PELAKITA.ID – Ramadan selalu menghadirkan aneka kuliner Tanah Air, termasuk di Sulawesi Selatan. Sudah pernah menikmati Nasi Likku?
Ya, Nasu Likku adalah salah satu hidangan khas Bugis-Makassar yang menggugah selera.
Masakan ini berbahan dasar ayam yang dimasak dengan rempah-rempah khas dan banyak disajikan di suasana Idul Fitri, terutama lengkuas yang dihaluskan atau dimemarkan.
Dalam bahasa Bugis-Makassar, “Nasu” berarti masakan atau lauk, sedangkan “Likku” merujuk pada lengkuas yang menjadi elemen utama dalam hidangan ini.
Untuk membuat Nasu Likku, bahan utama yang digunakan adalah ayam—biasanya ayam kampung—yang dipotong sesuai selera. Rempah-rempah yang digunakan mencakup lengkuas, bawang merah, bawang putih, serai, daun salam, ketumbar, merica, serta tambahan garam, gula merah, dan kaldu bubuk sebagai penyedap.
Hidangan ini juga menggunakan santan kental untuk memberikan tekstur kuah yang gurih dan kaya rasa, sementara minyak digunakan untuk menumis bumbu agar aromanya semakin keluar.
Nasu Likku dikenal dengan cita rasa gurih yang khas dan aroma lengkuas yang kuat. Biasanya, hidangan ini disajikan dengan nasi hangat serta sambal sebagai pelengkap, menciptakan kombinasi rasa yang semakin nikmat.
Tak hanya lezat, Nasu Likku juga menjadi bagian dari tradisi kuliner Bugis-Makassar yang diwariskan secara turun-temurun.
Nasu Likku menurut Hewin Niniala, Ketua Projo Sulsel, adalah masak ayam lengkuas, makin enak kalo sudah nginap beberapa hari.
“Tentu tiap pagi sebelum disantap dipanaskan dulu, makin bermalam, rempah rempahnya makin meresap ke daging ayam, dan akhirnya mirip ayam suwir dan maknyus apalagi ditemani burasa dan ketupat,” jelasnya.
Menurut Herwin, Nasu Likku ini sangat tradisonal dan legendaris makanya kehadirannya hanya di acara tertentu, misalnya hari lebaran, pernikahan untuk menghormati tamu yang datang.
“Bagi masyarakat Bugis Makassar, kedatangan Lebaran ditandai kehadiran Nasu Likku, sekaligus menandakan Ramadhan telah berlalu. Sebulan penuh bersama Ramadhan, rasanya seakan baru kemarin. Semoga Ramadhan Tahun depan kita dipertemukan kembali. Mohon Maaf Lahir dan Bhatin 1 Syawal 1446 H,” sebutnya.
Redaksi