Bincang Daring WAG KAU: Suaib Mappasila: militansi mahasiswa dan alumni untuk kebaikan

  • Whatsapp
M Suaib Mappasila, Sekretaris IKAFE Unhas (dok: Pelakita.ID)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Di tengah kesibukan mempersiapkan dan mengikuti rapat di DPR Ri Senayan, Muhammad Suaib Mappasila, Sekretaris Umum Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi atau IKAFE Unhas menyempatkan berbagi pandangan atas dinamika Unhas kontemporer pada Bincang Daring yang digelar admin WAG Kolaborasi Alumni Unhas, 29/3/2023.

“Sembari menunggu Pak Mahfu MD ini, sebentar lagi rapat bersama beliau,” balas Suaib saat dikontak moderator Kamaruddin Azis dan Ostaf Al Mustafa.

Tiba giliran, Putra Jeneponto itu dengan antusias memberikan pokok-pokok pikirannya.

Read More

Poin pertama yang disampaikan adalah karena beda zaman, maka berbeda pula tindakan dan pilihan mahasiswa.  Hal yang disebutnya manakala mahasiswa saat ini bisa mendapatkan dengan leluasa dari luar lingkungan kampus.

“Mereka semua bisa mendapatkan di sana, karena ada aplikasi, mereka lari ke sana,” katanya.

Menurut dia dengan situasi seperti itu, sebagai alumni, sebagai senior kita perlu ikut ‘melawan’ atau mengingatkan konsekuensi situasi itu dengan ikut memberi arahan.

Dulu, kata Suaib, karena belum seramai sekarang terkait perkembangan teknologi makanya yang dilakukan adalah bertemu langsung.

“Kita dulu belum ada komunikasi seperti ini, jadi harus bertemu,” ucapnya. Makanya tokoh kaum muda atau generasi mud aini adalah tokohnya dari Korea, dan lain sebagainya.

Terkait dinamika Majelis Wali Amanah, dia menyebut perlu memberi kesempatan kepada yang ada saat ini. Meski demikian dia berharap selalu ada dialog.

“Yang penting itu ada dialog, jangan sampai kita alergi terhadap kritik, kita bisa kritik membangun,” ucapnya.

Bagi dia ketika alumni bicara Unhas, itu didasari bahwa kita alumni ingin bangga dengan Unhas. “Kampus Unhas maju, kita bangga sebagai alumni,” ucapnya.

Dia juga menyebut bahwa alumni adalah aset bagi Unhas sehingga kampus atau perguruan tinggi harus ikut membuka relasi. Organisasi alumni, seperti IKA Unhas sudah berperan sejak dulu.

Menurut dia IKA Unhas dulu dan sekarang berbeda masanya namun tetapi kreatif. IKA semasa JK berhasil berkegiatan, dengan sekarang kondisi bebeda tapi JK memasang alumni di beberapa posisi.

Penekanan dia adalah bahwa sekarang alumni sangat antusias.  “Mereka punya motivasi juga seperti apa alumni ke depan,” ujarnya.

Dia setuju bahwa IKA harus bertransformasi dan itu harus sejalan atau sama dengan mahasiswa dan kampus. “Harus bertransformasi, transformasi itu seperti apa, bisa mengambil contoh gunung es,” ucapnya.

Maksud dia yang terjadi adalah bahwa kita saat ini sedang bicara alumni dengan membentuk IKA, membuat logo, simbol, inisiasi, menyusun struktur dan lain-lain.

“Yang kita perlu benahi sekarang adalah yang tidak kelihatan pada gunung es itu,” ucapnya. Yang tidak kelihatan itu adalah mindset, cara pandang baik itu mahasiswa, alumni hingga Unhas sendiri.

“Tapi jangan lupa, yang kita benahi yang kasat mata, kita kadang lupa membangun perubahan di mindset yang membuat sempurna transformasi itu,” ucapnya.

Menurutnya, itu berkaitan keyakinan, cara berpikir. “Mahssiwa, alumni, kalau itu tidak diubah saya yakin yang mau dicapai tidak ada tercapai,” tambahnya.

Pengalaman IKAFE Unhas

Moderator menyorot IKAFE yang sangat aktif menggelar kegiatan belakangan ini. Hal yang disebut Suaib sebagai konsekuensi dari pendistribusian tugas.

“Kita memang di KAFE, memang kita diikat untuk berbagi tugas. Istilahnya kalau kita punya misi kita telah tentukan, kalau saya tidak bisa, jangan saya yang maju. Jadi efektif pergerakan, dari pada saya pergi ke Rektor misalnya, kalau ada kawan yang lebih dekat, silakan ke sana,” jelas Suaib.

Pilihan itu, kata Suaib bisa juga bermakna sebagai regenereasi, untuk adik-adik bisa mengambil peran. “Jadi ini berkesinambungan.,” imbuhnya.

Bagi dia transformasi yang mesti dilakukan setidaknya bagaimana menyelesaikan masalah yang ada di (Unhas).

“Bagaimana mahasiswa ke depan harus lebih efektif, tinggalkan cara-cara lama, kampus Unhas harus berbenah, mendorong SDM untuk berpikiran ke depan,” terang dia.

“Terkait MWA, berikan kesempatan, pastikan ada ruang dialog,” ucapnya. Dia juga berharap IKA Unhas IKA yang lain dibuat moderen dengan menyiapkan data base alumni dan potensinya.

“Ada program kerja berkesinambungan, ada kegiatan, kalau tidak ada kegiatan ya susah, bangun komunikasi yuniro senior untuk membangun militanasi alumni untuk kebaikan, dengan kerja,” tambahnya.

“Dengan demikian kita mudah untuk menggerakkan, membangun, jadi kampus bangga pada alumni, alumni bangga pada kampus. Ada rasa bangga, jangan sampai sebaliknya,” kunci Suaib.

 

Editor: K. Azis

 

 

Related posts