Kemenkomarves gelar Rakor revitalisasi kawasan pertambakan udang Sulsel di Makassar

  • Whatsapp
Deputi Sumberdaya Maritim, Dr Safri Burhanuddin saat memberikan sambutan pada pelaksanaan Rakor (dok: Pelakita.ID)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Kemenko Kemaritiman dan Investasi memiliki tugas untuk mengawal agenda pembangunan  dan prioritas nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMN 2020-2024. Ini adalah penerjemahan Visi Misi Presiden. Salah satu nya adalah Revitalisasi Tambak di sentra produksi udang.

Provinsi Sulsel merupakan salah satu lokpri yang akan menjadi target Revitalisasi. Untuk ini, bertempat di Hotel Rinra, Rabu, 14 Oktober 2020 telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Strategi Revitalisasi Kawasan Pertambakan Udang Provinsi Sulawesi Selatan.

Rapat dihadiri oleh stakeholder yang terkait pertambakan di Sulsel, baik dari Pusat atau Daerah untuk menyamakan persepsi, pemahaman dan program dan langkah ke depan.  Rapat dilakukan dengan model offline dan sebagian lagi peserta online melalui aplikasi zoom.

Dr. Abdul Hayat Gani, Sekda Provinsi Sulawesi Selatan dalam sambutannya menyampaikan perlunya menentukan kondisi yang akan dicapai apa. “Revitalisasi  yang mana yang menjadi prioritas untuk dbenahi. Selain itu, perlu inovasi untuk mendapatkan perbaikan dan terjadi transformasi,” katanya.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Deputi Sumberdaya Maritim Dr. Safri Burhanuddin pada forum strategis tersebut.

“Target apa yang akan dicapai oleh Pemprov? Konsep pertambakan Sulsel seperti apa yang akan dilakukan, tradisional, semi intensif ataukah intensif. Perlu pemetaan lokasi atau kawasan yang akan dibangun irigasi dalam mendukung kegiatan intensifikasi pertambakan,” ucapnya.

Pada rapat koordinasi ini, barasumber yang hadir membedah kondisi pertambakan Sulawesi Selatan yakni Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas, Wakil dari Direktur Kawasan dan Penyalit Ikan KKP dan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Ir Sulkaf S Latief, M.Si.

Hadir pula, wakil Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang, Kepala Balai Budidaya Air Payau Takalar Supito, S.Pi, M.Si, Praktisi Dr. Hasanuddin Atjo, Akademisi Dr. Iqbal Djawat dan Peneliti Balai Riset Budidaya Air Payau Maros Dr. Taruna Mulia.

Dalam arahan penutupan oleh Asisten Deputi Pengembangan Perikanan Budidaya Kemenko Kemaritiman Moh. Rahmat Mulianda, disampaikan beberapa poin.

Pertama, menyusun grand design dan master plan, pemetaan kawasan, status lahan  yang jelas untuk mencapai target peningkatan produktifitas tertentu.

Kedua, memperkuat dukungan lintas KementerianLembaga termasuk persoalan perbaikan irigasi, pengerukan sedimen dan  pemenuhan kebutuhan listrik untuk kawasan pertambakan.

Ketiga, kolaborasi riset, pendataan dan updating informasi terkait lokus, hamparan tambak, luasan, status kawasan akan disempurbakan dengan pemanfaatan teknologi digital, Sipetak, google earth survey dan verifikasi lapangan.

Keempat, perlu dibuat roadmap komoditas secara komprehensif, baik dilakukan di pusat dan daerah.

Kelima, integrasi pendanaan akan dibutuhkan dengan optimalisasi dana APBN, APBD, DAK dan pihak ketiga, lalu keenam, kolaborasi semua pihak, akademisi termasuk swasta dan dunia usaha akan terus diperkuat.

Sumber: Rilis Panita

Related posts