PELAKITA.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin sukses melaksanakan program “Dari Lokal ke Digital: Sosialisasi dan Pembuatan Sistem Informasi Geografis untuk Aksesibilitas Produk UMKM, di Kelurahan Lumpue, 10/2/2025.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Pare-Pare, melalui pemanfaatan teknologi digital.
Menurut Azriel Shelomita, selaku penanggung jawab program kerja tersebut, salah satu output utama dari program ini adalah adanya “Peta Informasi Lokasi Geografis UMKM Kelurahan Lumpue”.
“Peta ini dikembangkan untuk membantu masyarakat dalam menemukan lokasi UMKM yang diinginkan dengan lebih mudah,” jelas Azriel.
Dikatakan, setiap UMKM di wilayah ini didaftarkan dan ditandai dengan pin lokasi di Google Maps, sehingga pelanggan dapat mengakses informasi lokasi mereka dengan cepat dan akurat.
Selain peta digital, tim KKN juga mencetak peta tersebut yang kemudian ditempatkan di Kantor Kelurahan Lumpue.
Dengan adanya peta ini, baik warga lokal maupun wisatawan dapat mengetahui lokasi UMKM yang tersedia di wilayah tersebut, mendukung peningkatan kunjungan dan transaksi bisnis bagi para pelaku usaha.
“Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi UMKM di Kelurahan Lumpue dengan meningkatkan jangkauan mereka melalui teknologi digital. Harapannya, UMKM dapat lebih dikenal luas dan mendapatkan lebih banyak pelanggan,” ujar Azriel Shelomita.
Kegiatan ini juga mencakup sosialisasi kepada para pelaku UMKM mengenai pentingnya digitalisasi usaha, khususnya dalam meningkatkan daya saing dan akses pasar.
Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi langkah awal bagi UMKM di Lumpue untuk semakin berkembang di era digital.
Manfaat Digitalisasi Usaha
Secara spesifik, ada beberapa manfaat digitalisasi usaha UMKM. Pertama, Meningkatkan Jangkauan Pasar – UMKM dapat menjangkau pelanggan lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional melalui platform digital seperti e-commerce dan media sosial.
Kedua, Efisiensi Operasional – Proses bisnis seperti pencatatan transaksi, manajemen stok, dan layanan pelanggan bisa lebih cepat dan akurat dengan bantuan teknologi.
Ketiga, Mengurangi Biaya Operasional – Dengan digitalisasi, UMKM dapat mengurangi biaya sewa tempat fisik, mencetak brosur, atau melakukan promosi secara konvensional.
Keempat, Meningkatkan Daya Saing – UMKM yang beradaptasi dengan teknologi dapat lebih kompetitif dibandingkan dengan bisnis yang masih menggunakan metode tradisional.
Kelima, Akses ke Pembiayaan Lebih Mudah – Banyak platform fintech yang menawarkan pinjaman atau investasi bagi UMKM yang memiliki rekam jejak digital yang baik.
Keenam, Meningkatkan Kepercayaan Konsumen – Kehadiran online, seperti website atau media sosial, membuat UMKM terlihat lebih profesional dan dapat dipercaya oleh pelanggan.
Ketujuh, Kemudahan dalam Analisis Data – Dengan sistem digital, UMKM dapat menganalisis perilaku pelanggan, tren pasar, dan efektivitas strategi pemasaran dengan lebih mudah.
Kedelapan, Fleksibilitas dan Kemudahan Adaptasi – UMKM bisa lebih cepat menyesuaikan strategi bisnis berdasarkan tren atau perubahan pasar melalui data dan insight digital.
Digitalisasi bukan hanya tren, tetapi kebutuhan agar UMKM bisa bertahan dan berkembang di era digital ini.
Redaksi