RIYONO: ISKINDO, jembatan kedaulatan menuju Poros Maritim Dunia

  • Whatsapp
Riyono, ketua Iskindo Jateng (dok: nistimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Organisasi adalah island of integrity bagi jiwa yang haus akan kemajuan bangsa. Lahirnya Iskindo dari rahim cendekia kelautan adalah juga merupakan kebahagian bangsa Indonesia.

Inilah harapan baru dan peta jalan mewujudkan pulau Integritas bagi semua komponen bangsa yang menyakini bahwa masa depan dan kejayaan Indonesia ada di laut seperti sejarah kebangsaan Majapahit dan Sriwijaya.

Read More

Iskindo ibarat anak yang masih dalam pengasuhan Ibu Pertiwi. Iskindo bukan bayi ajaib yang tiba-tiba bisa berbicara dan berlari mencari mainan, atau bahkan bicara kepada orangtuanya: Ayah, ibu saya sedang lapar.

Sebagai bayi yang baru lahir maka perlu kesabaran dan ketekunan orang tuanya dalam “mentarbiyah” menuju sosok anak cerdas dan calon pemimpin masa depan yang membawa bendera kedaulatan bagi Kelautan nasional.

Oleh sebab itu, cita-cita mulia lahirnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia adalah mimpi besar yang harus kita jadikan sebagai salah satu value dalam membangun Iskindo ke depan.

Hadirnya Iskindo dalam ruang nasional harus mampu secara perlahan dan terukur membuat peta akan hadirnya sarjana – sarjana kelautan di sektor maritim semakin kokoh.

Perjalanan Iskindo yang masih “balita” memang perlu koreksi dan perbaikan untuk menjadi harapan baru bagi Poros Maritim Dunia (PMD).

Pertama, lahirnya Iskindo harus kita apresiasi sebagai semangat dan harapan besar mampu menjadi Jembatan Kedaulatan Menuju Indonesia sebagai PMD. Kebersamaan yang sudah ada dalam wadah Iskindo harus terus kita perkuat dalam berbagai aspek organisasi nasional.

Kedua, penguatan kelembagaan mulai dari nasional sampai daerah. Inilah yang seharusnya dilakukan oleh DPP iskindo periode saat ini. Lemahnya kelembagaan Iskindo membuat kelahiran Iskindo wilayah terengah-engah bahkan terkesan kejar tayang menuju Kongres saat ini.

Perlu dipahami bersama bahwa Iskindo adalah wadah pergerakan dan perjuangan keilmuan yang kokoh untuk memecahkan problematika maritim nasional.

Ketiga, karena lemahnya kelembagaan membuat Program dan Aksi secara Nasional “nyaris” tidak terdengar oleh publik. Dalam isu-isu kelautan nasional Iskindo baru berperan sebagai pendengar yang baik.

Keempat, kepemimpinan sebagai motor utama organisasi baru harus diperkuat. Kombinasi antara pejabat dan non-pejabat ternyata membawa konsekuensi serius akan kondisi Iskindo saat ini. Jabatan adalah amanah untuk beribadah melayani dan berkorban, ruang pengadian khidmat secara tulus ikhlas.

Sebagai organisasi profesi dan keilmuan yang mewadahi semua aktualisasi ilmu kelauatan sudah waktunya ada Kepemimpinan Baru dengan pola yang lebih efektif.

Kawan-kawan semua yang saya hormati dan banggakan.

Iskindo harus bersama merasakan denyut nadi perubahan kelautan nasional mulai dari cita – cita Nasional lahirnya Indonesia sebagai PMD sampai mendengarkan jerit tangis nelayan dan masyarakat pesisir yang membutuhkan keilmuan kita semua. Inilah khidmat Iskindo yang sesungguhnya.

Kongres Iskindo saat ini adalah ruang kegembiraan kita semua. Ruang mewujudkan Pulau -Pulau Kebaikan bagi organisasi dan Indonesia. Semoga Iskindo mampu menjadi Jembatan Lahirnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Iskindo saat ini adalah masa lalu dan masa depan yang akan selalu hadir dalam setiap napas kehidupan kita.

Merdeka!

Editor: K. Azis

Related posts