LPPM UHO perkuat kapasitas pembudidaya ikan untuk produktif di tengah pandemi COVID-19

  • Whatsapp
Suasana di lokasi kegiatan, penebaran bibit dan pelatihan bagi pembudidaya (dok: LPPM UHO)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Universitas Halu Oleo melalui Tim Pengabdian LPPM UHO yang terdiri dari La Ode Muh. Yasir Haya, Ph.D, Dr. Asmadin, Dr. Romy Ketjulan, Subhan, M.Si., A Ginong Pratikino, MT, dan Muh. Trial Fiar Erawan, M.Si melaksanakan pendampingan bagi pembudidaya ikan di Konawe

Tim ini mengikutkan mahasiswa sebanyak 5 orang untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam meriset dan menjalin kerjasama dengan masyarakat pesisir.

Read More

“Lokasi kami di Desa Samajaya Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sultra. Kami  bermitra dengan Kelompok Miara Daya Sama Mandiri atau Pembudidaya ikan dengan sistem Karamba Jaring Tancap, KJT,” ucap La Ode Muh. Yasir Haya, Ph.D, kepada Pelakita.ID, 20 November 2020.

“Kegiatan pengabdian ini meliputi sosialisasi dan pelatihan teknik dan manajemen budidaya ikan di karamba jaring tancap dengan memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19,” jelas Yasir.

“Rangkaiannya meliputi  pembuatan media budidaya, dalam hal ini karamba jaring tancap, penebaran benih ikan kakap putih dan ikan kuweh serta monitoring kualitas lingkungan perairan,” tambahnya.

Beberapa pertimbangan

Menurut Yasir, masyarakat di Desa Sama Jaya merupakan Etnis Bajo yang umumnya berprofesi sebagai nelayan tradisional yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut dengan menangkap ikan.

“Namun hasil tangkapan yang diperoleh masih sangat rendah karena alat tangkap yang digunakan masih sangat terbatas dan tradisional sehingga beberapa di antaranya membuat kurungan ikan di laut,” kata Yasir, Ph.D.

Saat ini, lanjut Yasir, masyarakat Desa Sama Jaya mengalami berbagai hambatan dalam kegiatan budidaya terkait dengan biaya operasional semakin tinggi.

“Pertimbangan kedua adalah sulitnya memperoleh bibit ikan, lalu kesulitan akses modal usaha dan teknologi serta manajemen budidaya ikan di Karamba yang belum menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan usaha budidaya. Hal ini diperparah dengan situasi pandemic Covid-19 yang turut mempengaruhi perekonomian pembudidaya,” paparnya.

Tim Pengabdian LPPM UHO menawarkan solusi berupa pemberian informasi atau pengetahuan baru dan baik tentang teknik dan manajemen budidaya mulai dari praproduksi hingga pascapanen.

“Kami memaparkan tentang persiapan sarana budidaya dan pengembangan jejaring konektivitas dengan sumber benih ikan yang baik seperti hatchery atau panti pembenihan yang terjangkau di Era Pandemi Covid-19,” lanjut Ketua Jurusan Ilmu Kelautan UHO ini.

Monitoring kualitas perairan di kawasan budidaya Karamba oleh anggota tim (dok: LPPM UHO)

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat menurut Yasir ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan metode budidayaikan yang baik.

“Terciptanya peluang usaha baru, sekaligus meningkatnya perekonomian masyarakat desa Samajaya khususnya di masa pandemi COVID-19,” jelasnya.

Sementara itu, Naing, ketua kelompok Miara Daya, Dea Sama Jaya, merasa terbantu dengan adanya program ini.

“Karena bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru bagaimana pengelolaan budidaya karamba yang baik,” katanya.

“Selain itu, program ini telah memberikan kemudahan bagi kami untuk mendapatkan benih ikan kakap putih, pengetahuan tentang teknik-teknik penebaran benih, pemeliharaan dan penanganan benih yang sakit,” imbuhnya.

Terkait kegiatan ini, aspek pembinaan dan pemberdayaan kelompok lebih diutamakan agar tercipta kemandirian dalam berusaha sehingga melalui kegiatan ini akan terbangun kemampuan dan kapasitas kelompok pembudidaya dan keberlanjutan usaha budidaya.

“Dengan demikan, akan dapat meningkatkan pendapatan atau perekonomian masyarakat di tengah Pandemi Covid-19,” pungkas jebolan Universitas Hokkaido Jepang ini.

 

 

Related posts