Kursi Demokrat Turun di Pemilu 2024, Ini Kata AHY

  • Whatsapp
Agus Harimurti Yudhoyono (dok: Lipuran6)

PELAKITA.ID – Partai Demokrat mengalami penurunan jumlah kursi di DPR RI pada Pemilu 2024. Dari sebelumnya 54 kursi pada periode 2019-2024, kini tersisa 44 kursi untuk periode 2024-2029.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap merosotnya perolehan kursi partainya.

Salah satu penyebab utama adalah Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) yang terjadi sejak 2021. AHY menyebut gerakan ini membuat posisi partai menjadi rentan dan mengganggu persiapan mereka menghadapi Pemilu 2024.

Kondisi tersebut memunculkan keraguan di kalangan calon anggota dan simpatisan, yang akhirnya memilih untuk tidak bergabung dengan Demokrat.

Selain itu, posisi Demokrat sebagai partai oposisi juga dianggap sebagai faktor lain yang mempengaruhi perolehan suara. Dibandingkan dengan partai-partai pendukung pemerintah,

Demokrat memiliki keterbatasan ruang gerak dan sumber daya, sehingga menghadapi tantangan lebih besar dalam menarik dukungan masyarakat.

Namun, meski kehilangan 10 kursi, AHY tetap bersyukur atas hasil yang diperoleh. Ia menegaskan bahwa kualitas lebih penting daripada sekadar kuantitas.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman, juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang tetap memberikan dukungan dan menekankan bahwa partai akan fokus pada proses politik yang lebih matang dan berkualitas.

Ke depan, Partai Demokrat berkomitmen untuk memperkuat struktur internal dan merancang strategi yang lebih efektif guna meraih hasil yang lebih baik dalam kontestasi politik mendatang.

Tentang Partai Demokrat

Partai Demokrat adalah partai politik di Indonesia yang didirikan pada 9 September 2001. Partai ini dikenal sebagai kendaraan politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang kemudian menjadi Presiden Indonesia selama dua periode (2004-2014). Berikut adalah perjalanan sejarahnya:

Partai Demokrat didirikan oleh sejumlah tokoh, termasuk Ventje Rumangkang, dengan tujuan mendukung pencalonan SBY sebagai presiden.

Dalam Pemilu 2004, partai ini berhasil memperoleh 7,45% suara dan meraih 57 kursi di DPR. Keberhasilan ini semakin besar ketika SBY memenangkan Pilpres 2004 bersama Jusuf Kalla, mengalahkan Megawati Soekarnoputri.

Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat meraih 20,85% suara dan mendapatkan 150 kursi di DPR, menjadikannya partai terbesar di Indonesia saat itu. SBY kembali terpilih sebagai presiden untuk periode kedua, kali ini dengan Boediono sebagai wakilnya.

Penurunan Suara: Pemilu 2014 dan 2019

Setelah SBY menyelesaikan masa jabatannya, perolehan suara Partai Demokrat mengalami penurunan. Pada Pemilu 2014, suara partai turun menjadi 10,19% dengan 61 kursi di DPR, dan pada Pemilu 2019, Demokrat hanya memperoleh 7,77% suara dengan 54 kursi di DPR.

Pada 2020, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih sebagai Ketua Umum menggantikan SBY. Di bawah kepemimpinan AHY, Demokrat menghadapi berbagai tantangan, termasuk Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) pada 2021.

Pada Pemilu 2024, jumlah kursi Partai Demokrat kembali turun menjadi 44 kursi, namun mereka akhirnya bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang memenangkan Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto.

Saat ini, Partai Demokrat terus berupaya memperkuat posisinya di kancah politik nasional dengan strategi baru dan penguatan internal partai.