PELAKITA.ID – Ada sejumlah poin menarik yang disampaikan Syamsul Bahri Sirajuddin, Ketua Umum IKA FIKP Unhas periode sebelumnya yang telah menghantar tongkat estafet kepada Dr M. Ilyas, S.T, M.Sc, alumni Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas angkatan 88.
Pria yang akrab disapa Daeng Ancu itu menyebut, dia percaya bahwa setiap alumni memikul tanggung jawab sejarah untuk memajukan IKA FIKP sejak pendiriannya.
”Bukan hanya karena kita pernah belajar di tempat yang sama, mengenakan jas almamater yang sama, atau duduk di ruang kelas yang sama—tetapi karena kita terikat oleh misi yang sama: membangun negeri dari ilmu yang telah kita bawa pulang ke tengah masyarakat,” ucapnya di depan Tim Formatur 7 yang menggelar pertemuan di Kace Bau Mangga, Selasa, 15 April 2025.
Sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin pada periode sebelumnya, Daeng Ancu yang merupakan alumni Jurusan Perikanan Tangkap angkatan 75 ini mengaku menyaksikan secara langsung betapa pentingnya kehadiran organisasi alumni yang hidup, aktif, dan berpikir ke depan.
”Di tengah dinamika perubahan global, alumni bukan sekadar kelompok nostalgia. Alumni adalah jaringan kekuatan sosial yang bisa berkontribusi secara nyata untuk kemajuan kampus dan bangsa,” sebutnya.

Data Adalah Aset Strategis
Daeng Ancu menegaskan, PR ke depan IKA FIKP adalah pentingnya pengelolaan data dan informasi alumni.
”Kita ini tersebar di mana-mana: ada yang bekerja di pemerintahan, di industri perikanan, sebagai akademisi, peneliti, pelaku usaha, bahkan ada yang berkiprah di luar sektor kelautan dan perikanan. Sayangnya, belum semua terdata dan terhubung dalam sistem yang solid padahal kita ada 6.000-an alumni kini,” kata dia.
Saya menyadari, lanjut Daeng Ancu, tanpa data yang baik, kita kehilangan kemampuan untuk merancang program yang tepat sasaran. ”Kita kesulitan memetakan potensi, sulit menjalin kolaborasi, dan seringkali hanya bertumpu pada komunikasi informal. Ini bukan lagi zamannya,” sebutnya.
Dr Rijal Idrus yang hadir dalam pertemuan ini mengiyakan apa yang disebut Daeng Acnu.
”Daeng Ancu benar, data alumni bukan hanya soal nama dan nomor kontak. Ia mencerminkan kompetensi, pengalaman, dan posisi strategis alumni yang bisa saling terhubung untuk mendorong inovasi, membangun jejaring kerja, hingga mendukung regenerasi dalam dunia kelautan dan perikanan,” ujar ketua Pusat Studi Perubahan Iklim Unhas itu.
”PR IKA FIKP ke depan di bawah kepemimpinan Pak Ilyas adalah pengelolaan data yang baik juga menjadi jembatan antara alumni dengan fakultas—untuk mendukung pengembangan kurikulum, program magang, dan tracer study yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan tinggi hari ini,” terang Rijal.

Langkah ke Depan untuk IKA FIKP
Daeng Ancu, Rijal Idrus, hingga Prof Mahatma Lanuru, alumni Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas pada pertemuan tersebut senada bahwa Dr M. Ilyas adalah sosok teknokrat yang baik, dengan rekam jejak kepemimpinan yang kuat dan pemahaman mendalam terhadap dinamika sektor kelautan dan perikanan.
”Saya percaya, di bawah kepemimpinan beliau, IKA FIKP akan mampu membangun sistem database alumni digital yang terintegrasi dan mudah diakses serta mendorong keterlibatan alumni lintas generasi dan profesi dalam kegiatan kampus maupun sosial,” ucap Mahatma.
”Pak ketua terpilih harus menjadi simpul dalam menciptakan ruang kolaborasi nyata antara kampus, alumni, dan dunia usaha di sektor kelautan dan perikanan,” tambah Rijal.
Di ujung pernyataannya, Daeng Ancu menyatrakan, pada organisasi IKA di manapun, tantangan juga tidak sedikit. ”Salah satu tantangan besar adalah partisipasi alumni yang belum merata. Banyak dari kita yang masih melihat IKA sebagai kegiatan seremonial belaka,” ujar Daeng Ancu.
”Tantangan lainnya adalah ketersediaan SDM dan teknologi untuk mengelola sistem informasi secara profesional. Tapi saya yakin, dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang sudah menjadi budaya kita sejak di kampus, tantangan itu bisa diatasi,” kata dia.
”Kepada Ketua terpilih, Dr. Ilyas, saya titipkan semangat yang sama: untuk terus menjadikan IKA FIKP sebagai rumah bersama, tempat kita kembali bukan hanya untuk mengenang, tetapi untuk berkontribusi,” sebut Daeng Anci, alumni Perikanan 75 ini.
Menjadi Jaringan yang Hidup
Sementara itu, Dr. M. Ilyas, S.T., M.Sc., IPU yang terpilih sebagai Ketua Umum IKA FIKP Unhas untuk periode 2025–2029 mengapresiasi masukan dan mandat yang diberikan Tim Formatur atas jabatan yang diamanahkan.
”Ke depan, saya berharap IKA FIKP bisa menjadi jaringan alumni yang benar-benar hidup. Hidup artinya aktif berjejaring, saling menopang, dan tumbuh bersama. Kita tidak sekadar mengenang masa lalu, tetapi menciptakan ruang masa depan—bagi adik-adik mahasiswa, bagi kampus, dan bagi sektor kelautan dan perikanan Indonesia,” ucapnya.
”Terima kasih kepada seluruh alumni yang telah memberikan amanah ini, kita tidak bisa maju kalau hanya yang mau atau berencana, dukungan semua pihak, terutama alumni di bawah naungan IKA FIKP menjadi pintu masuk untuk kita sejajar dengan IKA-IKA Fakultas yang lain, kalau perlu lebih maju,” ujar Ilyas.
Apa yang disampaikan Ilyas ini direspon positif oleh Sekretaris Umum terpilih Dr Nursinah Amir.
“Ini juga amanah buat saya dari tim formatur untuk mendampingi Pak Ketua. Pengalaman berinteraksi, karena visi yang sama tentang pentingnya memajukan organisasi, amanah ini kami sambut baik, mohon bantuan sahabat alumni,” ujar akademisi FIKP yang akrab disapa Ina ini.
”IKA FIKP kuat karena kita semua terhubung, peduli, dan saling menguatkan,” pungkasnya.
Penulis Denun