ISLA FC Ajattapareng Tour 2025 | Tak Harus Menang, Senang dan Kenyang yang Utama

  • Whatsapp
Formasi ISLA FC pada tur Ajattappareng 2025 (dok: Nirwan Dessibali)

Ok, jadi fix! Tuan rumah di Parepare adalah Pak Akbar ‘Abe’ dan Prof Nurjannah Nurdin bersama Ucha 2008. Sementara tuan rumah di Langnga adalah Agus Aris.

PELAKITA.ID – Kebersamaan dan solidaritas anak-anak Kelautan Unhas telah teruji sejak lama. Sejak pendirian Ilmu dan Teknologi Kelautan di Unhas tahun 1988, mereka tumbuh kompak, solid dan terus kreatif.

Sebagai program studi baru kala itu, eksistensi mahasiswa memang mesti harus ditunjukkan dengan kreativitas dan solidaritas kuat.

Hal tersebut mengemuka dalam silaturahmi anggota ISLA FC dengan Guru Besar Penginderajaan Jauh Unhas yang juga alumni pertama Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas, Prof Nurjannah Nurdin di Bojo, Barru, Jumat, 18 April 2025.

Menurut Nurjannah atau di kalangan anak-anak Kelautan Unhas tahun 80-an pengujung dan 90-an awal akrab disapa Kak Ecce ini, mahasiswa ITK saat itu – kini Ilmu Kelautan di FIKP Unhas harus mencari ruang-ruang kreativitas.

Prof Ecce adalah mahasiswa ITK dengan pengalaman berorganisasi di drumband serta kepramukaan Unhas. Waktu berlalu, dia kemudian menjadi dosen di ITK/FIKP dan fokus pada bidang penginderajaan jauh serta GIS.

Dia dan suaminya Muhammad Akbar sebagai tuan rumah di Parepare – Bojo.

Napak tilas di Koridor Kelautan Tamalanrea sebelum bertolak ke Bojo (dok: Pelakita.ID)

Silaturahmi sekaligus olahraga

Misi ISLA FC ke Bojo, atau transit di kediaman Prof Nurjannah Nurdin adalah sebagai bagian Parepare-Pinrang Tour 2025 dengan agenda bermain minisoccer di Titik Kumpul Sportainment di Soreang, Parepare dengan menjajal tim Compy E FC.

”Sepakbola menyimpan makna yang jauh melampaui permainan. Ia adalah bahasa universal yang menyatukan semua orang termasuk alumni Kelautan dan jejaring di Parepare hingga Pinrang ini,” kata coach Imran Lapong, alumni 97 yang didapuk sebagai pimpinan tim.

“Dalam satu lapangan, perbedaan usia atau angkatan di Kelautan, status sosial, bahkan asal-usul, seolah lenyap ketika peluit dibunyikan, tsah!,” imbuh Imran.

Gathering di kediaman Prof Nurjannah Nurdin, Kelautan 88, di Bojo Barru (dok: Pelakita.ID)
Panjang umur perjuangan Klaners, sukses selalu ISLA FC (dok: Pelakita.ID)

Sementara itu, salah satu Founder ISLA FC Habil Noor menyebut, bagi ISLA FC, yang aktif menggelar latihan, ekshibisi dan tur ke berbagai daerah sebagai wujud bahwa sepakbola adalah medium silaturahmi yang paling egaliter dan menyenangkan.

“Sejak awal berdiri, ISLA FC memposisikan diri bukan hanya sebagai tim yang berlaga demi kemenangan, tetapi sebagai duta persahabatan atau dalam bahasa langsungnya, kita tidak harus menang yang penting senang dan kenyang,” ucapnya disambut tawa saat tim menikmat ayam bakar di kediaman Prof Nurjannah dan Pak Akbar.

Compy FF FC lawan sepadan ISLA FC kali ini (dok: Istimewa)

Apa yang disampaikan Habil itu dibenarkan Fachril Muhajir alias Ophay yang bertindak sebagai tuan rumah bersama Agus Kelautan 2006.

“Dalam setiap pertandingan persahabatan yang kita gagas dan gelar ini —baik melawan tim lokal, komunitas pemuda, maupun institusi lain—terbangun interaksi hangat yang tidak bisa diukur sekadar lewat skor akhir,” tambah Ophay.

”Misalnya pak Agus Aris ini, Putra Langnga yang membantu kami mengatur eksebisi dengan Compy FF Pinrang, tak hanya itu, kami pun dilayani dengan sajian bebek pallekko dan udang hasil tambak di Langnga,” tambah Ophay. Agus yang dimaksud hanya menyungging senyum dengan gaya hendak kayang.

Pak Kabid Yase ‘Ace’ tampil trengginas di laga kali ini. Pengaruh es buah?
The Captain, Fachril ‘Ophay Chanatip’ Muhajir (dok: Istimewa)
Palang pintu ISLA FC yang berjibaku menghalau serangan Compy FF. Meski jebol 5 biji, tapi tetap membalas tiga bola (dok: Istimewa)

“Silaturahmi lewat sepakbola membawa banyak keuntungan,” sela Ace, alumni Kelautan 2002 yang datang jauh-jauh dari Gowa.

”Bisa main bola, bertemu banyak alumni, bisa wisata kuliner pula, siapa yang bisa tolak?” sebut ASN di Gowa ini.

Di Parepare sejumlah Klaners hadir setelah mendapat info kalau ISLA FC akan tampil. Mereka adalah Muhammad Ilyas Jalil, Saaduddin hingga Nuryamin dan Cikal Sang Fenomenal dari Paria.

Selain itu dukungan Klaners setempat juga mantap betul, ada Es Buah yang kata Coach Lopez sebagai es buah paling kaya dan dermawan, semua unsur buah masuk di dalamnya. Ini luar biasa.

Ok, jadi fix! Tuan rumah di Parepare adalah Pak Akbar 2003 dan ibu Prof Nurjannah Nurdin bersama Ucha. Sementara tuan rumah di Langnga adalah Agus Aris.

Gelandang pengangkut air ISLA FC, Ical Kroos (dok: Istimewa)

Belum lagi kue Katrisala bikinan Kak Ecce di Bojo!

Yang kedua, jalangkotek! Terima kasih untuk Boss Uca yang juga menyiapkan es buah dan jalangkotek ini. Penulis artikel ini makan dua buah jalangkotek gemuk dan nikmat.

Inimi yang disebut solidaritas untuk kesenangan dan kekenyangan.

Misi mereka berjalan lancar dan penuh canda tawa. Nampak membaur mulai dari angkatan 88, 89, hingga mahasiswa semester 4.

Pantauan Pelakita.ID, selain Prof Nurjannah Nurdin yang memberikan fasilitasi konsumsi dan akomodasi nampak pula Muslih Said alumni 89 yang memberikan masukan positif untuk kebersamaan Kelautan yang luar biasa.

Cinderamata ISLA FC dari Coach Imran untuk Compy FF, tanda persahabatan sejati (dok: Istimewa)
Dua pilar Marine FC di masanya Om Ulli dan Om Denun turut hadir menyaksikan anak-anak Kelautan membawa panji-panji bendera ISLA FC hingga Ajattappareng (dok: Pelakita.ID)

Saya kira misi mereka luar biasa, tak harus menang yang penting senang dan kenyang. Oleh karena itu meski diguyur lima gol, mereka tak berkecil hati.

“Gol cantik dari Accang, Ulil Amri dan Yaser Ace sungguh ciamik dan bersejarah, di situ asiknya,” kunci Habil.

Keren bukan?

Penulis Denun