Luar biasa kebersamaan dan keseruan kali ini, kami maggowes hingga Bukit Galung Maloang Parepare – Boger, anggota tersepuh di KGC.
PELAKITA.ID – Parepare, kota terbesar kedua setelah Makassar di Sulawesi Selatan kini tak lagi sebagai kota langka lokasi rekreasi pantai. Adalah Pantai Pasir Putih Tonrangeng atau acap disebut Paputo yang kini jadi magnet wisata.
Di Paputo inilah, Klaners Gowes Community melanjutkan program rutin mereka dengan menggelar gathering dan gowes. Sejak Sabtu, 5 September 2020, pergerakan anggota atau alumni Kelautan sudah mengarah ke Pare-pare, misalnya peserta dari Bantaeng dan Makassar.
“Kawasan ini masuk wilayah Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat. Ini kawasan strategis dan sudah ramai dikunjungi wisatawan,” kata Amiruddin Mirdin Kasim atau biasa disapa Chonda yang ikut mempromosikan kawasan ini, 5 September 2020.
Menurut Chonda, bukan hanya pengunjung dari Kota Parepare, tetapi juga warga dari luar seperti Makassar dan Gowa, atau para pejalan jalur Utara – Selatan pesisir barat Sulawesi Selatan.
Nah, kali ini Klaners Gowes Community yang menyambangi. Mereka datang dari Bantaeng, Makassar, Gowa bahkan ada yang datang dari Sulbar. Mereka berkemah di Paputo dan memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk berekreasi di pantai, bermain pasir dan mandi air laut.
Mereka menikmati keindahan Paputo dari pesisir pantai Parepare, tersedia gazebo dan beberapa spot buatan seperti ayunan di pantai dan photobooth. Ada pula wahana bermain untuk anak-anak.
Di Paputo mereka berkemah, bersilaturahmi, bakar ikan (gaes, ada lobster juga lho!) dan menghabiskan malam dalam suasana persahabatan dan kasih sayang (eaaa!).
Paputo menyeruak ke permukaan setelah diluncurkan pemiliknya di ujung 2017, saat itu masih lekat kesan sebagai Pantai Tonrangeng, kumuh dan amis.
“Luar biasa kali ini, ada kurang lebih 50 orang yang ikut, kami gowes hingga Bukit Galung Maloang,” kata Boger, salah satu pilar di KGC.
Oh iya, sosok di balik kelahiran Paputo sebagai destinasi di utara Makassar ini adalah H Carlos Husain. Dialah kini yang bertanggungjawab sebagai pengelola Paputo, yang memboyongnya sebagai lokasi tak menarik menjadi idaman dan eksotik.
Di Paputo ada Café New D’Carlos yang menyediakan aneka kuliner, makanan ‘kelas berat’, snack dan kopi atau teh. Tak perlu takut kantung bokek karena tarifnya hanya Rp. 5 ribu/orang. Setelah itu nikmati pesona keindahannya.
Jika punya budget lebih silakan icip-icip menu Cafe New D’Carlos yang fenomenal di Parepare sejak lama itu. Mulai es pisang ijo hingga pallumara bandeng nan khas. Ayo ke sana.
Keseruan Klaners Gowes Community hingga Minggu 6 September 2020, tidak hanya berlangsung di Kota ‘Habibie-Ainun’ tetapi juga di Luwuk, Bogor dan di Jakarta.
Di Luwuk, Muhammad ‘Doger’ Syakir juga menggelar acara gowes bersama kolega di tempat kerja, sementara di Jakarta, Cahyadi Rasyid menyigi jantung Jakarta dan ikut mengkampanyekan protokol kesehatan selama maggowes.
“Jalur kami di Desa Paisubuloli Kabupaten Banggai.. Karena lockdown, kami tidak bisa keluar ke jalan raya. Rutenya, plant hingga pos jaga terluar. Sekitar 15 kilometer,” kata Doger yang kini bekerja untuk proyek tambang Pertamina di Banggai Sulawesi Tengah ini.