elva Haris, dan Ningsih Umar (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Saya tidak pernah memanggil namanya seperti itu. Hanya beberapa teman dekatnya semasa sekolah di SMA Negeri I Makassar yang berani berseru, Cakke, Cakke, Cakke. 

Kali ini, di tulisan ini, saya memanggilnya seperti itu, Komandan Cakke.  Tabe, ndan!

Siapa Komandan Cakke? Dia tamat SMA 1 Makassar dari kelas Fisika. Dia jebolan Akademi Militer tahun 1992 dan saya kenal belakangan ketika kami sama-sama reuni SMA di Jakarta tahun 2015.

Sebagai anak Biologi saya tak punya banyak kawan Fisika. Lagian saat SMA saya sungguh ‘jarum’ dalam tumpukan Jerami. Ndak gaul dan bergelimang okkot saat bicara jadi ndak pede. Itu dulu, saat lepas SMP Galesong dan diterima di SMA I Makassar.

Kembali ke Cakke. Di sekolah itu, saya tidak mengenalnya sama sekali. Setahuku, teman-teman memanggilnya Cakke karena dia berdarah Massenrempulu Cakke, Enrekang.

Lantaran saya bukan orang kepo, saya tidak pernah tanya kepada teman alumni, Cakke tugas di mana setelah tamat Akmil 92, juga jejak karirnya seperti apa.

Yang saya tahu dia sangat aktif mendukung, meramaikan, berkontribusi kalau ada kegiatan-kegiatan di IKA Smansa 89 Makassar.

Komandan Cakke bertudung kepala kuning saat Reuni 30 tahun IKA Smansa 89 Makassar (dok: istimewa)

Meski saya mulai kenal, atau mulai ngobrol dengannya di pertengahan tahun 2000 itu di Jakarta, sikap rendah hati, solider, antusiasme, pada kegiiatan kawan seangkatan amat terasa. Dia tidak banyak bicara, layaknya perwira tapi dia pun bisa jenaka dan pandai menyanyi.

Saya menjadi saksi bagaimana dia gesit sekali pada acara reuni 30 tahun pas dua tahun lalu di Bali itu.

Satu fotonya yang sedang senam Maumere jadi trending topic di kalangan kami, di grup WA. Aksi senam itu luar biasa keren dan penuh semangat, seperti mewakili semangatnya ketika bertemu kawan SMA.

Belakangan ini saya mulai browsing, stalking jejak digitalnya atau berita dari internet tentang jejak pengabdiannya. Dia, Kolonel (kav) Abd Haris, rupanya dari kesatuan Kavaleri. Pernah jadi Dandim di Jawa, lalu  dalam bulan Mei 2018, dilantik sebagai Aster Kodam XIII Merdeka di Manado, sebelum pindah tugas ke Kodam Hasanuddin dalam bulan Juli 2020.

Di Kodam Hasanuddin sebagai stah ahli hukum Pangdam. Keberadaannya di Makassar, di kota tempat dia menimba ilmu Sekolah Menengah Atas menjadi momen manis bersama teman-teman alumni.

Bike Camp goGOsS89 di Ta’deang Maros. Event untuk silaturahmi, olahraga, promosi wisata, dan bakti lingkungan (dok: istimewa)

Saya punya pengalaman bersama dengannya di Mamuju saat peristiwa gempa dimana dia ditugaskan untuk mengawal pemberian bantuan.,

Jika sosodara baca timeline saya, di FB, di Instagram, hingga Youtube, ada banyak kenangan, kebersamaan bersama dia.

Salah satu yang berkesan bagi teman dan keluarganya adalah ketika diajalk masuk di kompleks Kesatuan Kavaleri di Jalan Perintis Kemerdekaan, dia pun sempat mengajak para prajurit untuk ikut ngecor tiang dan lantai masjid alumni 89 atau SOSBOFI.

Dia hadir saat peletakan batu pertama Masjid Ar Rasyid Smansa 89 Makassar, di Kampung Cedde Biringkananya mendampingi Ketua Umum IKA Smansa Makassar, Andi Ina Kartika Sari.

Dia hadir menjadi penyaksi saat Wali Kota Makassar membuka acara Liga Futsal IKA Smansa Seri 3.Dia ikut bermain, hal yang disebutnya untuk meramaikan kegiatan IKA Smansa Makassar.

Komandan Cakke bersama Ketua IKA Smansa 89 Makassar, Andi Nasrun Tahir saat datang ke acarta pernikahan adik ipar saya di Makassar (dok: iistimewa)

Masih banyak lagi. Komandan Cakke, begitu kali ini saya menyebutnya, menjadi penyemangat untuk hampir semua kegiatan IKA Smansa 89. Saya juga senang karena sempat ke Galesong dan sempat menikmati lame sanggara di Tambakola, kampung halaman.

Dia hadir saat gowes bareng, mandi di laut, berenang di Samalona, tur ke Pare-pare, ke Pinrang, ke Batulapisi Malino, ke Galesong, ke Labakkang Pangkep, ke Maros, ke Bantimurung, berkemah di Ta’deang, hingga ngopi, main futsal, bulutangkis, hingga gaple.

Dua hari lalu, di lantai tiga Inul Vizta, lagu Kemesraan yang fenomenal itu membuat beberapa dada-dada kolega, istri alumni (kami menyebutnya Smanka) sesak menahan rasa haru, mereka tak kuasa menahan rasa sedih akan berpisah Komandan Cakke dapat tugas baru di Pulau Jawa.

Dua tahun di Makassar sebagai Sahli Hukum Pangdam Hasanuddin rupanya sudah cukup untuk kemudian dia pindah tugas ke Makodiklat Bandung.

Komandan Cakke bersama teman-teman SMA dan SMP penulis (dok: istimewa)

Didampingi istrinya Andi Elva yang juga tak kalah lincah, humble, komunikatif pada semua, dia menyalami satu per satu temannya. Teman yang selama ini selalu antusias saat gathering dan berbagi canda tawa.

“Komandan Cakke, tunggu SOSBOFI di Bandung ya. Kakak Elva, tunggu Smanka di Jakarta. Kalian Riselva, semoga ada waktu gowes dan nyanyi bareng lagi ya!”

Terima kasih Ndan Cakke atas kebersamaan selama ini. Terima kasih telah mencitrakan TNI sebagai merakyat dan peduli. Semoga rencana yang disam;paikan kemarin itu segera terealisasi. Dimudahkan urusannya oleh Allah SWT. Raihlah bintang kesuksesan dan tetap lekat dengan SOSBOFI. Aamiin!

 

Denun, Tamarunang, 25/10/2021.

Related posts