Transportasi massal di kawasan Metropolitan Makassar pasca GIZ Felicity

  • Whatsapp
Selama hampir dua jam, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto bertukar informasi dan gagasan dengan perwakilan EIB dan GIZ terkait transportasi massal di Kota Makassar dan sekitarnya (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – GIZ Felicity adalah salah satu proyek kerjasama untuk meningkatkan kapasitas para pihak terkait transportasi massal di kawasan Mamminasata. Transportasi massal adalah isu bersama di Mamminasata Sulsel dan membutuhkan skema pembiayaan dan kapasitas pengelolaan yang memadai.

GIZ Felicity mendorong adopsi pembiayaan hijau. Selama dua tahun memfasilitasi pelaksanaan feasibility study BRT dan pada saat yang sama meningkatkan kapasitas aparatur melalui pelatihan-pelatihan.

Lucaz Prinz, Project Manager Financing Energy for Low-Carbon Investment – Cities Advisory Facility (FELICITY)  yang telah berlangsung atas kerjasama antara Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan the European Investment Bank (EIB) menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto, dan pemerintah di Mamminasata dan ajarannya atas dukungannya selama pelaksanaan GIZ Felicity di kawasan Mamminasata.

Lucas menyampaikan ucapan terima kasih nan tulus karena Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan Wali Kota Makassar telah memberikan kesempatan serta memberikan dukungan kepada Kerjasama Pembangunan Jerman, yang dilaksanakan oleh GIZ, dalam pelaksanaan proyek FELICITY.

Menurutnya, proyek Bus-Rapid Transit akan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kondisi kehidupan masyarakat di kawasan Mamminasata atau Metropolitan Makassar.

“Selain berkontribusi positif terhadap penurunan emisi gas rumah kaca yang merupakan bagian dari usaha Pemerintah Indonesia terhadap perubahan iklim, rencana aksi iklim nasional (NDC) serta ambisi global Indonesia. Bersama-sama kita menempuh perjalanan panjang, menghadapi tantangan dalam pelaksanaan pengembangan proyek BRT serta untuk menyiapkan proyek yang siap dibiayai oleh pembiayaan iklim internasional,” jelasnya.

“Di setiap kota pilot, kami meninggalkan teman-teman yang luar biasa, profesional, berkomitmen dan ramah, karenanya kami berharap untuk dapat terus berkomunikasi dengan Bapak dan tim. Kami sangat menghormati serta berbahagia dapat bekerja sama dengan Bapak dan tim,” tambahnya.

“Sangat disayangkan, proyek FELICITY – Indonesia berakhir dan kami harus mengucapkan selamat tinggal. Sekali lagi terima kasih atas kerjasama dan bantuan Bapak dan tim serta semua upaya dan masukan dalam pelaksanaan proyek FELICITY,” tulisnya.

Menurut Lucas rekan-rekan dari EIB, seperti Francesco Consiglio, Meryn Martyns dan Sunita Lukkhoo akan  siap membantu Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar demi mewujudkan proyek BRT di kawasan Mamminasata.  “Salam sukses dan harapan terbaik untuk masa depan,” pungkas Lucas.

GIZ Felicity adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas para pihak terkait transportasi massal di Kawasan Mamminasata. Transportasi massalh adalah isu bersama di Mamminasata dan membutuhkan skema pembiayaan.

GIZ Felicity mendorong adopsi pembiayaan hijau. Selama dua tahun memfasilitasi pelaksanaan feasibility study BRT dan pada saat yang sama meningkatkan kapasitas aparatur melalui pelatihan-pelatihan.

 

Editor: K. Azis

Related posts