Empat Perguruan Tinggi Sukses Gelar Program Kolaborasi di Pesisir Ranooha Raya

  • Whatsapp
Kegiatan Bersih Pantai yang digelar oleh empat perguruan tinggi (dok: UHO)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Empat Perguruan Tinggi di Pulau Sulawesi bersatupadu pada sejumlah aksi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kolaborasi Nasional, tanggal 26 hingga 29 Agustus 2023.

Keempat perguruan tinggi itu adalah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin Makassar, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun Ternate, dan Fakultas Pertanian dan Perikanan (FPP) Universitas Tadulako Palu.

Kegiatan ini berlangsung dengan mengusung tema “Ranooha Raya Kampung Lobster, Menuju Tata Kelola Sumberdaya Lobster Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat”.

Read More

Dalam kegiatan ini, melibatkan semua warga Desa Ranooha Raya mulai dari anak-anak, remaja, orang tua dan emak-emak di lokasi kegiatan PkM.

Pada hari pertama, kegiatan pembukaan program PKM Kolaborasi Nasional, yang dihadiri langsung oleh Dekan FPIK Universitas Halu Oleo ibu Prof. Dr. Asriyana, Dosen FPIK Universitas Khairun Ternate.

Hadir pula Plh. Kepala Desa Ranooha Raya, Para Wakil Dekan Lingkup FPIK UHO, dosen dan masyarakat di Desa Ranooha Raya.

Dalam sambutannya, Prof Asriyana menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian tridharma perguruan tinggi dimana iptek yang ada di kampus harus mampu ditransformasikan kepada masyarakat.

“Harapannya masyarakat di desa Ranooha Raya dapat meningkat penghasilannya, kualitas lingkungan lautnya semakin baik dan  sumberdaya perikanan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan,” kata Asriyana.

Sementara itu, Hasanuddin, selaku Plh. Kepala Desa Ranooha Raya, sangat menyambut baik program ini.

Menurutnya, Ranooha Raya selalu menjadi tempat/lokasi kegiatan-kegiatan kampus selama beberapa tahun terakhir ini.

“Bisa dikatakan bahwa Ranooha Raya sangat menarik perhatian para dosen dan mahasiswa di kampus. Dampaknya tentu sangat positif dan menguntungkan bagi kami di Desa Ranooha Raya,” ucap Hasadnuddin.

Plh Kepala Desa sangat mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk mengikuti dan mensukseskan Program PKM Kolaborasi Nasional Tahun 2023 yang berlangsung di desa kita.

Kerjasama empat perguruan tinggi di Kawasan Konservasi Perairan Teluk Momamo seperti transplantasi karang dan kampanye perlindungan sumber daya pesisir dan laut.  (dok: UHO)

Prof Asriyana memaparkan sejumlah rangkaian kegiatan. Pertama adalah Transplantasi Karang.

Disebutkan, kegiatan transplantasi karang bertujuan untuk mendukung dan mempertahankan kualitas ekosistem laut sebagai habitat penting Lobster dan biota laut serta Ranooha Raya sebagai area kawasan konservasi laut daerah (KKPD) Teluk Moramo yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Sebanyak 900 spesimen anakan karang baru yang ditanam dengan metode Spiral di Perairan Ranooha Raya.

Kedua adalah Pelatihan dan Pendampingan Pembukuan Keuangan Keluarga.

Peserta diutamakan bagi ibu-ibu rumah tangga yang bertujuan agar peserta mendapatkan pengetahuan dan terampil dalam membuat pembukuan keuangan usaha dan keuangan rumah tangga.

Dalam kegiatan ini, akan dilakukan pendampingan kepada ibu-ibu/mak-mak secara bertahap dan terus-menerus sehingga mereka memiliki sistem pembukuan sendiri.

Ketiga adalah Pelatihan Pembuatan Handy Craft Berbahan Dasar Limbah Biota Laut, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat tentang teknis cara mengolah dan memanfaatkan limbah biota laut sehingga dapat bernilai ekonomi dan berpotensi menjadi sumber pendapatan alternatif masyarakat.

Diharapkan kegiatan ini menjadi modal tambahan bagi peserta dalam meningkatkan atau memulai suatu usaha kerajinan yang bernilai tinggi.

Masyarakat Pesisir Ranooha Raya yang terdiri dari warga sekitar Desa Ranooha Raya sangat antusias mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kolaborasi Nasional yang dilaksanakan oleh empat Perguruan Tinggi, (dok: UHO)

Keempat, Aksi Bersih Sampah. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola dan mengendalikan sampah rumah tangga dan lingkungan laut dengan baik.

Diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan ini mulai anak-anak, remaja dan orang tua dan nantinya akan didampingi dalam hal pengelolaan sampah.

Kelima adalah Rehabilitasi Mangrove. Sebagai upaya untuk mengatasi masalah lingkungan, PKM Kolaborasi Nasional juga memiliki program rehabilitasi mangrove di kawasab pesisir desa.

Lebih dari 700 bibit pohon ditanamkan untuk mendukung konservasi lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Selain penanaman bibit mangrove, kegiatan sosialisasi pengelolaan mangrove juga dilakukan dengan menghadirkan masyarakat di Desa.

Keenam adalah Pelatihan Budidaya Lobster, yang bertujuan untuk memanfaatkan benih lobster yang berlimpah di Perairan Ranooha Raya.

Pembesaran lobster sangat prospek dikembangkan karena lobster ukuran konsumsi memiliki harga jual yang tinggi dan kebutuhan pasar dalam dan Luar Negeri yang tinggi.

Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat meningkat keterampilannya dalam hal teknis dan manajemen budidaya Lobster sehingga masyarakat tidak hanya bergantung dari hasil penjualan benih lobster tetapi juga  budidaya Lobster ukuran konsumsi.

Ketujuh, Kelas Inspirasi Emak-emak Pengolahan Diversifikasi pangan berbahan dasar ikan.

Tujuannya untuk menambah keterampilan ibu/mak-mak dalam mengembangkan produk (diversifikasi) pangan berbahan dasar ikan yang juga berpotensi sebagai usaha alternatif yang menguntungkan.

Kelompok perempuan antusias mengikutoi proses pelatihan (dok: UHO)

Bahan olahan ini tentu berasal dari ikan/biota laut yang berlimpah di perairan sekitarnya sehingga diharapkan dapat dikembangkan dengan baik.

Kedelapan, Pemetaan Daerah Rawan Bencana dan Lingkungan, yang bertujuan untuk membuat peta daerah rawan bencana dan peta situasi Desa Ranooha Raya dalam konteks kebencanaan secara partisipatif dan berbasis masyarakat.

Peta akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka mitigasi dan penanganan darurat bencana.

Kesepuluh, Kelas Inspirasi sekolah. Bertujuan untuk menanamkan mindset kepada anak usia dini pada tingkat SD dan SMA/sederajat.

Harapannya, siswa sekolah dasar memiliki kecintaan terhadap lingkungan laut dan sumberdaya di dalamnya.

Sementara, siswa SMA/sederajat diberikan materi terkait keilmuan perikanan dan ilmu kelautan sehingga nantinya mereka dapat melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi bidang perikanan dan ilmu kelautan.

Secara umum, diharapkan kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat positif dalam lingkungan sekitar, tetapi juga mempererat hubungan sosial antar warga.

“Tim PKM Kolabroasi Nasional FPIK UHO” berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya untuk berperan aktif dalam menjaga dan memperbaiki lingkungan laut tempat tinggal mereka,” katanya.

Dengan semangat kolaborasi antar perguruan tinggi dan gotong royong bersama masyarakat, maka langkah kecil dapat memberikan dampak yang besar bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.

“Semoga kegiatan positif ini dapat terus berlanjut di Universitas Hasanuddin, Universitas Khairun dan Universitas Tadulako, serta menginspirasi tindakan serupa di berbagai tempat,”pungkas Prof Asriyana.

Editor: K. Azis

 

Related posts