Merdeka tapi Tenabang tutup, Phoenam buka, jadinya ke UnCOMMON Bear Tendean

  • Whatsapp
Rama (kiri) dan Fahmi (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Saya memulai pagi disambut pekik petasan di belakang kosan Rawajati, sepelemparan bola kasti dari Stasiun Pasar Minggu Baru, Jakarta Selatan. Duaaar…! Merdeka….! Duaarrr…! Merdeka! Duarrrr…! Merdeka…!

Saya bergegas mandi dan berencana ke Tanah Abang untuk nyalon eh nyablon kaos. Saya naik KRL. Ini di luar perkiraan, KRL nyaris penuh. Maklum libur.

Banyak pengunjung sepertinya hendak ke Jakarta Kota. Sampai Gondangdia saya naik ojek online. Kira-kira 200 meter dari Pasar Tanah Abang, saya tidak melihat geliat layaknya pasar.

“Nggak buka, palingan besok,” kata penjual mangga yang saya tanya. “Kok tutup padahal sudah merdeka kita ya?” batinku, ngeles.

Putar haluan, saya mengarah Phoenam Wahid Hasyim naik bajaj, tempat langganan sekaligus ruang transit sebelum balik ke kosan.

Hanya sekira lima menit di dalam, saya ke stasiun. Mending tidur di rumah. Sepi, hanya ada om Albert, pemilik Phoenam dan beberapa tamu.

Bersama pilar unCOMMON Bear (dok: istimewa)

Dalam perjalanan KRL, saya teringat kalau pernah janji Rama, anak blogger Anging Mammiri Makassar yang sekarang bekerja di kedai kopi di Jakarta. Lokasinya di Jalan Tendean, saya lupa namanya.

“Kabari daeng posisinya, saya masih urus mamanya….” balasnya di WA. Mama? Saya tidak menyangka jika unCOMMON Bear yang diceritakan Rama sungguh berbeda.

Saya disambuh Fahmi, karyawan. Bersamanya duduk tenang satu unit  mesin roasting. Mesin roaster kopi yang terlihat canggih, ada pipa exhaust yang mengular ke ventlilasi kedai. Entah berapa harga satu unit mesin ini. 30 Juta? 40 atau 50 atau lebih?

Dijamu coffee latte di UnCOMMON Bera (dok: istimewa)

Kesan pertama, tempatnya unik, langka, lempang dan tentu saja semerbak aroma kopi di empat penjuru mata angin. Ada satu kursi panjang untuk sekira 4 hingga 5 orang, nyaris selebar kedai, lalu ada kursi sedang untuk dua orang lalu satu kursi tunggal. Meja ada tiga meja sederhana dari monopleks berangka besi.

Saya suka wall-nya yang full color dan empat ekor bear yang sedang berbagi pose. Di sekitar mesin roaster besar terdapat kotak-kotak plastik berisi kopi. Layaknya kedai kopi, di meja racik terdapat satu mesin espresso dan mesin grinder.

Di mana lokasi unCOMMON Bear yang menurut Fahmi dimiliki oleh anak Makassar ini? Ini dia: Jl. Kapten Tendean No.76d, RT.1/RW.1, Mampang Prapatan Kecamatan Mampang Praparatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12790.

Produknya apa aja sih? Udah deh, lihat di sini saja. 

Eh kamu pesan apa, cerita aja dari tadi. Duh, sampai lupa, aku pesan coffee Latte nan lembut plus coco cookies.  Yuk, ke sini!

Kontributor: K. Azis

Related posts