Kolom Prof Aminuddin Salle | Saling Memberi Kebaikan

  • Whatsapp
Ilustrasi Pelakita.ID

PELAKITA.ID – Leluhur kita selalu mengingatkan agar kita anak-cucunya selalu dalam keadaan harmonis, jauh dari dari sifat saling menghujat, jauh dari dengki dan jauh dari berbagai penyakit hati lainnya.

Leluhur kita dengan penuh keyakinan sangat percaya bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan kepada sesama pasti akan mendapatkan kebaikan yang serupa tetapi tidak sama.

Bagi leluhur kita kebaikan itu sering digambarkan sebagai ᨁᨚᨒ (gula) yang rasanya manis, yang balasannya dapat berupa ᨀᨒᨘᨀᨘ (kelapa). ᨁᨚᨒ (gula) sering ditafsirkan sebagai bentuk “kesenangan” dan ᨀᨒᨘᨀᨘ (kelapa) sering ditafsirkan sebagai bentuk “kebahagiaan”.

Kedua macam benda ini walau berbeda rasa dan penampakannya tetapi memiliki makna yang sama yaitu kebaikan.

Simbol ᨁᨚᨒ (gula) dan ᨀᨒᨘᨀᨘ (kelapa) sangat sering ditampilkan dalam ritual adat/pangngadakkang.

Ilustrasi pesan kebaikan, karya tertulis Prof Aminuddin Salle

Bahkan dijadikan pepatah yang amat pupuler yaitu: ᨑᨄᨙᨕ ᨁᨚᨒ ᨊᨀᨘ ᨑᨄᨙᨀᨗ ᨀᨒᨘᨀᨘ = rampeak golla naku rampekik kaluku yang maknanya ialah sambutlah aku dengan gula maka niscaya aku akan menyambutmu dengan kelapa.

Sebetulnya ada kata pengantar dari pepatah itu yang menyatakan: ᨄᨘᨊ ᨅᨙᨒᨆᨚ ᨒᨄᨀᨘ ᨈᨙᨕᨀᨗ ᨑᨕᨙ ᨀᨚᨉᨗ᨞ = punna bellamo lampuku, teaki rampeak kodi …. kalau nanti aku telah pergi jauh, janganlah kamu ungkit kejelekanku.

Begitu pentingnya Pesan Leluhur itu sehingga saya minta diukir dalam Aksarq ᨒᨚᨈᨑ ᨆᨀᨔᨑ di atas barang kayu, kemudian diepoksi agar lebih awet dan dipasang di Taman Baca Diana BBrG.

___
Prof. Dr. Aminuddin Salle, S.H., M.H., adalah Guru Besar di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas). Beliau pernah menjabat sebagai Asisten Direktur Bidang Administrasi, Keuangan, dan Kerja Sama di Sekolah Pascasarjana Unhas pada tahun 2002. Pada tahun 2004, beliau diangkat sebagai Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX.

Selain itu, Prof. Aminuddin juga memanfaatkan fasilitas Global Development Learning Network (GDLN) Unhas pada tahun 2007 untuk mendukung konsep ‘knowledge sharing’ di lingkungan akademik.

Prof Aminuddin adalah pendiri Balla Barakka ri Galesong, salah satu pusat literasi kebudayaan Makassar di selatan Kota Makassar.

Redaksi