Unhas targetkan 20 Guru Besar baru pada 2021

  • Whatsapp
Prof. Dr. Ir. H. Nasaruddin Salam, MT., selaku sekretaris Universitas Hasanuddin (Humas Unhas)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi memiliki peran dan tanggung jawab dalam mempersiapkan alumni yang memiliki kualitas dan kompetensi sesuai kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Guna mewujudkan hal tersebut, kesiapan tenaga pengajar merupakan prasyarat utama yang perlu mendapatkan perhatian.

Hal ini yang mendorong Unhas mempersiapkan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing, salah satunya melalui percepatan kenaikan pangkat atau jabatan.

Professor sebagai jabatan akademik tertinggi dalam lembaga pendidikan memiliki peran serta kontribusi penyelenggaraan tridarma. Olehnya itu, peningkatan jumlah professor juga menjadi fokus target kinerja Unhas tiap tahunnya.

Melalui wawancara pada Selasa (11/05), Prof. Dr. Ir. H. Nasaruddin Salam, MT., selaku sekretaris Universitas Hasanuddin menjelaskan penambahan guru besar setiap tahunnya merupakan bagian dari target capaian yang ingin terus dioptimalkan.

Untuk tahun ini, akan diupayakan penambahan 20 guru besar. Sehingga, dalam prosesnya melibatkan komitmen dan kemampuan SDM setiap fakultas di Unhas.

“Setiap bulan selalu ada yang dirapatkan untuk pengusulan menjadi guru besar, otomatis juga tiap bulannya ada yang lolos seleksi. Tentu dalam prosesnya terjalin kerja sama yang baik dengan Senat Akademik maupun unit kerja lain di Unhas,” kata Nasaruddin.

Salah satu faktor yang mendorong tingginya jumlah guru besar di Unhas adalah karena ada target, sehingga ada perencanaan. Pada bulan Mei telah diumumkan dua guru besar baru, dan masih akan ada dua lagi yang menunggu persetujuan.

Sejauh ini, sudah ada empat guru besar yang dihasilkan untuk tahun 2021, yakni Prof. Dr. Gusnawaty, M.Hum (Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya), Prof. Dr. Budi Nurwahyu, M.S (Guru Besar Bidang Ilmu Matematika Analisis dan Pengajaran, FMipa), Prof. Dr. Nuraeni Kadir, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen, FEB) dan Prof. Dr. Nurdin, S.Si., M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Matematika Kombinatorika, FMIPA).

Dalam mendukung keterlibatan dan memberdayakan para guru besar dalam proses tridarma, Prof. Nasaruddin menambahkan Unhas mengeluarkan kebijakan yang sudah mulai berlaku sejak Februari lalu dengan menghadirkan penilaian beban kerja dosen melalui pelaporan kewajiban khusus.

Untuk jabatan Professor, penilaian beban kerja dilihat dari karya berupa buku, jurnal maupun paten yang dinilai dalam tiga tahun. Kebijakan ini sudah disosialisasikan dan diterima dengan baik.

“Unhas punya banyak guru besar. Tinggal bagaimana cara memberdayakan untuk terlibat dalam tridarma. Salah satu yang memancing adalah sekarang kita punya Science Techno Park, alokasi dana untuk percepatan publikasi dan juga sudah diberlakukan penilaian beban kerja dosen melalui pelaporan kewajiban khusus. Untuk professor berupa buku maupun jurnal. Jika dalam 3 tahun tidak ada karya yang dihasilkan, maka diberikan sanksi berupa tunjangan yang tidak diterima,” tambah Prof. Nasaruddin.

Untuk menyelaraskan antara kuantitas dan kualitas, Unhas juga memberikan ruang bagi para dosen untuk mengembangkan diri. Misalnya dihadirkan Publication Management Center (PMC) untuk membantu publikasi. Intinya bahwa diharapkan sdm Unhas dapat efektif, efesien dan produktif.(*/mir)

Related posts