Wawancara Moh Suaib Mappasila: Volunterisme IKAFE dan Spirit Kolaborasi MZ Partnership

  • Whatsapp
Mohammad Suaib Mappasila (dok: Istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Sejak 13 September 2022, Suaib Mappasila telah menorehkan 16 artikel bernas di laman website kondang Kompas.

Sekjen IKAFE atau Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin itu adalah pemerhati masalah ekonomi, sosial dan hukum yang amat produktif dan responsif pada isu publik.

Produktif menulis adalah predikat yang tidak banyak disandang pengurus ikatan alumni seperti IKA perguruan tinggi. Dia bukan sosok yang doyan sesumbar di forum Medsos, dia mengamati, dia mengulik ;peristiwa, dia menulis dan menbagikan ke khalayak.

Read More

Tak hanya menulis tetapi juga menjalin silaturahmi alumni untuk terhubung melalui kegiatan sosial hingga keagamaan.

Oleh sebab itu, rasanya pantas memberi pujian dan dukungan atas apa yang dilakukan Suaib di tengah kesan layu sebelum berkembang bagi sejumlah organisasi ikatan alumni.

***

Sore itu, suasana di kawasan Pasar Minggu Jakarta mulai padat, potensi macet dan tertahan selama berjam-jam membayang. Rencana pertemuan dengan pria bernama lengkap Mohammad Suaib Mappasila itu disiapkan.

“Harus segera ke Boska ini, kita ketemu di sana saja,” katanya kepada penulis yang masih beredar di daerah Jakarta Kota. Waktu menunjuk pukul 2 siang.

Penulis tiba lebih awal dan memilih ngetem di lantai 2.

Sekitar tiga puluh menit kemudian Suaib tiba. Dia memilih lantai 1. Dia datang bersama Moh Rusman Madjulekka, alumni Komunikasi Unhas dan juga aktif menulis.

“Beberapa kawan saya undang juga,” kata Suaib.

Benar saja, sejumlah kolega datang.

Setelah mengobrol tentang sejumlah hal, mulai dari Pilpres, Pilpres, suasana WAG Unhas Alumni yang riuh rendah dengan obrolan politik dan lobe-lobe, mereka mengisi waktu dengan bermain gaple. Ini khas anak-anak Makassar kalau ada di warkop rantau seperti Jakarta.

Saat bertiga Suaib dan Rusman, penulis mencatat beberapa informasi terkait aktivitas dan harapan Suaib pada interaksi alumni, kampus dan sekitar.

Salah satu yang dia ikuti adalah WAG Alumni yang menurutnya mestinya bisa menjadi wadah silaturahmi yang produktif, ada ide tentang kerja-kerja alumni, perluasan jejaring dan yang pokok adalah semakin menguatnya kerjasama alumni termasuk sipakatau, tak ada saling menciderai perasaan.

“Juga tentang bagaimana semestinya organisasi IKA menghidupkan dan menghubungkan harapan alumni agar bisa lebih baik di antara sejumlah organisasi IKA yang ada,” ucapnya.

Penulis mencoba googling kata ‘Ikafe Unhas’ dan muncul sejumlah informasi kegiatan.

Mulai dari pelantikan Pengurus Pusat IKA Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFE) Universitas Hasanuddin Periode 2022 hingga 2026.

Suaib Mappasila ketiga dari kanan bersama kolega di IKAFE Unhas (dok: Istimewa)

Lalu ada judul berita tentang Ikafe Unhas yang tak berharap ada proposal untuk melaksanakan satu kegiatan atau dengan kata lain mereka selalu berharap dari dukungan internal alumni.

Juga ada informasi kegiatan reuni HALEK di Bali,  Kegiatan Amaliah Ramadan Ikafe keliling Kota Indonesia hingga pelaksanaan turnamen golf dan lain sebagainya.

Muncul pula berita tentang Mengapa Ikafe Unhas Begitu Istimewa versi Pelakita.UD di sini.

Spirit Volunterisme

Menurut Suaib salah satu modal kuat dari Ikafe Unhas adalah ada banyak alumni yang punya spirit volunterisme.

“Spirit yang saya kira lahir dari pengalaman di kampus, tentang pengembangan diri dan pemahaman pada pentingnya networking,” kata dia.

“Networking adalah kesediaan berbagi, apa yang kita punya dan apa yang orang lain punya. Itu artinya kapasitas diri harus kita tahu, termasuk kekurangan kita dan solusinya ada di dengan siapa kita berjejaring,” jelasnya.

Salah satu prinsip yang terus dipupuk di Ikafe adalah keswadayaan alumni.

“Organisasi alumni ini kan bicara tentang kapasitas, tentang potensi, tentang apa yang kita bisa berikan untuk organisasi. Wajar jika teman-teman di Ikafe terus bersemangat berbagi sumber daya, dan itu dari dalam diri dan organisasi,” terangnya.

***

Suaib menyebut, Ketua Ikafe Unhas, Hendra Noor Saleh atau akrab disapa Ko Hen sangat memahami substansi pendirian organisasi alumni.

“Itu karena beliau melewati proses panjang bagaimana seorang alumni Unhas cari pekerjaan, bekerja dan membaca lingkungan. Dia punya jejaring, punya kapasitas dan bisa mengelola potensi alumni seperti di Ikafe ini,” ujarnya.

“Beliau pula yang selalu bilang jangan-mi bikin proposal keluar, kita urunan, kita patungan alumni saja kalau hendak buat kegiatan,” tambahnya.

Kegiiatan seperti Ikafe Unhas Go International tahun lalu ke Eropa Tengah tahun lalu adalah kegiatan yang disebut Suaib sebagai manifestasi kebersamaan dan kekuatan internal alumni dan kejelian melihat peluang kerjasama dari jejaring yang ada.

Perbincangan dengan Suaib tak terlalu lama karena momen buka puasa tiba.

Meski begitu, informasi yang dipaparkan di atas rasanya sudah sangat relevan dengan siapapun yang masih percaya bahwa dengan organisasi Ikatan Keluarga Alumni seperti Unhas ini banyak hal yang bisa dikerjakan.

Tentang Suaib

Jelas bahwa kekuatan Ikafe Unhas tak bisa dipisahkan dari dua sosok utama, Ketua Umum Hendra Noor Saleh dan Mohammad Suaib Mappasila.

Hendra adalah alumni yang punya pengalaman sebagai jurnalis yang juga pengusaha ‘event organizer’, jejaringnya  sangat luas dan kuat di Indonesia terutama di Jakarta.

Dia disebut salah satu alumni Unhas yang punya kapasitas mumpuni untuk ‘event management’.

Mari kita periksa riwayat hidup Suaib. Dia adalah putra kelhiran Jeneponto, 24 November 1973. Saat ini berdomisili di Jakarta dan aktif sebagai Staf Ahli Komisi III DPR RI.

Dia adalah juga Direktur MZ Partnership, satu perusahaan yang berkiprah pada asistensi atau bantuan hukum.

Terkait MZ Partnership ini dia punya pandangan menarik.

“Saya sadar bahwa saya bukan sarjana hukum tetapi kita tetap melihat betapa organisasi bantuan hukum ini sangat penting dan dibutuhkan oleh banyak kalangan. Kan bisa bisa mengelola resources, termasuk jejaring kita bukan?” ucapnya.

Suaib tak menampik bahwa dia memang menyukai titian sejumlah organisasi. “Juga suka musik dan membaca,” tambahnya.

Suiab menuntaskan pendidikan dasar dan menengah di Butta Turatea Jeneponto.

“Tahun 1997 menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di FE Unhas. Pada 2012 meraih gelar S2 Magister Manajemen, Universitas Sangga Buana Bandung,” ungkapnya.

Tentang keorganisasian dia mengaku banyak belajar pada atmosfer organisasi seperti pada Himiespa Fakultas Ekonomi. Dia pun aktif pada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ekonomi Unhas pada tahun 1995 hingga 1996 sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Ekonomi Unhas.

Dia juga mengaku berpengalaman sebagai pekerja LSM.

“Saya pendiri Yayasan Malabo Makassar pada tahun 1995.  Dan pada tahun 1997sebagai Direktur Komunitas Pekerja Demokrasi dan HAM,” tambahnya.

Tak hanya itu, dia juga membenamkan diri pada organisasi seperti Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI – Muda Sulsel dan antara tahun 2011hingga 2015 sebagai Sekretaris Ikatan Warga Alumni RAMSIS Unhas.

Juga di Pramuka. “Tahun 2012 hingga 2017 saya amat aktif di Gerakan Pramuka Kwarcab Makassar,” imbuhnya.

Kini, Suiab adalah pengurus SOKSI Pusat dan pada tahun 2019 dampai sekarang dia adalah Pengurus Yayasan Puruhita Indonesia, Bekasi, Jawa Barat.

“Tahun 2019 sebagai Pengurus IKA Unhas Jabodetabek dan sejak tahun 2022 aktif sebagai Sekjen Ikatan Alumni FEB (IKAFE) Universitas Hasanuddin, seperti sekatang ini,” kata dia.

Sebagai alumni Ekonomi, pekerjaan profesionalnya adalah sebagai Public Relation pada PT. Andhikawati Safitri yang merupakan mitra Pemerintah Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar dalam pembuatan profil potensi daerah.

Dia pun pernah pula bekerja pada Divisi Perencanaan dan Desain ASPRO atau Biro Jasa Promosi Perum DAMRI dan PUSKUD Taksi Makassar.

Moh Suaib Mappasila (dok: Istimewa)

“Pernah bekerja di AIG Lippo – Bank Assurance Department dengan jabatan terakhir

Sebagai Supervisor di Makassar, pernah kerja di Bank Danamon antara tahun 2005 hingga 2008 sebagai unit manager,” tambahnya.

Tak hanya itu dia pun pernah bekerja untuk FOCUS yang berfokus pada pelatihan, konsultansi dan pelaksana kegiatan di Makassar.

“Saat ini sejak 2014 sebagai Direktur pada Penta Strategic yang fokus pada training dan konsultasi, juga aktif sebagai peneliti pada Dewa Ruci Nusantara dan pada yang saama juga sebagai Staf Ahli Komisi III DPR RI,” ungkapnya.

“Jika Pelakita.ID melihat saya juga wara-wiri mengurus firma hukum itu karena saya adalah juga Direktur MZ Partnership atau Mappasila dan Zulfikar Berkeadilan, Jakarta,” tuturnya.

“Aktif di FOCUS, di Dewa Ruci Nusantara, menjadi tenaga ahli di DPR RI hingga belakangan ini mengurus MZ Partnership karena didasari pemahaman bahwa selain spirit volunterisme yang tumbuh di Ikafe juga karena perlunya kerja kolaborasi,”  terangnya.

“Di MZ Partnership yang kami kelola saat ini adalah perbaduan alumni dari berbagi disiplin ilmu, sebagian besar alumni Unhas dan salah seorang founder-nya adalah alumni Ekonomi Unhas,” pungkasnya dengan senyum.

Penuis: Denun

 

 

 

 

 

 

Related posts