Kapasitas dan Kepemimpinan Chaidir Syam

  • Whatsapp
Penulias bersama Bupati Maros Chaidir Syam pada satu momen di Maros. Pengalaman dan dedikasinya jadi modal melangkah ke tantangan yang lebih besar (dok: Pelakita.ID)

PELAKITA.ID – Pria bernama lengkap Dr. H. Andi Syafril Chaidir Syam, S.I.P., M.H. – atau lebih akrab disapa Chaidir Syam – adalah sosok yang sudah tidak asing lagi di dunia politik Sulawesi Selatan.

Pria yang lahir pada 2 Februari 1977 ini adalah Bupati Maros dua periode. Posisi yang didudukinya ini melalui perjuangan panjang dan menggambarkan dedikasi seorang Chaidir untuk membangun Butta Salewangang, sejak dulu.

Jika menyebut nama Chaidir Syam, dia adalah sosok yang memegang teguh amanah, peduli, sombere, dan konsisten. Seorang polisi muda yang enggan disebut namanya menyebut dia kaget ketika Chaidir Syam datang jauh-jauh ke pesta pernikahannya beberapa waktu lalu, padahal jarak antara Maros dan Jalan Ratulangi kala itu sungguhlah jauh. Apalagi sore hari hingga pukul tujuh malam, kawasan sekitar Mandai hingga Sudiang macet parah.

“Dia memang pernah janji, kalau nanti kamu menikah, undang saya,” ucap polisi itu.

Kisah itu bukan hanya satu, ada ratusan pengakuan, bahkan ribuan jika dikaitkan dengan kepedulian seorang Chaidir pada undangan seperti itu, meski yang mengundang warga biasa.

Pembaca sekalian, tak hanya dikenal karena kiprahnya di dunia politik, Chaidir juga memiliki perjalanan akademik yang mengesankan, memperlihatkan sisi lain dari seorang politisi yang cerdas dan berwawasan luas.

Setia pada PAN

Karier politik Chaidir dimulai pada masa pasca-reformasi, tepatnya pada tahun 1999, saat ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Berlatar pekerja LSM, dia memulai profesinya sebagai ‘anak muda’ yang siap diperintah kiri-kanan.

Demikian pengakuan Abd Rasyid Idris, aktivis HMI yang sudah hampir 40-an tahun di dunia LSM.

“Chaidir rajin, dia pandai mendekati senior dan mau belajar, tidak jarang dia bicara langsung, kalau dia sedang butuh belajar dari seniornya,” kurang lebih begitu pengakuan Rasyid.

Kembali ke PAN. Sejak bergabung dengan PAN, Chaidir mulai aktif di berbagai posisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maros, termasuk menjadi Wakil Ketua dan Ketua DPRD.

Pengalamannya yang panjang di lembaga legislatif tersebut memupuknya menjadi pemimpin yang matang.

Dia adalah alumni Jurusan Pemerintahan – yang kemudian menakhodai IKA Pemerintahan Unhas – dari Fisip Unhas, berpengalaman sebagai pekerja LSM, dan aktif di partai besar seperti PAN.

Hemat penulis, kombinasi seperti itu mampu membuatnya memahami dinamika politik daerah dengan sangat baik.

Dia terpilih sebagai Bupati Maros pada 2020. Dia memulai jabatannya dengan penuh semangat dan visi untuk kemajuan tanpa menunjukkan sikap lelah. Sejumlah kerikil pemerintahan bisa dilalui dengan baik.

Kepemimpinannya yang progresif dan penuh perhatian terhadap masyarakat semakin memperlihatkan bahwa ia bukan hanya seorang politisi, tapi juga seorang pemimpin yang berorientasi pada perubahan.

Pada beberapa kesempatan mengobrol dengan penulis, dia menyebut dunia pendidikan tampaknya menjadi salah satu pilar yang mendasari cara pandangnya terhadap kebijakan serta mengasah ketajaman pikirannya dalam membuat keputusan-keputusan penting bagi masyarakat.

Sebagai Bupati, dia tidak hanya bekerja dari balik meja. Ia aktif berinteraksi dengan masyarakat melalui media sosial, memanfaatkan platform seperti Instagram dan Facebook untuk menyampaikan berbagai program pemerintah daerah serta mendengar langsung aspirasi dari warga Maros.

Dia disebut akrab dengan banyak tokoh LSM Sulsel, apalagi tokoh politik lintas partai. Salah satu iklim yang membuatnya mudah terhubung dengan sejumlah tokoh itu karena dia juga aktif di sejumlah platform media sosial seperti WAG dan kelompok-kelompok diskusi.

Jelas sekali bahwa dengan leadership yang kuat, kemampuannya membangun komunikasi yang terbuka telah membuatnya semakin dekat dengan masyarakat, yang merasa lebih mudah untuk menyampaikan pendapat dan harapan mereka.

Chaidir Syam adalah contoh nyata bahwa seorang pemimpin dapat menggabungkan kepiawaian dalam dunia politik dengan pengetahuan praksis pengorganisasi masyarakat, serta mampu memanfaatkan teknologi untuk mendekatkan diri kepada rakyat.

Terpilihnya dia sebagai Bupati Maros untuk kali kedua adalah bukti bahwa dia dicintai rakyat Maros, dan saking kuatnya, tak satupun politisi yang mau head to head dengannya di Pilkada 2024.

Dengan penggambaran seperti itu, wajar jika namanya ramai diperbincangkan publik Sulawesi Selatan sebagai Calon Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan untuk melanjutkan kiprah dan kontribusinya pendahulunya, Ashabul Kahfi di pemuncak PAN.

Kepiawaiannya mengelola pemerintahan dan masyarakat secara luas menjadi garansi bahwa dia bisa membuat PAN Sulsel semakin di depan dan membawa perubahan nyata dan substansial untuk semesta kader PAN dan tentu saja simpatisan dari seluruh lapisan sosial, wilayah, dan organisasi sayap PAN.

Sekali lagi, PAN Sulawesi Selatan akan semakin bersinar dan berkibar panji-panjinya di semesta Sulawesi Selatan bahkan Indonesia di bawah kepemimpinan Chaidir Syam. Setujukah Anda?

Penulis: Denun, Founder Pelakita.ID

Muscat, 8/3/2025