PELAKITA.ID – Foto ini diambil tahun 1992. Momen di mana Universitas Hasanuddin menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia. Tapi bukan ihwal itu mengapa foto ini sengaja di-posting.
Foto itu ingin menjelaskan latar belakang beberapa mahasiswa ini dan sepak terjang mereka di ke kinian. Ada yang berasal dari SMA Negeri I Makassar, SMA 2 Makassar, SMA 5 Makassat, I Palopo, SMA Bandung.
Mengapa asal sekolah ini sebut karena saat itu, Program Studi Ilmu Kelautan Unhas relatif baru berdiri dan antusiasme lulusan SMA terbaik di Indonesia banyak yang berkempetisi masuk. Saat itu yang diterima pertahun sebanyak 50 orang meski tidak pernah sepenuhnya diterima, paling banyak 45 per tahun.
Jumlah itu sangat berbeda saat ini dimana penerimaan mahasiswa mencapai 250 orang per tahun, itupun nama Departemennya tak lagi Ilmu dan Teknologi Kelautan tapi Ilmu Kelautan.
Penulis ingat persis antara tahun 1988 – tahun pertama menerima mahasiswa ITK, hingga tahun 90-an pertengahan.
ITK Unhas amat dominan dalam mewarnai pergerakan mahasiswa di Unhas. Banyak mahasiswa mereka tersebar di sejumlah organisasi papan atas Unhas. Ada di Korpala, SAR, Pramuka, Senat Universitas, HMI, IMM hingga menjalin kerjasama dengan organisasi profesi seperti POSSI hingga badan strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT.
Jika ada yang punya relasi ke anak-anak Kelautan angkatan 1988 hingga 1995 coba tanya dua peristiwa akbar yang digelar oleh mahasiswa Kelautan saat itu.
Jawaban mereka minimal ada dua. Pertama, prestasi meminta Jusuf Kalla menjadi pembicara tentang prospek Kelautan untuk masa depan Indonesia. Yang kedua, hadirnya B.J Habibie pada pelaksanaan Seminar Benua Maritim Indonesia di Hotel Sahid Makassar (Sahid atau Singgasana ya?).
Lalu ada apa dengan foto itu, kalau melihat foto itu, izinkan penulis menyampaikan sebaran profesi mereka.
Yang perempuan berambut panjang namanya Yaty Yasir Baeda, saat ini tinggal di Amerika dan pernah sebagai ASN Kementerian Lingkungan Hidup. Kedua, Dr. Rony Megawanto, Putra Mandar, kini Direktur Program Yayasan Kehati, di sampingnya Prof Irman Halid, saat ini Guru Besar Perikanan Universitas Andi Djemma Palopo.
Di samping Prof Irman, ada Achmad Madonk Thamrin, alumni SMA I Makassar, saat ini ASN di Dinas Perikanan Luwu Utara. Di sampingnya Putu Widiastuti, profesional lingkungan yang kini berdomisili di Bali. Berpengalaman di WWF hingga Sustainable Fisheries Partnership.
Yang jongkok di ujung kiri, Dr Lukiyantor Sekretaris di Kementerian Infrastruktur (or something like that), pejabat eselon II. Jongkok di tengah, yang menulis artikel ini. Ujung kanan jongkok Andi Muhammad Ibrahim, alumni SMA di Bandung berdarah Luwu, in memoriam.
Apa makna foto itu dengan kondisi kekinian? Di Ilmu Kelautan, penulis mencatat intensitas kunjungan lapangan mahasiswa Kelautan ke pesisir dan pulau-pulau, riset tak sebanyak dulu, kalaupun ada kunjungan praktik lapang, biasanya digabung untuk beberapa bidang studi.
Penulis pernah bertanya ke salah satu alumni Kelautan beberapa waktu lalu. “Berapa kali ke pulau Barrang Lompo selama kuliah?.”
Dia jawab tiga kali. Ih dende, dulu kami dalam sebulan bisa sampai 3 kali. Kalau dalam setahun bisa sampai 30 kali.
Ini contoh kecil saja. Semoga Dekan FIKP terpilih nanti bisa memberi perhatian pada gap seperti ini. —
_
Denun, Tamarunang, 3 Juli 2025