Prestasi H. Arifin Tinulu, sukses antar Desa Bojo jadi Desa Mandiri dan Bumdes penyumbang PAD terbesar se-Barru

  • Whatsapp
Kepala desa inovatid, Drs H. Arifin Tinulu (dok: istimewa)

DPRD Makassar

Prestasi yang tidak semua kepala desa bisa wujudkan. Dia berhasil mengantar desanya jadi Desa Mandiri dan Bumdes penyumbang PAD tertinggi di Barru. Karena itu pula, Kepala Desa Bojo H. Arifin Tinulu tetap semangat untuk melanjutkan perjuangan dengan ikut sebagai peserta emilihan kepada  Desa Bojo pada 19 Desember 2022. 

 

PELAKITA.ID – Sejak bulan Agustus 2022, Haji Airifn Tinulu, incumbent Desa Bojo telah menyampaikan visi misi terkait inisiatifnya untuk maju pada pelaksanaan Pilkades Desa Bojo yang akan digelar pada tanggal 19 Desember 2022.

“Motivasi saya maju adalah untuk membawa perubahan secara mendasar ke arah yang lebih baik, oleh karenanya menyusun visi misi harus terlebih dahulu secara empirik yang didasari atas kemampuan sesorang mengetahui secara pasti segala sumber daya yang dimiliki,” ujarny Arifin.

“Selanjutnya dengan berbagai metode pendekatan kami akan menyusun rencana dan kiat-kiat dalam rangka mengelola segala potensi sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan mimpi besar menjadi sesuatu yang dapat dirasakan secara nyata oleh kebanyakan warga desa,” ucapnya.

Arifin menegaskan bahwa mengusung visi desa harus berorientasi kepada perpaduan antara sikap dan pandangan yang optimis dengan mempertimbangkan semua potensi sumber daya yang dimiliki dengan mengacu kepada capaian dan tantangan yang dihadapi sebelumnya.

“Berdasarkan pengalaman kami yang telah menjabat Kepala Desa Bojo selama dua periode, tentu mengusung tema besar Visi Desa Bojo 6 (enam) tahun ke depan diharapkan beriorentasi kepada peningkatan capaian dan keberhasilan sebelumnya, setelah predikat Desa Mandiri kita capai pada priode sebelumnya (sejak tahun 2019), maka yang jadi fokus pemikiran dan perhatian kami, adalah bagaimana menuju terciptanya masyarakat adil dan sejahtera,” jelasnya.

Visi

“Visi kami adalah terbangunnya atau membangun tata kelola pemerintahan desa yang efektif menuju terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera dengan mengedepankan nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal desa,” jelasnya.

Ada beberapa misi yang disampaikan Haji Arifin. “Bahwa dalam upaya mewujudkan visi yang telah dirumuskan, maka dibutuhkan langkah-langkah strategis yang terukur yang tertuang dalam beberapa misi yakni. Pertama, Pembinaan dan peningkatan disiplin dan kompetensi aparatur Pemerintahan Desa secara berkala dan berkelanjutan,” sebutnya.

“Kedua, peningkatan akses dan kualitas pelayanan dasar masyarakat dalam rangka pencapaian daya saing masyarakat desa (derajat kesehatan dan pendidikan yang berkualitas). Ketiga, optimalisasi Potensi sumber daya pembangunan untuk pencapaian desa tanpa kemiskinan dan kelaparan,” ucapnya.

“Keempat, penataan dan pemanfaatan ruang dan lingkungan yang kondusif dan lestari. Kelima, tata kelola pemerintahan yang lebih baik, demokratis dan kesataran akses serta kesempatan bagi semua warga desa tanpa diskriminasi,” tambahnya.

“Lalu strategi, strategi di sini dapat diartikan sebagai cara atau upaya yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Berdasarkan pengertian tersebut maka ada beberapa strategi yang ditetapkan sebagaip emetaan isu-isu strategis, pemetaan dan penggalian potensi sumber daya,” ucapnya.

“Lalu memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan. pelibatan masyarakat seluas-luasnya dalam pengambilan keputusan strategis dan mengupayakan program khusus penanggulangan kemiskinan, kelaparan, stunting, gizi buruk,” terangnya.

Arah kebijakan pembangunan Desa Bojo ke depan

“Arah kebijakan pembangunan disini diartikan sebagai pedoman yang dirumuskan dalam pencapaian tujuan dengan memperhatikan prinsip dasar good governance yaitu transparansi dan akuntabilitai, disiplin anggaran. keadilan anggaran. efisiensi dan efektivitas anggaran,” ujarnya.

“Penjabarannya adalah pengalokasian anggaran berdasarkan skala prioritas dengan mengedepankan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat yang beroreintasi pada SOP manajemen Pemerintahan  yang baik. Kedua, penataan administrasi Pemerintahan Desa. Ketiga, peningkatan SDM Aparatur Pemerintah Desa,” sebutnya.

“Lalu yang keempat, pemberdayaan lembaga desa dalam menggali berbagai macam potensi yang dimiliki dalam perencanaan program Pemerintah desa. Kelima, mendorong usaha BumDesa dalam rangka pendampingan dan pengembangan usaha mikro masyarakat Desa. Keenam, komunikasi dan Koordinasi dengan semua pemangku kepentingan baik di Desa maupun staickholder yang lebih luas. Ketujuh, pemberdayaan  dan Pembinaan masyarakat secara berkelanjutan,” paparnya.

Program Strategis

Dalam rangka mewujudkan visi misi sesuai target waktu yang tersedia, Ariifn Tinulu menyusun kerangka kerja yang menjadi program strategis dari berbagai bidang.

“Untuk bidang pemerintahan, ada beberapa program strategis yang akan direncanakan dalam mewujudkan visi misi antara lain peningkatan kinerja dan kompetensi aparatur pemerintah desa melalui berbagai kebijakan dan program kerja  antara lain penegakan disiplin melalui monitoring dan evaluasi secara priodik, peningkatan kompetensi dan penataan serta pembagian kerja berdasarkan tupoksi masing-masing,” jelasnya.

“Kedua, peningkatan kualitas pelayanan dan penegakan sop yang terukur, mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan publik, pelibatan akses seluas-luasnya kepada lembaga mitra pemerintah desa dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis (BPD, Lemba kemasyarakatan desa, lembaga desa lainnya, serta para pemangku kepentingan di desa),” tambahnya.

Lalu, lanjut Arifin, penyempurnaan data base sumber daya desa, perbaikan kualitas  pembangunan meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penanganan sampah dan lingkungan.

“Untuk bidang Pembangunan meliputi pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur dasar desa meliputi jalan-jalan desa, jembatan desa, drainase, ruang public ramah anak, penerangan jalan desa,” tambahnya.

“Kedua, pembangunan sarana prasarana kesehatan, meliputi peningkatan pasilitas dan pelayanan posyandu, pencegahana stunting, pembangunan spal dan sanitasi. Pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur ekonomi dan pembangunan sarana prasaran pendidikan skala desa, sarana prasarana olah raga dan kepemudaan,” jelas Arifin.

Menurut Arifin, untuk Bidang Pemberdayaan, ada beberapa program strategis, baik pemberdayaan kelompok maupun pemberdayaan personal meliputi program antara lain pemberdayaan kelompok marjinal, kemiskinan, disabilitas, dan penyandang masalah kerawanan sosial lainnya atau upaya pengentasan kemiskinan dan tanpa kelaparan, Pemberian Bansos.

“Kedua, pemberdayaan Kelompok Profesi meliputi petani, nelayan, UMK dan angkatan kerja lainya (Peningkatan Kapasitas dan pemberian stimulus dengan perjanjian kerja sama). Ketiga, pemberdayaan  Aparatur Pemerintahan Desa dan lembaga kemasyarakatan desa (peningkatan Kapasitas). Keempat, pemberdayaan BumDesa dengan cara peningkatan kapasitas dan penambahan penyertaan modal,” lanjutnya.

Untuk bidang pembinaan, menurut Ariifn, meliputi program strategis bidang pembinaan meliputi: Sosialisasi dan Penyuluhan, kegiatan Keagamaan, perayaan dan pelestarian Budaya, kegiatan Kepemudaan, Olahraga dan Seni dan Kamtibmas

“Lalu ada perhatian untuk Bidang Penanggulangan Bencana dan keadaan Mendesak melalui penyediaan dana penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam serta penyediaan dana darurat dan kebutuhan mendesak lainnya, yang berkenaan dengan kepentingan kegawatdaruratan masyarakat (khususunya warga desa penyandang masalah kerawanan sosial),” ujarnya.

“Apa yang telah kami rumuskan dalam pemaparan visi misi ini merupakan harapan, cita-cita dan gambaran keadaan yang kami inginkan yang secara terukur dapat dicapai melalui berbagai kebijakan dan program kerja yang akan dijalankan serta dilaksanakan secara bertahap,” katanya.

“Tentu harapan  6 tahun ke depan yang ingin dicapai, merupakan kelanjutan pencapaian Visi misi priode kami sebelumnya, oleh karena itu kami meyakini apa yang kami rumuskan dalam Visi misi ini bersesuaian dengan kondisi kekinian, relevan dan realistis untuk kita capai sesuai target waktu,” ujarnya.

“Jika sekiranya warga desa masih memberikan kepercayaan kepada kami kembali menjdi Kepala Desa Bojo untuk yang terakhir kalinya, maka dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan setelah dilakukan pelantikan Kepala Desa, maka bersama komponen masyarakat luas akan berdiskusi dan bermusyawarah merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa 2023 – 2028),” ucapnya.

Prestasi Desa Mandiri dan Bumdes penyumbang PAD tertinggi di Barru

Dikatakan, hal yang terpenting dalam RPJMDesa ini adalah, Visi misi calon kepala desa terpilih, didiskusikan untuk dilakukan penyamaan persepsi, penyempurnaan, penggalian potensi dan aspirasi yang lebih luas, menyepakati langkah-langkah strategis yang harus dilakukan oleh Pemerintah Desa dalam kurun waktu 6 (enam) tahun ke depan.

“Kami menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi kepada semua stakeholder yang ada di desa sehingga kita mampu membawa perubahan besar ke arah yang lebih baik,  dimana pada tahun 2019 desa kita telah dinobatkan menjadi salah satu Desa Mandiri yang ada di Kabupaten Barru,” terangnnya.

“Capaian itu bersesuaian dengan visi misi desa yang telah dirumuskan dalam RPJMDesa Priode 2017 – 2023. Saat pencapaian predikat Desa Mandiri,  hanya ada 7 (tujuh) Desa se Kabupaten Barru yang dikategorikan sebagai Desa Mandiri, dan untuk Kecamatan Mallusetasi hanya Desa Bojo dan desa Cilellang sampai saat ini dikategorikan sebagai Desa Mandiri,” tambahnya.

“Salah satu dampak positif dari capaian tersebut (Desa Mandiri) adalah proses pencairan Dana Desa  mendapatkan keistimewaan dengan pola pencairan hanya 2 (dua) tahap  setahun, sementara desa-desa yang belum menyandang predikat sebagai Desa Mandiri memerlukan proses pengajuan pencarian Dana Desa sebanyak 3 (tiga) tahap,” jelasnya.

“Capaian lainnya yang patut kita banggakan adalah produktivitas Badan Usaha Milik Desa kita, sejak tahun 2019 sampai dengan sekarang telah berkontribusi menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) tertinggi (terbanyak) di antara semua BUMDesa yang ada di Kabupaten Barru,” ujarnya.

“Yang terakhir adalah kami tentu berterima kasih atas dukungan Bupati Barru, Kadis PMDPPKBP3A Barru bersama jajaran, Camat Mallusetasi bersama jajaran, dari beliau kami banyak menimba pengetahuan dan pengalaman dan motivasi sehingga kami berkeyakinan untuk maju kembali mencalonkan diri menjadi calon kepala desa di desa Bojo,” lanjutnya.

“Teristimewa, Badan Permusyawaratan Desa Bojo beserta segenap Panitia Pemilihan Kepala Desa yang telah bekerja sungguh-sungguh dalam rangka mengembang amanah untuk suksesnya penyelenggaraan kontestasi demokrasi skala desa (pemilihan Kepala Desa),” ucapnya lagi.

“Kepada segenap sahabat, pendukung, simpatisan dan relawan yang telah memberikan spirit dan supporting kepada kami untuk kembali mencalonkan diri sebagai salah satu calon kepala desa Bojo Priode 2023 – 2028 yang saat ini sedang berproses. Juga kepada warga desa yang telah memberikan kepercayaan kepada saya menjadi kepala desa di desa kita tercinta selama 2 (dua) priode, saya memahami tanpa dukungan dan kepercayaan kita semua tidak mungkin (imposible) saya bisa menjadi kepala Desa, semoga kepercayaan dan dukungan itu kembali diberikan kepada saya pada kontestasi pemilihan kepala desa saat ini,” terangnya.

“ Kepada segenap keluarga besar saya yang selama ini memberikan dukungan penuh baik saat menjadi kepala desa maupun disaat saya mencalonkan kembali menjadi calon kepala desa Bojo untuk yang ke 3 kalinya,” pungkasnya.

Biodata

Drs Haji Arifin Tinulu lahir di Rappang pada 23 september 1967. Meraih gelar Sarjana S1 pada IAIN Alauddin Makassar dan saat ini tinggal di Limputengnga RT/RW: 002/001 Dusun Bojo I. Arifin menikah dengan Hj Sulang dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Achmad Astin Pratama, sS.Pd, Zulnita Dwi Ariesti, S.Pd serta Ahmad Trysutarno.

 

Redaksi

 

 

Related posts