HNSI Hadir di Indo Fisheries 2025 Surabaya

  • Whatsapp
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) hadir dalam pameran terpadu skala internasional yang bertajuk “Indo Fisheries Expo dan Forum 2025” yang berlangsung mulai 2-4 Juli 2025 di Grand City Convex (GCC) Surabaya, Jawa Timur.

PELAKITA.ID – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) hadir dalam pameran terpadu skala internasional yang bertajuk “Indo Fisheries Expo dan Forum 2025” yang berlangsung mulai 2 hingga 4 Juli 2025 di Grand City Convex (GCC) Surabaya, Jawa Timur.

Pameran skala internasional yang juga meliputi sektor peternakan dan pertanian ini diikuti sekitar 300 peserta dan 15 diantaranya dari luar negeri.

Negara-negara peserta pameran yang hadir seperti Australia, China, India, Indonesia, Italia, Yordania, Korea, Denmark, Malaysia, Nigeria, Prancis, Taiwan, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.

Kehadiran DPP HNSI terlihat dengan menempati posisi di bagian tengah arena pameran, bersebelahan dengan booth ISPIKANI (Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia) dan booth beberapa perusahaan produk peralatan budidaya perikanan asal Tiongkok.

Sejak pembukaan pameran, Rabu (2/7) pagi, booth HNSI cukup menarik perhatian pengunjung yang berasal dari berbagai latarbelakang seperti mahasiswa, nelayan, pekerja perikanan, akademisi dan lainnya.

“Kami cukup surprise dengan antusiasme pengunjung yang mapir ke stand HNSI. Kami tak hanya sekedar menyajikan brosur dan bahan informasi terkait organisasi, tetai juga menampilkan beberapa sampel produk tangkapan nelayan dan perikananan budidaya,” kata Indar Wijaya, penanggungjawab stand HNSI yang ditemui di lokasi pameran.

Ia juga pengurus DPP HNSI datang bersama pengurus lainnya, Sutoyo.

Sementara Wakil Ketua Umum DPP HNSI, Agus Suherman mengatakan keikutsertaan HNSI dalam pameran Indo Fisheries 2025 di Surabaya menandakan eksistensi dan kontribusi organisasi berhimpunnya para nelayan Indonesia ini ditengah ekosistem perikanan dan kelautan di tanah air.

“Kami akan selalu hadir di setiap forum dengan misi menyuarakan aspirasi nelayan dan mendorong kedaulatan pangan di sektor perikanan kelautan sebagaimana program Astacita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” katanya.

Ke depannya, mantan Dirjen di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini berharap banyak sumber daya laut yang perlu dikembankan lebih maksimal lagi.

“Karena potensi dan peluang sangat besar dengan garis pantai Indonesia terpanjang nomor dua di dunia. Buktinya ekspor produk ikan Indonesia urutan 10 dengan tujuan utama AS, China, Jepang, China Taipe, dan Eropa. Dan dalam pameran kali ini hadir buyer top ikan dunia. Kesempatan bagi kita mengenalkan produk dan teknologi terbaru,” jelas Agus.

Penulis: Rusman Madjulekka