STIKS Makassar dan Pemkab Barru Bangun Aliansi Sosial Strategis untuk Masyarakat Inklusif

  • Whatsapp
Bupati Barru, And Ina Kartika Sari bersama Tim STIKS-ISKI Makassar dipimpin Sekretaris Yayasan YPMI, Khudri Arsyad, mewakili Ketua YPMI Dr. Syamsu Rizal MI, M.Si. Turut hadir Wakil Ketua II, Wahyuni Husnah mewakili Ketua STIKS-ISKI, Prof. Dr. Muh. Akbar, Sekretaris LPPM, Rd. Zaky Miftahul Fasa, dan Bagian Administrasi dan Kemahasiswaan, Rizky Mardhani. (dok: Istimewa)

PELAKITA.ID – Upaya membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan sosial di Sulawesi Selatan mendapat dorongan baru melalui kemitraan antara STIKS Menuju ISKI Makassar dan Pemerintah Kabupaten Barru.

Pertemuan resmi yang berlangsung pada Kamis, 24 April 2025, menandai dimulainya langkah-langkah konkret menuju pembangunan sumber daya manusia dan sistem kesejahteraan sosial berbasis lokal.

Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, menyambut langsung rombongan STIKS-ISKI Makassar yang dipimpin oleh Khudri Arsyad, Sekretaris Yayasan YPMI, lembaga pengelola STIKS.

Turut hadir dalam audiensi tersebut Wakil Ketua II STIKS, Wahyuni Husnah, Sekretaris LPPM, Rd. Zaky Miftahul Fasa, dan staf administrasi kemahasiswaan, Rizky Mardhani.

Pertemuan ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga ruang strategis untuk menyepakati sejumlah rencana aksi bersama. Agenda yang dibahas meliputi program beasiswa bagi anak muda Barru, pengabdian masyarakat tematik, kolaborasi riset kesejahteraan sosial, serta advokasi pemberdayaan kelompok rentan seperti perempuan dan penyandang disabilitas.

Bupati Barru menilai kemitraan ini sebagai langkah tepat untuk mendukung transformasi sumber daya manusia di daerahnya.

“Kami sangat membutuhkan pendekatan pendidikan sosial yang empatik dan memberdayakan. Kerja sama ini hadir di waktu yang sangat relevan bagi Barru,” ujar Andi Ina.

Sementara itu, Khudri Arsyad menegaskan bahwa penguatan pendidikan tinggi di bidang kesejahteraan sosial adalah mandat konstitusional sekaligus agenda nasional. Ia mengacu pada UUD 1945, UU No. 11 Tahun 2009, serta Asta Cita Keempat Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya perlindungan sosial.

“Kita tidak bisa bicara pembangunan tanpa memperhatikan aspek kesejahteraan. Apalagi jika melihat indeks kesarjanaan kita yang masih di bawah beberapa negara ASEAN. Melalui kerja sama ini, kita bangun Barru secara partisipatif,” kata Khudri.

Hadir pula aktivis perempuan dan dosen STIKS, Husaimah Husain atau Ema Husain, yang menyoroti pentingnya keberpihakan terhadap kelompok marginal. Ia berharap Barru menjadi role model dalam pembangunan sosial yang memperhatikan hak kelompok rentan.

“Jika daerah lain bisa belajar dari Barru bagaimana memperkuat akses dan kualitas hidup perempuan serta disabilitas, maka kerja sama ini akan punya gaung nasional,” tegas Ema.

Melalui aliansi ini, STIKS-ISKI Makassar dan Pemkab Barru memberi pesan kuat bahwa pendidikan dan pemberdayaan sosial bukan hanya tugas negara, tapi juga panggilan moral kolektif untuk membangun Indonesia yang inklusif dari daerah.