Fisheriespedia Kuatkan Wawasan dan Strategi Dorong Perikanan RI Tembus Pasar Global

  • Whatsapp
Indar Wijaya saat pemaparan (dok: Istimewa)

PELAKITA.ID – Kegiatan forum diskusi Fisheriespedia pada ajang Indo Fisheries Expo 2025 di Surabaya menambah wawasan dan menguatkan strategi bagi para pelaku industri, pelaku usaha, hingga platform digital yang mendorong perikanan Indonesia menembus pasar global.

Hal tersebut diungkapkan Sekjen Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (Ispikani), Indar Wijaya saat menjadi salahsatu narasumber dalam diskusi panel yang diadakan disela-sela pameran Indo Fisheries 2025 dengan topik “Dari Laut Nusantara ke Pasar Dunia,” di Grand City Convex (GCC) Surabaya, Kamis (3/7/2025).

Setidaknya ada dua isu strategis yang diangkat Indar dalam forum Fisheriespedia itu, yakni tentang Blokchain dan sertifikasi ASG.

“Kami menjelajahi berbagai potensi perikanan Indonesia untuk menembus pasar ekspor global,” katanya.

Selain itu di akhir paparannya, Indar juga menambahkan pembahasan terkait tantangan dan peluang yang akan menjadi ujian terhadap keberlanjutan dan daya saing global perikanan Indonesia.

Selama ini, tambahnya, upaya penguatan sektor perikanan nasional terus didorong salah satunya melalui penerapan digitalisasi pada proses bisnis perikanan sehingga meningkatkan efisiensi dan transparansi. Langkah digitalisasi bisnis perikanan dilakukan dengan menggandeng pelaku startup.

Menurut Indar, dengan penerapan blockchain, diharapkan membawa banyak manfaat signifikan bagi industri perikanan.

Termasuk monitoring stok dan lelang yang transparan, pembayaran digital yang memudahkan transaksi, KYC dan manajemen akun untuk menghindari transaksi dari pembeli fiktif, serta integrasi dengan pasar penjualan digital di luar negeri.

“Ini adalah langkah besar dalam mengubah industri perikanan Indonesia,” ujarnya dengan nada optimis.

Kegembiraan kian bertambah karena dalam pameran Indo Fisheries 2025 kali ini di Surabaya ditampilkan inovasi baru alat produksi udang, yang salah satunya oleh siswa Teknik Pelayaran Puger.

“Khusus udang saat ini 70 persen ekspor ke AS. Melihat kondisi saat ini sudah seharusnya memperluas pasar alternatif ke negara lain,” katanya.

Dengan hadirnya buyer dalam pameran yang berlangsung tiga hari ini, Indar berharap daya saing industri, bisa mendapatkan pasar baru. Apalagi dalam pameran ini juga diikuti oleh paviliun dari negara lain, termasuk dari China dengan jumlah stand asing terbanyak. *