PELAKITA.ID – Parigi – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polda Sulawesi Selatan bergerak cepat menyambangi dua institusi pendidikan di Kecamatan Parigi pada Sabtu, 25 Oktober 2025, untuk melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan masif tentang bahaya perundungan (bullying), intoleransi, ekstremisme, dan terorisme.
Dua sekolah yang menjadi lokasi utama kegiatan ini adalah SMPN 2 Parigi dan MTs Ulil Albab Bawakaraeng.
Menurut Katim Cegah Satgas Densus 88, kegiatan ini bertujuan memberikan pencerahan dan pemahaman dini kepada pelajar agar memiliki “imun” ideologis terhadap potensi radikalisme dan sikap intoleran yang dapat menyusup melalui berbagai saluran, termasuk dunia digital dan pergaulan remaja.
Pentingnya Adab dan Potensi Diri di SMPN 2 Parigi
Kegiatan di SMPN 2 Parigi dihadiri ratusan siswa dan dewan guru. Dalam kesempatan tersebut, Aipda A. Syarif Al Qadri AR, anggota Tim Densus 88, memberikan materi inspiratif dan motivatif mengenai pentingnya mengembangkan potensi diri dengan mengasah otak, otot, dan keterampilan (skills), disertai adab sebagai fondasi utama.
Ia menekankan pentingnya menghormati guru dan orang tua, yang disebutnya sebagai sumber keberkahan hidup.
“Tidak ada orang sukses jika durhaka kepada guru dan orang tuanya. Barakkanna gurua — keberkahan itu datang dari restu guru,” tegas Aipda Syarif.
Pesan tersebut mendapat sambutan antusias dari para siswa dan guru, yang menilai pendekatan Densus 88 kali ini sangat relevan dengan tantangan moral dan sosial di kalangan pelajar.
Fokus Anti-Destruktif di MTs Ulil Albab Bawakaraeng
Di lokasi lain, dalam pengajian rutin orang tua santri MTs Ulil Albab Bawakaraeng, pesan serupa disampaikan dengan penekanan berbeda.
Seorang Dai Polri yang juga alumni SMPN 1 Parigi menegaskan bahwa kunci keberhasilan terletak pada kesungguhan belajar, keikhlasan, dan disiplin waktu.
Ia mengingatkan bahaya game online berlebihan serta penggunaan teknologi informasi yang tidak produktif, yang dapat mengarah pada perilaku destruktif dan melemahkan semangat belajar.
“Teknologi harus dimanfaatkan untuk kebaikan dan peningkatan kapasitas diri, bukan sebaliknya menjadi pintu masuk bagi kemalasan dan pengaruh negatif,” pesannya.
Membangun Benteng Ideologi Sejak Dini
Kegiatan Densus 88 Polda Sulsel di Kecamatan Parigi ini menjadi bukti komitmen aparat keamanan dalam membangun benteng ideologi sejak dini, sekaligus memperkuat karakter generasi muda agar tumbuh menjadi pribadi yang beradab, toleran, dan tangguh menghadapi berbagai pengaruh negatif.
Melalui pendekatan edukatif dan humanis, Densus 88 berupaya memastikan pelajar di Sulawesi Selatan tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga imun secara ideologis, siap menjadi bagian dari generasi penerus bangsa yang cinta damai dan berkarakter kuat.
