PELAKITA.ID – Setelah dipersiapkan hampir sebulan, event Bike Camp Komunitas Sepeda goGOsS89 IKA Smansa 89 Makassar (SOSBOFI 89) terlaksana dan berlangsung lancar.
Aksi gowes sejauh 45 kilometer, wisata kuliner ke Coto Dili, foto bersama di Bantimurung, aksi bersih sungai dan bina akrab di lokasi camping Ta’deang jadi rangkaian kegiatan yang digelar dari 18 hingga 19 September 2021 ini.
Tidak kurang 40 peserta, Sebagian besar alumni Smansa 89 Makassar menjadi peserta Bike Camp yang digelar dalam wilayah administrasi Desa Samangki, Kecamatan Simbang Maros.
Kegiatan ini dihadiri oleh alumni dan keluarga, termasuk anak-anak. Pada hari pertama, peserta gowes bergerak dari meeting point Warko 4G di Kawasan Pasar Toddoppuli pada pukul 07.20 Wita dan dipandu Dharma Kuba
Sebelum berangkat, peserta berdoa dan dipimpin H. Hasbullah Bo’. Beberapa anggota keluarga yang ingin camping menggunakan kendaraan roda empat menuju Ta’deang.
Beberapa peserta yang ikut gowes di antaranya staf ahli hukum Pangdam Hasanuddin, Kolonel (Kav) Abdul Haris, akademisi yang juga direktur di Fajar Grup Dr. Ridwan Arief, notaris Takalar Muhamammad Jalaluddin, pengusaha dan penyedia asesoris instalasi penjernihan air konsumsi CV Rafa Sejahtera Thomas Patepoi dan istri hingga Susi Mayanti Damopolii dan suami Abdullah Syahrial.
Menurut pilar Komunitas goGOsS89 SOSBOFI, Hasbullah Bo’, selain untuk berolahraga atau meningkatkan imu, misi Bike Camp ini juga ingin mempromosikan destinasi wisata andalan Sulsel.
“Sebagaimana diketahui sebelumnya, komunitas ini telah menjajal Batulapisi di Malino Gowa, Ekowisata Edulife Unhas di Bojo Barru, lokasi wisata Tonrangeng Pare-pare hingga permandian air panas Sulili di Pinrang,” katanya.
Pada Bike Camp kali ini, mereka menggelar tenda di tepian sungai Ta’deang. Sebelumnya, mereka menempuh jarak 45 kilometer dari Toddoppi, melewati Abdullah Daeng Sirua, Tello, Jalan Perintis Kemerdekaan lalu melintas di daerah Sudiang dan Maros.
Sementara di Maros, peserta rehat dan menikmati sajian coto terbaik saat ini yaitu Coto Dili. Setelah itu melanjutkan gowes ke arah Poros Bantimurung. Bantimurung menjadi lokasi transit untuk foto bareng dan mengecek kondisi peserta gowes.
Pukul 11.30 Wita, peserta sampai di Ta’deang. Di lokasi, tenda dan perkakas tenda sudah tersedia. Adalah, Dimitri, salah satu atlit panjat tebing di Makassar yang menyiapkan kebutuhan camping kali ini.
Tidak kurang 20 tenda aneka ukuran telah disiapkan termasuk satu tenda utama yang disiapkan oleh pihak Koramil Simbang.
Lokasi camping berjarak sekitar 100 meter dari poros jalan utama Maros – Camba. Luasnya lebih dari satu hektar. Di sisi kanan lokasi camping terdapat sungai, meski debit arinya tak besar namun amat mengasikkan karena terdapat sumber mata air yang terus mengalir. Menurut warga setempat sekurangnya ada tiga lokasi yang bisa dijadikan lokasi camping.
Malam harinya, peserta menghabiskan waktu dengan main kartu, menonton PSM yang sedang melawan Persebaya Surabaya melalui laptop. PSM menang 3-1 atas lawannya itu, setelah itu dilanjutkan makan malam dan nyanyi bersama hingga dinihari.
Malam nampak istimewa karena di atas langit Ta’deang ada peristiwa langka yaiyu fenomen ‘Bulan Bercincin’. Bulan nampak dilingkari garis putih serupa cincin raksasa.
Keesokan harinya, peserta menikmati sarapan dengan bakso kuah yang disiapkan Rafa Sejahtera sebelum menggelar senam sehat bersama ‘instruktur dadakan’ Yanti Dampolii, Ningsih Umar dan Maudy Savitri.
Selama aksi senam, suasana jenaka, riang gembira menjadi mood booster para peserta sebelum berfoto bareng.
Di sungai Ta’deang peserta juga menggelar aksi bersih sungai dengan mengumpulkan sampah-sampah plastik yang masih banyak ditemukan di ruas-ruas batang sungai. Sampah plastik yang disebut dapat mengancam keseimbangan lingkungan dan masa depan biota sungai bahkan hingga lautan.
“Salah satu pesan dari misi kami ini adalah bagaimana keluarga SOSBOFI dekat dengan alam, menjaga agar lingkungan seperti sungai ini tak tercemar, tak menjadi tempat sampah sebab merupakan media hidup bagi organisme atau sumberdaya hayati ikan. Sungai atau laut yang tercemar tentu jadi persoalan buat kita semua,” kata Maudy Saviitri salah seorang peserta Bike Camp.
Penulis: K. Azis