Aco Patunru Mengenang Mendiang Agussalim Narwis

  • Whatsapp
Momen tak terlupa kebersamaan Aco Patunru dan mendiang Agussalim Narwis (kedua dari kiri) di salah satu rumah makan di Makassar (dok: FB Agussalim Narwis)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Ada orang-orang tertentu yang sebagai teman selalu membuat kita senang, akrab dan selalu ingin bertemu dengan mereka.

Demikian tanggapan Arianto Patunru, alumni SMA Negeri 1 Makassar angkatan 1991 yang saat ini bermukim di Australia.

Dia sebut demikian saat Pelakita.ID meminta testimoninya pada sosok mendiang Agussalim Narwis yang berpulang pada Kamis, 14 September 2023 di Makassar.

Read More

Agussalim adalah Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Pengurus Pusat IKA Smansa Makassar, yang juga teman kelas Arianto di SMA Negeri 1 Makassar.

Bagi Arianto. mendiang Agussalim Narwis salah satu yang seperti itu, selalu membuat  senang. Dengannya semua bisa mudah jadi akrab.

“Sejak kenal pertama kali di Smansa Makassar, kita langsung ‘klik’, cocok. Selalu nyambung,” ungkap pria yang akrab disapa Aco itu.

“Mulai dari kongkow-kongkow di Bawakaraeng, Bulukunyi, atau Arief Rate, naik-turun Malino, dan lain-lain,” tambah pria yang kini tinggal di Canberra Australia.

Bagi Aco, Gusek selalu ada. “Dia selalu ribut, selalu membuat suasana hangat,” ujar dia.

“Saking akrabnya, saya memanggilnya dengan ‘nickname’ Ghusex, dan dia sama sekali tidak keberatan,” ungkap Aco.

Dengan panggilan dari Aco itu, semua sahabat lain langsung memanggilnya dengan nama kesayangan dengan berbagi variasi: Ghusek, Gusek, dan seterusnya.

Di mata Aco, Guusek adalah orang yang paling berjasa dalam mempertemukan alumni Smansa 91 dari berbagai penjuru.

“Dia selalu semangat membuat acara ketemuan, bahkan ketika pandemi, melalui zoom. Ketika ada teman yang pergi meninggalkan kita, Gusek selalu di depan menggalang simpati dan empati,” lanjutnya.

“Kini Gusek sendiri yang pergi. Saya sedih sekali,” aku Aco.

“Saya mengingat semua kejadian-kejadian interaksi dengan Gusek seperti rangkaian flashback.”

“Keisengan dia bahkan terhadap guru, saat tawuran dengan STM, saat parade motor, laat latihan mendaftar Akabri, saat reuni, dan ribuan, jutaan flashback lainnya,” sebut Aco.

Dia mengakhiri testimoninya dengan ucapan: Gusek, selamat jalan Saudaraku. Sampai jumpa lagi. Salamakki.

 

Editor: K. Azis

Related posts