Mahasiswa STIE Ciputra Makassar Membantu UMKM Sentral Coffee Mengembangkan Bisnis Melalui Inovasi Digital
PELAKITA.ID – Di tengah tuntutan zaman yang semakin kompleks, mahasiswa tidak lagi cukup hanya unggul di ruang kelas. Mereka juga ditantang untuk mampu memberi kontribusi nyata di tengah masyarakat.
Itulah semangat yang diusung STIE Ciputra Makassar melalui program Social Impact Challenge yang dilaksanakan pada Selasa, 17 Juni 2025, bekerja sama dengan UMKM lokal, Sentral Coffee.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang menjadi wadah mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari ke dalam kehidupan nyata.
Kali ini, tantangan yang dihadapi cukup konkret: Sentral Coffee mengalami sejumlah kendala dalam hal pencatatan keuangan yang masih manual dan minimnya pemanfaatan teknologi digital untuk promosi dan pengelolaan usaha.
Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa STIE Ciputra hadir bukan sebagai pengamat, melainkan sebagai mitra yang aktif menawarkan solusi. Mereka memberikan pendampingan langsung dengan pendekatan kolaboratif dan edukatif.
Di antaranya adalah membantu Sentral Coffee membuat profil bisnis digital melalui Google Business Profile, memperkenalkan strategi pengelolaan media sosial dengan kalender konten, serta memberikan pelatihan dasar akuntansi dan pembuatan laporan keuangan yang lebih sistematis.
Tak hanya itu, pelatihan penggunaan spreadsheet menjadi langkah penting agar pencatatan transaksi lebih terstruktur dan efisien.
Mahasiswa juga mengajarkan cara menghitung Harga Pokok Produksi (HPP), yang sangat krusial agar pelaku usaha bisa menentukan harga jual secara lebih akurat berdasarkan struktur biaya yang riil.
Bagi para mahasiswa, kegiatan ini menjadi ruang belajar yang hidup dan menantang.
Allisya, salah satu peserta, mengaku sangat antusias, “Kegiatan ini sangat seru dan menantang. Saya merasa teori yang telah saya pelajari di bangku kuliah benar-benar diuji untuk dipraktikkan dan disalurkan kepada orang lain.”
Dewi, peserta lainnya, juga mengungkapkan hal serupa, “Kegiatan ini menjadi bahan pembelajaran bagi kami bahwa teori yang selama ini dipelajari di kampus ternyata dapat benar-benar diterapkan secara nyata di dunia kerja.”
Lewat interaksi ini, mahasiswa bukan hanya menjadi pelajar, tapi juga fasilitator perubahan. Mereka tidak sekadar hadir membawa pengetahuan, tetapi juga empati dan semangat berbagi.
Di sisi lain, UMKM pun mendapat dorongan baru untuk tumbuh melalui inovasi digital yang aplikatif.
STIE Ciputra Makassar terus mendorong terbentuknya ruang-ruang pembelajaran berbasis praktik dan dampak sosial. Kolaborasi dengan pelaku usaha lokal menjadi cara strategis untuk menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan nyata masyarakat.
Kampus bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga ladang menumbuhkan kontribusi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa STIE Ciputra Makassar menunjukkan bahwa belajar yang berdampak adalah belajar yang berakar pada realitas, dan kebermaknaan hadir ketika ilmu dipraktikkan untuk kehidupan yang lebih baik.
