PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin kembali mencatatkan pencapaian akademik gemilang dengan mengukuhkan empat guru besar baru yang siap memperkaya khazanah keilmuan di berbagai disiplin.
Upacara pengukuhan digelar dalam Rapat Paripurna Senat Akademik Unhas di Ruang Senat Akademik, Gedung Rektorat Kampus Tamalanrea, Makassar, serta disiarkan langsung melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas pada Selasa (18/02/2025).
Acara ini dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., serta jajaran Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, dan Dewan Profesor.
Turut hadir pula tamu kehormatan, termasuk Rektor Universitas Padjadjaran, Dekan Fisip UI, serta sejumlah akademisi dan keluarga besar dari para guru besar yang dikukuhkan.
Mengenal Empat Guru Besar Baru
Unhas dengan bangga memperkenalkan empat profesor yang kini resmi bergabung dalam jajaran guru besar:
Prof. Dr. Tasrifin Tahara, M.Si. – Guru Besar dalam Bidang Ilmu Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Anggota ke-558).
Prof. Ir. Muhammad Iqbal Djawad, M.Sc., Ph.D. – Guru Besar dalam Bidang Fisiologi Lingkungan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (Anggota ke-559).
Prof. dr. Muhammad Akbar, Ph.D., Sp.N., Subsp.NIIOO(K), DFM. – Guru Besar dalam Bidang Neurologi, Fakultas Kedokteran (Anggota ke-560).
Prof. dr. Habibah Setyawati Muhiddin, Sp.M(K). – Guru Besar dalam Bidang Vitreoretina, Fakultas Kedokteran (Anggota ke-561).
Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi dan kebanggaan atas pencapaian para profesor yang baru dikukuhkan.
Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil dari dedikasi, kerja keras, dan kontribusi luar biasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta kemajuan akademik di Unhas.
“Kami berharap para guru besar yang baru ini terus menjadi pelopor inovasi, memperkuat riset kolaboratif, serta menjadikan Unhas sebagai institusi yang semakin unggul dan berdaya saing global,” ujar Prof. Jamaluddin.
Orasi Ilmiah: Wawasan Baru dalam Ilmu Pengetahuan
Dalam upacara pengukuhan, masing-masing guru besar menyampaikan pidato penerimaan yang menggambarkan gagasan serta terobosan ilmiah di bidang keahlian mereka.
1. Prof. Dr. Tasrifin Tahara, M.Si. – “Kebudayaan dan Kekuasaan: Pemikiran Antropologi Fase 3.0 untuk Masa Depan Kebudayaan di Indonesia”
Prof. Tasrifin menyoroti pergeseran dalam kajian antropologi yang kini memasuki fase 3.0, di mana budaya berhadapan langsung dengan arus neoliberalisme dan digitalisasi.
Ia mengungkapkan bahwa globalisasi menghadirkan tantangan bagi identitas budaya lokal, seperti apropriasi budaya dan dilusi nilai-nilai tradisional. Namun, di sisi lain, digitalisasi juga membuka peluang untuk pelestarian budaya melalui media dan teknologi.
2. Prof. Ir. Muhammad Iqbal Djawad, M.Sc., Ph.D. – “Fisiologi Lingkungan, Bioenergetika, dan Stresor: Tantangan Akuakultur Masa Depan”
Dalam orasinya, Prof. Iqbal membahas peran bioenergetika dalam meningkatkan efisiensi akuakultur, sekaligus menghadapi tantangan stres lingkungan terhadap organisme budidaya.
Ia menyoroti pentingnya pemahaman biomarker stres dan strategi inovatif dalam budidaya ikan guna menciptakan sistem akuakultur yang lebih berkelanjutan tanpa merusak ekosistem akuatik.
3. Prof. dr. Muhammad Akbar, Ph.D., Sp.N., Subsp.NIIOO(K), DFM. – “Tantangan dan Peluang Pengobatan Masa Depan di Bidang Neurologi”
Prof. Akbar mengungkapkan bahwa penyakit neurologi merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian global.
Untuk mengatasi tantangan ini, ia menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pengembangan obat baru yang menggabungkan neurologi klinis, bioinformatika, dan biomedik guna menghadirkan terapi yang lebih efektif.
4. Prof. dr. Habibah Setyawati Muhiddin, Sp.M(K). – “Upaya Pencegahan Kebutaan Akibat Diabetik Retinopati dalam Menghadapi Bonus Demografi”
Prof. Habibah memaparkan bahaya meningkatnya angka kebutaan akibat komplikasi diabetes yang tidak terkontrol.
Ia menekankan pentingnya skrining dini dan intervensi yang tepat guna mencegah retinopati diabetik yang berpotensi menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
Unhas: Terus Berinovasi dan Berkontribusi
Dengan bertambahnya empat guru besar ini, Unhas semakin memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan dan riset terkemuka yang berkontribusi dalam menjawab tantangan sosial dan akademik di tingkat nasional maupun global.
Melalui penelitian inovatif dan pengabdian kepada masyarakat, Unhas terus berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang siap menghadapi era kompetisi global.
Upacara pengukuhan berlangsung dengan khidmat dan sukses hingga pukul 11.30 WITA, menandai babak baru dalam perjalanan akademik Unhas dan para profesor yang baru dikukuhkan.