PELAKITA.ID – Kesenian tradisional adalah salah satu unsur pembentuk budaya daerah. Dia menjadi warisan dan pesan berantai kearifan sekaligus kreativitas anak bangsa. Dia menjadi aset dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Di Indonesia, tidak kurang 40 alat musik tradisional yang telah diidentifikasi sebagai alat musik Nusantara. Beberapa di antaranya seperti sasando, kulintang hingga angklung.
Sekaitan dengan itu, generasi muda Awainulu, di Pulau Buton, telah berinisiatif untuk menghidupkan budaya musik tradisional di daerahnya, di Kelurahan Awainulu,
“Ini merupakan upaya kami di tengah kondisi bahwa generasi milenial saat ini sangat memprihatinkan, mereka mulai menurun rasa cintanya terhadap kebudayan dan warisan leluhur,” kata generasi Awainulu, Leman, Rabu, 23/6/2021. Leman dan beberapa kaum muda menggelar latihan memainkan alat musik Buton.
Leman mengatakan tersebut karena melihat semakin buruknya pengaruh teknologi dan media komunikasi saat ini.
“Tren budaya kebarat-baratan seperti musik, generasi milenial sekarang lebih suka musik DJ dibandingkan musik daerah sendiri. Akibatnya generasi milenial kurang mengenal budaya daerah sendiri apalagi ikut melestarikannya,” katanya.
“Oleh karena itu, sebagai generasi milenial maka harus mempelajari dan juga tetap menjaga kebudayaan daerah dari pengaruh budaya luar, “ katanya.
Gendang, Ndengu-ndengu, Mbulolo merupakan alat musik daerah kabupaten Buton yang akhir-akhir ini semakin kurang diminati oleh generasi dan sebagian besar tidak bisa memainkan alat musik ini.
Karena itu, telah dilakukan pelatihan memainkan alat musik Gendang (ganda), Ndengu-ndengu, Gong (mbulolo) yang baik seperti yang digelar oleh kaum muda Awainulu ini.
“Kenapa? Karena generasi milenial merupakan pewaris kebudayaan di masa yang akan datang. Dengan adanya hal tersebut maka generasi mudah perlu mengenal dan mempelajari kebudayaan daerah yang menjadi ciri khasnya, karena dengan belajar maka muncul rasa simpati terhadap kebudayaan sendiri,“ terang Leman.
Sementara itu, pemuda Awainulu lainnya, Galang, menyebut bahwa dalam melestarikan budaya daerah maka dibutuhkan peran serta dari berbagai pihak.
“Ini penting sebagai pembentuk karakter, dan dapat mengajarkan budaya daerah salah satunya budaya daerah yang harus dilestarikan yaitu alat musik tradisional gendang atau ganda, Ndengu-ndengu, Gong mbulolo,” katanya.
“Ini bentuk kecintaan kami saat ini, menghidupkan kembali pengetahuan dan kemampuan memainkan alat musik tradiosonal,” lanjut Galang. Kegiatan ini diberikan kepada anak-anak sejak usia SD, SMP, dan SMA.
Galang berharap dengan adanya inisiatif ini maka ke depan, festival permainan alat musik tradisional Buton ini dapat digelar.
“Semoga Pemerintah setempat peduli dan mau memfasilitasi harapan kami ini. Tujuannya agar generasi milenial Buton tetap mempertahankan kebudayaan daerah sendiri.” kunci Galang.
Editor: K. Azis